Menjajal Empat Jenis Sate Khas di Lombok

Minggu, 28 Januari 2018 14:25 WIB

Pedagang sate bulayak di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tempp/Zulkarnain

TEMPO.CO, Lombok - Sate sudah dikenal sebagai hidangan khas Indonesia. Hampir setiap daerah memiliki hidangan spesial ini, termasuk di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Mari kenali empat jenis sate di sana.

Baca juga: Ke Solo Tak Lengkap kalau Tak Menikmati Sate Kere

1. Sate rembiga

Menu ini bisa ditemukan di Warung Sate Rembiga Utama di Jalan Wahidin Sudirohusodo Nomor 5, Mataram. Bahannya adalah daging, yang diberi bumbu cabai rawit, terasi, bawang putih, garam, dan gula sebelum dibakar.

Rasa pedasnya benar-benar membakar lidah. Untunglah ada rasa manis juga. Dipadu dengan lontong dan pelecing kangkung yang juga pedas, komplet sudah tantangan ini diajukan kepada Anda.

Advertising
Advertising

Di Rembiga, warung sate tak hanya satu. Cukup banyak. Banyak warga di sana rata-rata memulai usaha itu sejak 20-30 tahun lalu. Selain sate, tersedia beberapa jenis hidangan khas Lombok di sini. Warung biasanya buka pukul 09.00-22.00.

2. Sate bulayak

Hidangan ini sebenarnya merupakan menu khas Kecamatan Narmada, Lombok Barat. Namun kini bisa ditemukan di sejumlah tempat di penjuru Mataram.

Bahannya dari daging ayam atau sapi, terkadang juga dicampur jeroan. Setelah dipotong kecil, daging ditusuk dengan lidi pohon aren.

Kuahnya tak hanya kacang tanah yang disangrai dan ditumbuk, tapi juga dicampur santan dan direbus dengan bumbu lain. Cukup banyak tambahannya, seperti cabai rawit, bawang merah, bawang putih, kemiri, merica, dan garam.

Sebelum dibakar, daging sapi atau ayam diberi bumbu lebih dulu. Itulah yang menimbulkan rasa gurih dan pedas. Paduannya adalah lontong yang dibalut daun aren.

Nah, lontong inilah yang disebut bulayak. Satu porsi menu ini, yang dan terdiri atas 10 tusuk satai plus bulayak, dibanderol Rp 20-25 ribu.

Mencari penjualnya tak sulit karena bisa ditemukan di sejumlah tempat wisata, seperti Senggigi, Taman Narmada, Pemandian Suranadi, atau Taman Udayana di Mataram.

3. Sate tanjung

Bila Anda akan mengunjungi Lombok Utara, jangan lupa mampir ke Kecamatan Tanjung. Ini adalah daerah pesisir sehingga suguhan khasnya adalah sate ikan. Para pedagang berjajar di dekat terminal atau pasar Desa Tanjung mulai pukul 16.00 hingga 19.00. Namun ada juga yang bertahan hingga pukul 21.00.

“Kadang tidak hanya dari satu jenis ikan, tapi dua ikan dicampur,” kata salah satu pedagang. Bumbunya tak lain terbuat dari santan, merica, bawang putih, dan rempah-rempah lain. Ikan direndam bumbu semalaman. Bagaimana rasanya? Lembut dan gurih.

4. Sate pusut

Sate ini biasanya disajikan restoran yang menyajikan makanan khas Lombok. Bahannya bisa daging sapi atau ikan laut, semisal ikan tenggiri.

Bila menggunakan daging sapi, harus diiris tipis lebih dulu, kemudian direndam bumbu. Sedangkan untuk ikan harus dihaluskan lebih dulu. Bumbu utamanya berupa parutan kelapa muda dan merica, ketumbar, cabai merah, gula, garam, terasi, serta kemiri.

Menu ini disajikan tanpa bumbu kacang atau sejenisnya. Bila mengunjungi Suranadi, Lombok Barat, Anda bisa mampir di Rumah Makan Suranadi di Jalan Taman Wisata Nomor 7, Kecamatan Narmada, untuk mencicipinya.

Baca juga: Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

Berita terkait

Rujak Uleg Surabaya yang Tak Sekedar Festival

8 jam lalu

Rujak Uleg Surabaya yang Tak Sekedar Festival

Pemerintah Kota Surabaya menggelar Festival Rujak Uleg 2024 di Balai Kota, Ahad pagi, 19 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

7 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.

Baca Selengkapnya

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

8 hari lalu

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

11 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

12 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

18 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

21 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

30 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

32 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

33 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya