Pecel Punten, Tantangan bagi Para Pelancong yang Mampir di Kediri

Rabu, 3 Januari 2018 09:16 WIB

Warung Pecel Punten di Desa Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri menjadi alternatif kuliner bagi yang bosan menyantap nasi. TEMPO/Hari Tri Wasono

TEMPO.CO, Kediri - Bagi masyarakat Jawa Timur, pecel adalah salah satu makanan favorit yang tersedia hampir di semua warung makan. Namun bagaimana jika pecel disandingkan dengan punten sebagai menu alternatif pengganti nasi?

Di Kediri, menu “inovatif” pecel punten ini banyak peggemarnya. Punten terbuat buat dari nasi beras yang dipadatkan. Di beberapa daerah punten memiliki nama berbeda, misalnya jadah. Makanan ini rasanya gurih karena diolah menggunakan santan.

Salah satu kedai makanan yang paling tersohor untuk urusan pecel punten terdapat di Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Begitu terkenalnya kedai ini hingga menjadi jujugan banyak kalangan. Mari kita sebut saja Warung Pecel Punten Pesantren.

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh adalah salah satu pelanggan pecel punten yang mengaku jatuh cinta pada makanan ini. Bahkan di sela kegiatan partainya di Kediri, Surya Paloh memilih berlama-lama di kedai sederhana ini.

Meski terlihat seperti warung biasa dengan bangunan semi permanen, namun penampakan kedai pecel punten Pesantren ini sudah mewarnai jagat dunia media sosial sebagai referensi kuliner yang wajib dikunjungi. Tak heran jika antrian kendaraan roda empat berjajar hingga ratusan meter di bahu kanan kiri jalan.

Advertising
Advertising

Selain tekstur puntennya yang lembut dan gurih, keunggulan kedai ini adalah rasa sambal pecelnya yang nendang. Kelengkapan sayur yang disajikan juga menjadi nilai lebih pecel punten Pesantren meski harus mengantre cukup lama untuk mencicipi.

“Punten disini enak, empuk dan gurih, tidak seperti punten di tempat lain,” kata Solichan Arif, pengunjung asal Blitar, Selasa 2 Januari 2018.

Karyawan perusahaan swasta ini mengaku datang jauh-jauh dari Blitar untuk menjajal pecel punten paling terkenal di Kediri ini. Informasi soal pecel punten ini dia dapat dari media sosial yang berkelindan setiap hari.

“Rasanya ternyata sangat enak, persis seperti yang diceritakan kawan-kawan,” kata Arif.Pecel Punten terbuat dari nasi masak yang ditumbuk halus dengan campuran garam serta kelapa. TEMPO/Hari Tri Wasono

Tak hanya menjual punten dan sambal pecel, pemilik kedai juga menyajikan aneka ikan menu pendamping seperti ayam goreng, lele goreng, gurami goreng, tempe, tahu, dan sayuran bersantan. Krengsengan bekicot pun turut disajikan bagi petualang kuliner.

Harga atu porsi pecel punten ta akan menguras kantong anda, cukup Rp 4.000 per porsi. Harga yang sangat murah untuk porsi yang besar dan mengenyangkan.

Faktor lain yang memantik keramaian pengunjung adalah tata laksana berjualan yang dilakukan seluruh karyawannya. Mereka akan kompak meneriakkan yel-yel tertentu setiap kali menerima pembayaran dari pengunjung. “Mbenjing mriki malih nggih (besok kesini lagi ya),” ucap mereka dengan lantang.

Seperti dikomando, teriakan itu dilakukan seluruh karyawan baik yang sedang menerima pembayaran maupun mencuci piring dengan serempak. Suara mereka yang lantang praktis menimbulkan keriuhan di dalam kedai. Bahkan teriakan itu menjadi cirri khas kedai yang bisa didengar dari kejauhan.

Bagi penikmat kuliner yang ingin menjajal kenikmatan pecel punten ini, bisa mengarahkan kemudi menuju pabrik gula Pesantren Kediri. Dari pabrik gula ini keberadaan pecel punten Pesantren hanya terpaut kurang dari 500 meter.

HARI TRI WASONO (Kediri)

Berita lain:

Ponggok Adventure Warrior, Wahana Pemacu Andrekanin di Klaten

Pemerintah Kota Ini Sediakan Wisata Rafting Gratis

Ini 5 Tempat Wisata Indonesia Timur Rekomendasi Travel Blogger

Berita terkait

Berita terkait tidak ada