Kisah Stephen Hawking Melayang di Udara

Reporter

Tempo.co

Rabu, 14 Maret 2018 16:35 WIB

Fisikawan Stephen Hawking. REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli fisika Stephen Hawking berencana melakukan perjalanan ke luar angkasa dengan menumpang pesawat Virgin Galactic. Keinginannya ini belum terpenuhi hingga dia tutup usia pada Rabu, 14 Maret 2018.

Dia boleh jadi astrofisikawan terbesar yang tahu lebih banyak tentang bintang-bintang ketimbang manusia lain. Namun, pergi ke luar angkasa adalah mimpi bagi Hawking. Sejak 22 tahun, dia harus memakai kursi roda. Penyakit Lou Gehrig melumpuhkan hampir seluruh saraf motorik di tubuhnya, sehingga menyisakan kemampuan komunikasi hanya lewat gerakan kelopak mata serta menarik ulur otot mulut dan pipinya.

Baca juga: Stephen Hawking Meninggal Dunia pada Pi Day

Namun pria kelahiran Oxford, Inggris, 8 Januari 1942 ini pernah merasakan melayang di udara. Seperti yang ditulis Koran Tempo pada Mei 2007. Mimik wajah Hawking tampak ceria. Profesor matematika di Universitas Cambridge itu terus menarik alis matanya ke atas. Sorot matanya menyiratkan antusiasme.

Dia seperti tidak percaya apa yang baru saja dicobanya: kondisi tanpa bobot, total selama hampir empat menit. "Luar biasa...," begitu katanya sekembalinya ke kursi roda. Menggunakan komputer synthesizer yang membantu menciptakan kata-katanya, Hawking terus berceloteh, "Sensasinya sungguh indah. Saya mengalaminya, berulang-ulang kali."

Advertising
Advertising

Dimulai pukul 14.30 waktu setempat, separuh mimpi Hawking untuk bisa pergi ke luar angkasa mulai teretas. Tiga dokter mendampinginya menanggalkan sesaat kursi rodanya. Siang itu, selama dua jam, Hawking menjadi penumpang istimewa sebuah pesawat jet Boeing 727 yang sudah dimodifikasi milik Zero Gravity Corp.

Total ada sekitar 20 penumpang selain dirinya, termasuk pendiri Zero Gravity Corp, Peter H. Diamandis dan Byron Lichtenberg. Pesawat terbang di atas Samudra Atlantik pada ketinggian 24 ribu kaki, lalu melakukan manuver gerak parabola raksasa di langit. Efeknya, gravitasi nol layaknya berada di luar angkasa bagi para penumpangnya, termasuk Hawking.

Tidak cuma sekali, efek diberikan hingga delapan kali oleh penerbangan bak Halilintar, roller coaster di Dunia Fantasi itu. Lewat metode seperti itulah para astronot NASA biasa berlatih sebelum meluncur ke luar angkasa.

Dalam kabin pesawat, Hawking sempat berputar berpilin pada satu kaki sebanyak dua kali, mirip gerakan pesenam peraih medali emas Olimpiade. Pakar teori Lubang Hitam dan penulis buku terkenal A Brief History of Time itu bahkan sempat-sempatnya meminta seorang kru untuk melemparkan sebuah apel ke udara, saat yang sama sebagai perayaan temuan gaya gravitasi oleh Isaac Newton.

Pada akhir setiap sensasi tanpa bobot selama 25 detik, yang dirasakannya di setiap gerak parabolik, tim medis memastikan Hawking menyentuh kembali matras di lantai kabin pesawat dengan nyaman. Gaya gravitasi yang kembali berpengaruh pada saat itu dikhawatirkan bisa membuat pasien seperti Hawking sesak napas.

Dalam penerbangan itu, tim medis masih mengenakan pemantau kadar oksigen dalam darah di daun telinga Hawking, begitu pula peralatan EKG di dada dan pengukur tekanan darah di lengan. Mereka juga menyiapkan unit perawat intensif mini untuk antisipasi.

Sementara itu, tim medis harap-harap cemas, Hawking terus saja mengangkat alis matanya tanda sukacita luar biasa. "Saya kira parameter fisiologis saya lebih buruk daripada miliknya," kata Edwin Chilvers, dokter pribadi Hawking.

Sekembalinya di darat, Hawking, satu dari ilmuwan fisika penelaah awal mula jagat raya, segera mengingatkan janji Sir Richard Bronson, yang akan mengajaknya ke "nirwana" lewat misi partikelir Virgin Galactic pada 2009.

