Nelayan Jembrana Melaut Ditemani Musik Dangdut Picu Semangat

Reporter

Antara

Jumat, 9 Februari 2018 14:53 WIB

21_ekbis_kapalnelayan

TEMPO.CO, Negara, Bali - Alunan musik dangdut seperti sudah menjadi syarat "wajib" untuk menemani nelayan Kabupaten Jembrana saat melaut. "Seluruh perahu selerek disini pasti dilengkapi peralatan sound system. Kalau perahu tidak ada musiknya, bisa-bisa tidak dapat anak buah saat melaut," kata Ainul Hakim, seorang nelayan dari Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kamis, 9/2.

Beberapa nelayan yang ditemui mengatakan musik dangdut menjadi penyemangat mereka saat menarik beban jaring yang berat. Musik itu juga menjadi hiburan di tengah laut ditengah suara ombak, angin dan mesin perahu mereka.

Peralatan untuk memutar musik itu pun bukan sembarangan, tapi dari jenis yang berkualitas bagus. Harganya bisa sampai puluhan juta rupiah. Maskurin, seorang tukang panggung (sejenis nakhoda) perahu selerek mengatakan, pemasangan satu paket sound system di perahunya menghabiskan biaya sampai Rp40 juta.

"Itu pun masih ada rencana penambahan lagi, biar bunyi musik yang dihasilkan benar-benar dahsyat," kata Maskurin, yang berasal Dusun Munduk, Desa Pengambengan.

Sistem suara itu, menurut Maskurin, merupakan hasil rakitan ahli elektronik lokal Desa Pengambengan, maupun Kota Negara. "Rata-rata sound system perahu menghabiskan biaya Rp40 juta hingga Rp60 juta. Itu sudah biasa di kalangan kami."

Para anak buah perahu selerek rela menyisihkan uang hasil tangkap ikan demi bisa menikmati musik saat melaut. Biasanya pemilik perahu lebih dulu mengongkosi biayanya, dan para anak buah perahu membayarnya dari pendapatan mereka.

Sebagai pilihan musik, para awal perahu selerek yang sandar di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan sebagian besar memilih musik dangdut dengan irama yang cepat dan keras.

"Kalau iramanya lambat percuma saja, kami tetap kurang semangat menarik jaring. Dangdutnya harus irama yang cepat seperti dangdut koplo atau campur-campur dengan rock," kata Madek Rahman.

Nelayan yang sudah belasan tahun menjadi anak buah perahu selerek itu mengatakan sound system yang terpasang harus menghasilkan bunyi yang mampu melawan suara ombak, angin serta mesin. "Kalau yang murah meskipun keras tetap saja tidak bisa terdengar jelas karena suaranya pecah. Kalau mahal, volume tidak besar saja suaranya enak didengar.”

Ahmad Atqo, yang pernah berkecimpung di penyewaan sound system mengakui, kualitas peralatan yang berhubungan dengan bunyi musik di perahu tidak ada yang murah, khususnya pada bagian speaker dan power. "Seluruh perahu pasti menggunakan yang harga jutaan rupiah. Itu hanya untuk satu speaker, sementara ada berapa speaker di perahu. Tergantung selera masing-masing," katanya.

Kebiasaan memasang sistem suara yang ditenagai genset di perahu, menurut KH. Sya'rani Yasin, tokoh Desa Pengambengan yang semasa muda ikut melaut, berawal pergaulan nelayan lokal dengan nelayan dari Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Mereka memang sering singgah dan sandar di desa tersebut.

"Perahu dari Muncar itu dilengkapi sound system. Mungkin merasa enak dan semangat melaut dengan iringan musik, sehingga ditiru nelayan dari sini," kata pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Pengambengan ini.

Saat hasil tangkapan ikan melimpah, perahu-perahu selerek berdatangan ke Pelabuhan Perikanan Nusantara bersama suara-suara meriah aneka musik dangdut dari sound system mereka. Sekarang, ini menjadi tradisi unik di Kabupaten Jembrana.

Baca juga: Jika Hanya Punya Waktu 6 Jam di Cirebon, Sebaiknya Kemana Saja?

Berita terkait

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

4 jam lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

11 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

15 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

51 hari lalu

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

58 hari lalu

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.

Baca Selengkapnya