Lima Pelajaran Dari Pendaki yang Tersesat di Puncak Merapi

Jumat, 15 Desember 2017 14:06 WIB

Pendaki mancanegara menuju area Pasar Bubrah di bawah puncak Taman Nasional Gunung Merapi, Boyolali, Jawa Tengah, 21 Oktober 2017. Pendakian Gunung Merapi disarankan tidak mencapai bibir kawah dan hanya sampai Pasar Bubrah, karena kondisi morfologi puncak Gunung Merapi tidak stabil dan rawan longsor. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Boyolali - Mendaki gunung adalah salah satu alternatif untuk mengisi libur akhir tahun dengan biaya murah. Namun, olahraga ekstrim ini menuntut banyak persiapan, mulai dari mental, fisik, perbekalan, pengalaman, serta komitmen mematuhi semua peraturan demi keselamatan.

Tersesat adalah salah satu risiko yang menghadang pendaki pemula jika melanggar aturan yang berlaku di tiap gunung. Di Merapi, misalnya, pendaki dilarang merambah puncak karena rawan kecelakaan. Pendaki juga berisiko tersesat karena tak ada jalur resmi antara kawasan Pasar Bubrah hingga Puncak.

Lantas apa yang musti dilakukan jika terlanjur tersesat? Sedikitnya ada lima pelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman Sucipto, 35 tahun, salah satu dari dua pendaki yang tersesat di kawasan puncak Gunung Merapi selama dua hari, belum lama ini. Kedua pendaki tersebut berhasil diselamatkan oleh tim SAR gabungan pada Kamis lalu, 14/12.

1. Tidak panik

Menurut Sucipto, panik adalah pembunuh utama bagi mereka yang tersesat di alam liar. Setelah menyadari tersesat, luangkan waktu untuk duduk sejenak menenangkan pikiran. “Harus optimistis bisa selamat dan yakin bahwa Tuhan akan mengirimkan pertolongan,” kata warga Desa Rempoah, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, itu.

Advertising
Advertising

2. Bawa dan manfatakan Powerbank

Dengan membawa dua powerbank, telepon seluler Sucipto dapat bertahan aktif selama dua hari untuk berkomunikasi dengan tim SAR. “Pertama saya telepon nomor Telkom 108 untuk minta nomor telepon kantor kepolisian dan SAR terdekat. Saya terus bergerak untuk mencari sinyal,” kata Sucipto yang baru setahun menekuni hobi sebagai pendaki.

3. Cari Tempat Terbuka

Berusaha mengingat jalan yang telah dilalui selama tersesat untuk kembali naik ke kawasan puncak yang terbuka agar mudah terlihat tim SAR. Cari tempat yang mudah dikenali seperti batu besar untuk memberitahukan posisi kita kepada tim SAR.

“Kalau cuaca cerah, matahari bisa jadi petunjuk arah, kira-kira anda berada di sebelah mana dari puncak,” kata Sucipto yang bekerja sebagai pengelola sebuah homestay di Jogja.

4. Manfaatkan Bekal

Selain powerbank, lampu senter dan jas hujan yang berwarna mencolok juga dapat digunakan sebagai piranti untuk memberikan tanda kepada tim SAR yang sedang dalam proses mencari. “Jas hujan berwarna hijau terang itu saya kibar-kibarkan. Saat malam, jas hujan itu saya sorot dengan lampu senter sambil berteriak minta tolong,” kata Sucipto.

5. Hemat Air

Manusia dapat bertahan hidup tanpa makan selama sepekan atau lebih. Tapi tidak demikian dengan kebutuhan air minum. Selama menunggu datangnya pertolongan, Sucipto mencari air sisa hujan yang tertampung dari cekungan-cekungan batu.

“Meski menambah berat beban, jangan sepelekan bekal air minum. Saya kemarin naik cuma bawa satu botol air mineral ukuran 1,5 liter. Satu botol lagi saya tinggal di sepeda motor,” kata Sucipto menyesali keteledorannya.

Berita lain:

5 Alasan Enaknya Berkeliling Eropa dengan Kerata Api

Cuaca Ekstrim Libur Akhir Tahun Tak Perlu Batal, Ini Tipnya

Libur Akhir Tahun, Catat Daftar Soto Enak di Nusantara Ini

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

9 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

16 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

31 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

33 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

42 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

57 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

57 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

2 Maret 2024

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

24 Februari 2024

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

20 Februari 2024

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.

Baca Selengkapnya