Jumlah Turis Naik, Komodo Dikhawatirkan Incar Manusia

Reporter

Antara

Kamis, 9 November 2017 06:44 WIB

Pembalap MotoGP, Valentino Rossi (kedua kiri atas) berfoto bersama Komodo saat mengunjungi Kepulauan Komodo, NTT. Rossi mengambil rehat ajang balap MotoGP dengan mengunjungi Labuan Bajo. Twitter.com/@Valeyellow46

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Ardu Marius Jelamu meminta pola kunjungan wisatawan ke Pulau Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, ditata ulang karena sudah tidak beraturan. "(Saat ini) sudah membeludak dan tidak beraturan lagi," kata Marius di Kupang, Rabu, 8/11.

Baca juga: Wisatawan Asal Singapura Digigit Komodo

Ia mengkhawatirkan jika tak ditata ulang pola kunjungan turis ke Pulau Komodo itu bisa mengganggu ekosistem serta keselamatan habitat binatang purba raksasa Komodo (varanus kommodoensis).

"Saya sudah membicarakan masalah tersebut dengan otoritas Taman Nasional Komodo (TNK), termasuk rencana untuk menyurati pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," kata dia .

Taman Nasional Komodo (TNK) kini menjadi salah satu destinasi wisata primadona di Indonesia. Apalagi kawasan ini dtetapkan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia (New7 Wonders).Dua ekor komodo bertarung dengan sangat sengit, komodo dapat berlari dengan kecepatan 20 Km/perjam, dan mampu menyelam hingga kedalaman 4 meter. Dailymail

Marius menjelaskan surat tersebut intinya meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar segera mengadakan rapat koordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan otoritas TNK untuk mengatur kembali mekanisme kunjungan wisatawan ke Pulau Komodo.

Marius mengatakan arus kunjungan wisatawan ke Pulau Komodo yang tidak beraturan itu, sudah dikeluhkan oleh wisatawan internasional. Mereka sempat melontarkan hal itu ketika diadakan Komodo Travel Mart beberapa waktu lalu. Membludaknya arus kunjungan itu dicemaskan dapat memancing agresifitas komodo.

"Agresifitas biawak raksasa itu memang sulit ditebak. Namun, yang dikhawatirkan saat mereka sudah mulai kekurangan binatang pemangsa. Dalam kondisi seperti ini, para pengunjung bisa menjadi target komodo," kata Marius.

Pola kunjungan yang perlu diatur itu berkaitan dengan waktu serta jumlah pengunjung. Misalnya, kunjungan pertama dari jam sekian sampai ke jam sekian, kemudian ada jedah waktu baru dilanjutkan dengan kunjungan berikutnya.

Kemudian, jumlah kunjungan wisatawan per hari ke Komodo juga harus dibatasi agar tidak merusak ekosistem. "Bila perlu kunjungan wisatawan dilakukan dengan pola pendaftaran. Sehingga sambil menunggu giliran, wisatawan bisa berkunjung ke destinasi lainnya yang ada di sekitar Komodo dan Labuan Bajo.”

ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

3 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

38 hari lalu

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,

Baca Selengkapnya

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

47 hari lalu

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

KSOP Kelas III Labuan Bajo memperpanjang larangan kapal wisata untuk berlayar ke Pulau Komodo Taman Nasional Komodo (TNK) hingga 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

4 Oktober 2023

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

Tim SAR melaporkan hilangnya turis asal China di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

15 September 2023

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

Kapolsek Kompdo Ivans Djarat menganiaya seorang satpam bank di NTT gegara ditegur memakai helm saat di ATM. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

15 September 2023

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

Kapolsek Komodo menganiaya satpam bank di NTT menuai reaksi Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

16 Agustus 2023

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

Garuda Indonesia mengangkut 6 ekor komodo dari Jakarta untuk menuju Labuan Bajo atau translokasi ke habitat alaminya.

Baca Selengkapnya

Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

15 Agustus 2023

Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

Komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan, dan dikategorikan sebagai spesies rentan dalam daftar IUCN Red List.

Baca Selengkapnya

Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

26 Juli 2023

Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Komodo, Labuan Bajo, NTT, dalam sehari bisa menyalurkan 33 kilo liter (Kl) avtur untuk melayani 13 pesawat.

Baca Selengkapnya

Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

25 Juli 2023

Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

Selain memproduksi mobil Maung, PT Pindad juga memiliki lima kendaraan taktis. Simak informasinya dan profil PT Pindad di sini:

Baca Selengkapnya