KRI Dewaruci Mengikuti Sail Sabang

Reporter

Antara

Editor

Antara

Senin, 6 November 2017 09:35 WIB

Sejumlah Kadet KRI Dewaruci melambaikan tangan saat akan sandar di Dermaga Layang Lantamal VI, Makassar, Sulawesi Selatan, 20 September 2016. Pelayaran KRI Dewaruci dengan misi ASEAN Cadet 2016 merupakan latihan dan praktek pelayaran integrasi yang diikuti para Taruna Angkatan Laut se-Asean. ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang

TEMPO.CO, Jakarta -Sebagai negara maritim dengan 17 ribu lebih pulau di Nusantara, sudah tentu armada laut sangat penting bagi Indonesia. Salah satu yang sudah terkenal dan melegenda adalah KRI Dewaruci milik TNI Angkatan Laut.

Dari kejauhan sudah terlihat kemegahan tiang-tiang kapal yang menjulang tinggi, diselingi tali-temali kapal yang menjuntai dari tiang-tiang tersebut. Betapa jeli awak kapal harus menghafal tali tali yang masing-masing memiliki nama agar memudahkan mereka saat mengembangkan layar dan tidak salah memilih talinya.

Meski dibuat pada 1952, kapal ini masih terlihat kokoh. Kapal ini memiliki tiga tiang utama yang diberi nama sesuai tokoh dalam pewayangan: tiang Bima, Yudhistira, dan Arjuna. Juga ada 16 layar yang siap berkembang di lautan bebas. Melihatnya kokoh bersandar di dermaga Komando Armada Wilayah Timur (Koarmatim) Surabaya, beberapa waktu lalu, hati pun terasa bangga.

Beberapa bagian kapal masih dipertahankan memakai bahan kayu jati dengan kualitas terbaik. Misalnya pada bagian dek kapal, pintu menuju lambung serta pegangan di pinggir dek kapal.

Menurut Kepala Divisi Bahari KRI Dewaruci, Lettu Laut (P) Yudhi Dwi Saputra, sebagian besar kayu-kayu jati tersebut masih asli dan belum pernah diganti. Kapal yang dibuat di Jerman Barat itu pertama kali diluncurkan pada 24 Januari 1953, dan pada Juli tahun yang sama dilayarkan ke Indonesia oleh taruna AL dan kadet ALRI.

Advertising
Advertising

KRI Dewaruci itu diproduksi bersama dua kapal lain yang dibeli oleh Pemerintah Jerman dan Pemerintah Yugoslavia. Hanya saja, kedua "saudara kembar" kapal itu sudah karam.

Tinggal KRI Dewaruci yang tersisa bahkan sampai kini masih beroperasi. Maka patutlah kapal kebanggaan Indonesia itu menjadi kapal legendaris.

Memiliki panjang total 58,30 meter, lebar lambung 9,50 meter, draft 4,50 meter serta bobot mati 847 ton, KRI Dewaruci menjadi kapal latih bagi taruna TNI AL dan mampu menampung 75 orang awak kapal.

Selain menggunakan layar, KRI Dewaruci juga menggunakan mesin 986 PK Diesel sebagai alat gerak dengan satu propeler berdaun empat. Mesin kapal mampu menghasilkan kecepatan penuh 10,5 knot dengan mesin, sementara sembilan knot dengan layar.

Nama KRI Dewaruci diambil dari nama seorang dewa dalam kisah pewayangan Jawa yaitu Dewa Ruci. Dewa Ruci dijumpai oleh Bima dalam sebuah perjalanan mencari air kehidupan.

Kisah Dewa Ruci menggambarkan sebuah kepatuhan seorang murid kepada guru, kemandirian bertindak, dan perjuangan keras menemukan jati diri.

Pembangunan kapal ini diprakarsai presiden Soekarno. Maklum, anjang garis pantai Indonesia mencapai 99.093 kilometer, menuntut penjagaan ketat untuk mempertahankan keutuhan maritim Indonesia. Presiden pertama RI itu meyakini bahwa laut di Indonesia bukanlah pemisah melainkan pemersatu.

KRI Dewaruci selain menjadi kapal latih bagi para taruna AL, belakangan juga mengemban misi diplomasi. Setiap tahun kapal tersebut berlayar ke luar negeri bahkan terhitung telah dua kali mengeliling dunia yaitu pada 1964 dan 2012.

Dengan kekuatan mesin dan layar di KRI Dewaruci, dibutuhkan lebih dari 10 bulan untuk berlayar keliling dunia.

Dalam misi muhibahnya, KRI Dewaruci menjadi duta wisata untuk Indonesia di luar negeri. Tidak jarang kapal tersebut juga mengikuti perlombaan kapal layar mewakili Indonesia.

Bahkan saking melegendanya, menurut Lettu Laut (P) Yudhi Dwi Saputra, ada seorang warga negara Amerika Serikat yang sengaja datang ke Surabaya untuk melihat langsung kemegahan KRI Dewaruci karena kecintaannya terhadap kapal.

KRI Dewaruci dalam waktu dekat akan berlayar ke daerah paling ujung Pulau Sumatera untuk mengikuti Sail Sabang.

Namun karena umurnya yang sudah lebih dari setengah abad, saat ini pemerintah sudah menyiapkan kapal pengganti yang lebih besar dari KRI Dewaruci yang diberi nama KRI Bima Suci.Pengunjung berfoto dengan latar KRI Bima Suci saat open ship di Estacion Maritima, Vigo, Spanyol, 16 September 2017. ANTARA FOTO

KRI Bima Suci adalah kapal layar buatan perusahaan kapal ternama Spanyol Freire Shipyard yang berlokasi di Kota Vigo. Rancangan teknis kapal layar tiang tinggi ini, memiliki ukuran panjang total 111,20 meter, lebar 13,65 meter, kedalaman draft 5,95 meter, dan tinggi maksimal tiang layar 49 meter dari permukaan dek atas.

Kapal Kelas Bark (Barque) tiga tiang tersebut memiliki 26 layar dengan luas keseluruhan layar 3.352 meter persegi. Ketinggian dek utamanya 9,20 meter dari permukaan laut.

Keistimewaan kapal penerus KRI Dewaruci itu terletak pada instrumen navigasi pelayarannya yang lebih canggih, instrumen pemurnian air laut menjadi air tawar, hingga alat komunikasi dan data digital.

KRI Bima Suci memiliki anjungan latih untuk taruna dilengkapi peralatan simulator navigasi, sehingga taruna dapat berlatih seolah-olah berlayar, walaupun kapal sedang sandar. Peralatan multimedia bersistem teknologi informasi turut melengkapinya.

Peralatan multimedia itu dapat menampilkan data yang dibutuhkan tentang pelajaran, ensiklopedia, hingga hiburan menonton film, karaoke, dan visualisasi kebudayaan Indonesia.

Meski diganti dengan kapal yang lebih canggih, sang legenda, KRI Dewaruci tak akan terlupa, kejayaannya tetap abadi dan dikenang sepanjang masa.

ANTARA

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

5 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

6 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

9 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

10 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

10 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya