Suvenir Unik, Miniatur Lokomotif dari Limbah Sungai Cikapundung

Reporter

Antara

Selasa, 13 Februari 2018 15:45 WIB

Andi Sutisna, 63 tahun,warga Kota Bandung menyulap limbah padat dari arus di Sungai Cikapundung menjadi miniatur kereta lokomotif uap kuno. Antara.

TEMPO.CO, Bandung - Andi Sutisna, 63 tahun, warga Kota Bandung, berhasil menyulap limbah padat yang terbawa arus di Sungai Cikapundung menjadi miniatur berbagai jenis kereta api. Kebanyakan berbentuk lokomotif uap zaman dulu.

Baca juga: Jakarta Siapkan Suvenir Asian Games 2018

Miniatur kereta api karya Andi itu kini bernilai seni karena memiliki tingkat kedetailan yang tinggi. Berbagai jenis kereta api lokomotif uap yang pernah beroperasi di Indonesia dapat dia ciptakan. Misalnya kereta lokomotif uap jenis C-16, D-51, F-10, dan D-10.

"Saya bikin dari sampah-sampah yang terbawa arus di Sungai Cikapundung, seperti tutup spidol, kaleng obat nyamuk, paralon bekas, gulungan benang, cangkokan lampu, dan sampah lainnya," ujar Andi saat ditemui di kediamannya, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Senin, 12 Februari 2018.

Awal mula ketertarikannya membuat miniatur kereta api itu adalah saat ia berhenti kerja di sebuah proyek pembangunan vila di Puncak, Bogor. Saat menganggur, dia ingin mengisi harinya dengan kegiatan berguna.

Berbagai barang bekas pun ia kumpulkan untuk dijadikan aneka kerajinan. "Awalnya saya bikin rumah-rumahan adat Sunda, rumah boneka Barbie. Karena bosen, saya teringat masa kecil saat menumpang kereta, jadi kepikiran bikin itu," katanya.

Berbekal kalender bergambar kereta uap pemberian saudaranya yang bekerja di PT KAI, Andi kemudian mencari bahan-bahan yang diperlukan. Lalu dia merancang satu per satu limbah itu menjadi bagian-bagian lokomotif.

Tak ada buku panduan khusus. Dia hanya menyesuaikan pembuatan kereta dengan gambar yang ada di kalender. "Untuk kereta kecil, saya membutuhkan waktu satu minggu. Kalau yang besar 1-1,2 meter, paling dua mingguan kalau enggak malas."

Saat ini ia berhasil membuat tujuh miniatur lokomotif uap. Salah satunya berukuran 1,5 meter.

Apakah karyanya itu sudah ada yang menawar? Dia menyebut salah satu pemilik toko di Bandung berminat membeli seluruh koleksinya. Namun sampai saat ini harganya belum cocok.

Advertising
Advertising

Dia membanderol satu kereta berukuran kecil senilai Rp 500 ribu. Sedangkan yang besar menyesuaikan tawaran dari pembeli. "Karena di rumah sudah banyak sekali, lebih baik dijual saja. Saya ingin bikin yang lain lagi.”

Dia ingin membuat karya seni yang berbeda. Semakin sulit sebuah karya, ia semakin tertantang menyelesaikannya.

"Jadi satu produk, satu karya. Itu tergantung bahan yang saya temukan. Enggak mungkin sama," katanya.

Karya Andi ini bisa menjadi miniatur unik yang bernilai seni.

ANTARA

Artikel lain: Satu Lagi dari Palembang, Pusat Wisata Kuliner Durian

Berita terkait

Iuran Wisata untuk Siapa

2 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

6 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

9 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

14 hari lalu

10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

Berikut ini Deretan daftar tempat wisata paling populer di Indonesia versi Tripadvisor, didominasi oleh objek wisata di Bali.

Baca Selengkapnya

Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

14 hari lalu

Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

Kemenparekraf mengungkap destinasi wisata favorit selama libur lebaran.

Baca Selengkapnya

Pengguna Commuter Line Tujuan Wisata Mendominasi di H+3 Lebaran, KAI Commuter Imbau Keamanan dan Kenyamanan

18 hari lalu

Pengguna Commuter Line Tujuan Wisata Mendominasi di H+3 Lebaran, KAI Commuter Imbau Keamanan dan Kenyamanan

Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba berujar selama Lebaran volume pengguna commuter line Jabodetabok mendominasi, khususnya pada H+3 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Besok Kawasan Wisata Monas Gelar Special Show Lebaran, Hadirkan Musisi Hingga Komedian

19 hari lalu

Besok Kawasan Wisata Monas Gelar Special Show Lebaran, Hadirkan Musisi Hingga Komedian

Selama pekan lebaran khususnya tanggal 13 April 2024, Monas mengadakan special show bagi pengunjung, mulai dari aktor, musisi, dan komedian.

Baca Selengkapnya

Hari Kedua Lebaran, Pantai di Selatan Jabar Mulai Dipadati Wisatawan

19 hari lalu

Hari Kedua Lebaran, Pantai di Selatan Jabar Mulai Dipadati Wisatawan

Pada hari kedua Lebaran 2024, Pantai di wilayah Jawa Barat, mulai dipadati wisatawan.

Baca Selengkapnya

Hari Kedua Lebaran, BMKG Prediksi Hujan Petir Siang di Sejumlah Lokasi Wisata Jawa Barat

20 hari lalu

Hari Kedua Lebaran, BMKG Prediksi Hujan Petir Siang di Sejumlah Lokasi Wisata Jawa Barat

Kondisi cuaca di sejumlah lokasi wisata di Jawa Barat pada hari kedua Lebaran umumnya cerah berawan pada pagi hari

Baca Selengkapnya

Di Spanyol, TikTok Digunakan untuk Merencanakan Perjalanan

23 hari lalu

Di Spanyol, TikTok Digunakan untuk Merencanakan Perjalanan

TikTok dinilai berperan untuk perencanaan perjalanan, karena banyak orang mengunggah rencana perjalanan, harga, dan yang dilihat di berbagai tempat

Baca Selengkapnya