Oleh-oleh Kepiting Bakau dari Pulau Kei Kecil

Selasa, 20 Maret 2018 14:12 WIB

Pedagang menunggui kepiting bakau yang dijajakannya dipinggiran jalan Banda Aceh-Krueng Raya, Kec. Baitussalam Kabupaten Aceh Besar, Selasa (7/8). ANTARA/Irwansyah Putra

TEMPO.CO, Kei - Masyarakat Desa Ohoi Evu, Pulau Kei Kecil, Maluku Tenggara, menggunakan keramba sebagai perangkap kepiting bakau. Di perairan payau tepi dermaga, mereka menilik keramba saban sore. Bila ada kepiting yang terperangkap,warga langsung mengangkatnya dari laut.

Lain hari, pagi berikutnya, dermaga Desa Ohoi Evu lebih ramai. Wisatawan, dan penduduk, berkerumun ingin membeli kepiting hasil tangkapan nelayan sore sebelumnya. Para pengunjung mengaku mendapatkan kepiting langsung dari penangkapnya.

Orang-orang ini, menurut penduduk sekitar, datang dari berbagai kabupaten, desa, kota maupun provinsi lain. Siprianus Elmas, nelayan asli Ohoi Evu, saat ditemui pada Kamis, 15 Maret 2018, di Pulau Kei Kecil, mengatakan desanya yang berjarak 19 kilometer dari pusat Kota Langgur tersebut memang dikenal sebagai pusat budidaya kepiting bakau.

Mata pencaharian Warga Ohoi Evu mayoritas penangkap kepiting. Mereka mengetahui cara membudidayakan kepiting dengan baik. Kualitas kepiting desa ini tak diragukan. Pamor Kepiting bakau khas Desa Ohoi Evu telah diakui hingga luar pulau.

Kepiting bakau berukuran besar. Rasanya khas. Dadanya tebal. Dagingnya cukup mengenyangkan, bahkan dimakan tanpa nasi.

Kepiting bakau Desa Ohoi Evu memiliki berat lebih dari 2 kilogram. Ukurannya sekira dua genggaman tangan manusia. Harganya mulai Rp 35 ribu sampai Rp 150 ribu.

Para penggemar seafood rela memburu kepiting sampai Desa Ohoi Evu. Mereka memesan untuk dikirim ke tempat jauh. “Kepiting bakau di sini sering dikirim ke Surabaya dan Bali,” kata Elmas.

Kepiting bakau bisa dijadikan alternatif oleh-oleh bagi wisatawan. Warga di Ohoi Evu akan mengepak kepiting dengan kemasan khusus supaya aman saat dibawa sampai rumah.

FRANSISCA CRISTY ROSANA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kisah KS Tubun di Malam G30S, Satu-satunya Polisi Pahlawan Revolusi

15 Oktober 2023

Kisah KS Tubun di Malam G30S, Satu-satunya Polisi Pahlawan Revolusi

Kisah KS TUbun asal Tual, Maluku Tenggara korban G30S. Ia satu-satunya polisi menjadi Pahlawan Revolusi. Jangan hanya kenali namanya dari nama jalan.

Baca Selengkapnya

WISATA PANTAI: Tanimbar Kei, Kisah Raja di Pulau yang Indah

21 November 2015

WISATA PANTAI: Tanimbar Kei, Kisah Raja di Pulau yang Indah

Tanimbar Kei tidak hanya memiliki keindahan tiada tara. Pulau itu juga memiliki kekayaan budaya.

Baca Selengkapnya

WISATA PANTAI: Muan Bena! Sedapnya Ikan Bakar & Sambal Colok

21 November 2015

WISATA PANTAI: Muan Bena! Sedapnya Ikan Bakar & Sambal Colok

Di Kepulauan Kei, kita tak khawatir mendapatkan ikan segar. Dimakan dengan sambal khas dan umbi-umbian. Nikmatnya tiada tara.

Baca Selengkapnya

WISATA PANTAI: Pulau Singgah Sebelum Tanimbar Kei

21 November 2015

WISATA PANTAI: Pulau Singgah Sebelum Tanimbar Kei

Di Kepulauan Kei, kita bisa mendapatkan dua kenikmatan sekaligus: pantai yang indah dan keheningan yang damai.

Baca Selengkapnya