TEMPO.CO, Sampit - Keramaian di Pasar Desa Pelangsian Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, kini menjadi pilihan baru wisata keluarga.

Baca juga:

Pasar Tradisional di Bali Jadi Pasar Wisata

Pasar desa yang terletak di pinggir Sungai Mentaya ini sama seperti pasar desa umumnya. Namun lokasinya yang tepat di depan Dermaga Pelangsian, menimbulkan daya tarik tersendiri. Lokasi itu pun memudahkan warga yang menggunakan alat transportasi sungai untuk singgah.

Pasar Desa Pelangsian buka tiap hari Minggu dan selalu dipadati pembeli. Bahkan sebagian mereka datang berasal dari kawasan kota Sampit.

"Saya perlu datang ke pasar desa karena nuansanya terasa berbeda. Bagi yang bekerja di kantoran, mungkin jenuh beraktivitas di dalam ruangan. Menikmati suasana seperti ini bisa melepaskan kepenatan," kata Wanto, warga Sampit, Minggu, 15/1.

Ada pula warga yang datang hanya sekadar ingin duduk santai seraya menikmati berbagai jenis kue tradisional. Sebagian warga sengaja membawa makanan itu untuk dinikmati di Dermaga Pelangsian.

Di tempat itu mereka menikmati pemandangan aktivitas di Sungai Mentaya, seraya berfoto-ria.

Yang membuat pasar ini makin dikenal dan diminati juga karena harga sayur, buah dan ikan lebih murah dibanding pasar lainnya. Kawasan tersebut memang dekat dengan sentra pertanian dan peternakan sehingga pedagang bisa menjualnya dengan harga lebih murah.

Saat pasar dibuka, pemandangannya cukup kontras akan terlihat. Karena pasar desa yang tidak terlalu besar itu dipadati mobil para pembeli yang datang dari jauh.

"Situasi ini memberi suasana baru sebagai alternatif wisata keluarga. Masyarakat di sini juga diuntungkan dengan ramainya aktivitas di sini,” kata Maria, salah seorang pembeli.

Dia menyarankan para pedagang tidak memanfaatkannya dengan menaikkan harga. Selama ini orang tertarik datang ke sana karena harga komoditinya murah. “Kalau sama dengan pasar lain, ngapain orang jauh-jauh datang ke sini?"

ANTARA

Berita lain: Jogja Air Show 2018 akan Digelar di Pantai Parangtritis