Sam Blackburn, asisten Hawking, mengungkapkan, penerbangan Zero-Gravity sekaligus uji coba untuk melihat seberapa jauh kondisi fisik tuannya mampu mengatasi gaya gravitasi sebelum benar-benar meninggalkan atmosfer bumi. "Itu adalah tujuan utama penerbangan ini," katanya.

Tapi, lebih dari itu, Stephen Hawking memanfaatkan kesempatan itu untuk mengungkapkan pandangannya tentang masa depan manusia di bumi. Menurut dia, kehidupan di planet bumi semakin berisiko terhapus bencana pemanasan global, perang nuklir, virus hasil rekayasa genetik, dan lainnya.

AP | MIRROR | WASHINGTONPOST | GOZEROG | WURAGIL

Berita terkait

10 Ilmuwan Dunia Populer yang Menciptakan Karya Luar Biasa, dari Einstein sampai Lovelace

29 Mei 2023

10 Ilmuwan Dunia Populer yang Menciptakan Karya Luar Biasa, dari Einstein sampai Lovelace

Berkembangnya teknologi saat ini tidak terlepas dari ilmuwan terdahulu yang menciptakannya. Berikut beberapa ilmuwan terkenal dengan karya luar biasa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Adhara Sanchez, Anak Jenius dari Meksiko

13 Mei 2023

Mengenal Adhara Sanchez, Anak Jenius dari Meksiko

Adhara Sanchez bocah perempuan berusia 11 tahun asal Meksiko menyita perhatian publik dunia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Penghargaan Royal Astronomical Society untuk Kepala Observatorium Bosscha

14 Januari 2023

Penghargaan Royal Astronomical Society untuk Kepala Observatorium Bosscha

Kepala Observatorium Bosscha mendapat pengakuan internasional untuk perannya dalam pengembangan astronomi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tim Peneliti Belanda dan Jerman Ciptakan Black Hole di Laboratorium

17 November 2022

Tim Peneliti Belanda dan Jerman Ciptakan Black Hole di Laboratorium

Lubang hitam atau black hole merupakan objek paling ekstrem di alam semesta.

Baca Selengkapnya

Lubang Cacing atau Wormhole, Bagaimana Ilmuwan Fisika Memandang Teori Itu?

1 Juli 2022

Lubang Cacing atau Wormhole, Bagaimana Ilmuwan Fisika Memandang Teori Itu?

Teori lubang cacing (wormhole) diajukan ilmuwan fisika Albert Einstein dan Nathan Rosen untuk menjelaskan tentang hubungan dimensi ruang dan waktu

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Hobi Membaca Buku

17 Maret 2022

5 Manfaat Hobi Membaca Buku

Fisikawan Stephen Hawking yang terkenal jenius ini memang dilahirkan dari sebuah keluarga yang unik yakni hobi membaca buku

Baca Selengkapnya

Kisah Stephen Hawking Soal Black Hole dan Radiasi Usai Lawatan dari Moskow

15 Maret 2022

Kisah Stephen Hawking Soal Black Hole dan Radiasi Usai Lawatan dari Moskow

Stephen Hawking dalam bukunya A Brief History of Time menyatakan bahwa dunia ini terbentuk melalui sebuah proses ledakan besar yang ia sebut dengan big bang.

Baca Selengkapnya

Hari Ini di 2018 Stephen Hawking Wafat: Fisikawan yang Lahir dari Keluarga Unik

14 Maret 2022

Hari Ini di 2018 Stephen Hawking Wafat: Fisikawan yang Lahir dari Keluarga Unik

Stephen Hawking lahir pada 8 Januari 1942 di Oxford, Inggris. Dia lahir dari keluarga yang cerdas karena keluarga Hawking memiliki kebiasaan unik.

Baca Selengkapnya

Pameran Stephen Hawking dan Isi Papan Tulis Berusia 40 Tahun

15 Februari 2022

Pameran Stephen Hawking dan Isi Papan Tulis Berusia 40 Tahun

Salah satu benda yang dianggap menarik dari pameran Stephen Hawking tersebut adalah papan tulisnya yang dipenuhi coretan, rumus persamaan, dan kartun.

Baca Selengkapnya

Mengenali ALS, Bukan Antar Lintas Sumatera

10 Januari 2022

Mengenali ALS, Bukan Antar Lintas Sumatera

Stephen Hawing, salah satu fisikawan genius dunia mengidap ALS selama 50 tahun. Apakah penyakit ALS dan bagaimana gejalanya?

Baca Selengkapnya