Tak Terasa, 6 Hal Ini Bisa Anda Peroleh Selama Travelling
Reporter
Tempo.co
Editor
Tulus Wijanarko
Kamis, 2 November 2017 15:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mimpi buruk atau akan menjadi kenangan tak terlupakan. Barangkali itu dua sisi dari akhir setiap travelling yang baru saja anda lakukan. Tentu setiap orang menginginkan hal yang kedua. Pada dasarnya, selama dan setelah usai perjalanan, ada bonus travelling yang diperoleh para pejalan. Hal yang barangkali tak terfikirkan sebelumnya.
Inilah beberapa hal yang terjadi pada Anda saat Anda travelling.
Mempelajari bahasa baru
Kegiatan memesan makanan di restoran, bercakap-cakap dengan penduduk setempat, bahkan hal kecil, yakni membuat kesalahan yang memalukan saat berjuang mencari stasiun terdekat akan menjadi pengalaman mempelajari bahasa yang baru. Meski telah banyak kursus online dan kelas fisik yang secara teori mengajarkan cara berbicara bahasa lain, penduduk lokal negara itu punya sesuatu yang lebih banyak untuk dipelajari para traveller.
Mengembangkan empati
Sejumlah masalah dunia yang mengejutkan saat ini terjadi karena kurangnya empati. Ketika travelling dan benar-benar membenamkan diri dalam budaya lain. Ini membantu untuk memahami sedikit tentang perjuangan "orang lain."
Membangun daya tahan mental
Travelling terkadang menjadi sesuatu yang sulit. Bahkan rencana, jika yang direncanakan dengan baik dan teliti ternyata meleset saat berada di luar zona nyaman. Kejadian tak terduga itu, misalnya: penerbangan yang harus dipesan ulang, pemulihan paspor, atau ketika hotel yang dipesan lewat situs internet sebenarnya telah ditutup. Peristiwa mengerikan itu akan membuat para petualang menjadi lebih gesit memikirkan solusi dan beradaptasi dengan situasi tak terduga.
Fisik lebih sehat
Bukti ilmiah yang menjelaskan bahwa travelling bisa membuat badan lebih sehat memang belum pasti. Namun, The Global Commission on Aging and Transamerica Center for Retirement Studies telah merilis penelitian yang menunjukkan sebuah perjalanan akan memberikan manfaat fisik dan kognitif yang sama seperti mengisi teka-teki silang atau kunjungan museum.
Penelitian tersebut juga menjelaskan wanita yang berlibur enam tahun sekali atau lebih, memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung atau kematian koroner dibandingkan wanita yang berlibur dua kali setahun. Demikian pula, temuan tersebut menunjukkan pria yang tidak melakukan liburan tahunan memiliki resiko kematian 20 persen lebih tinggi.
Meningkatkan kreativitas
Otak bekerja seperti otot, dalam artian, melakukan pekerjaan terbaiknya bila dilatih secara teratur. Travelling (terutama bepergian ke negeri lain) merupakan latihan mental terbaik. Ketika otak bekerja diluar rutinitas yang biasa, dirangsang dengan pengalaman baru, dan dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan tantangan baru. Semua itu membuat para pelancong cenderung memiliki inspirasi dan pemikiran kreatif. Pastikan juga, saat penjelajahan itu adan membawa pena dan pad untuk mencatat ide-ide kreatif.
Menurunkan resiko depresi
Ya, liburan bisa membuat stres. Dan stres bisa bertindak sebagai agen yang tidak diinginkan untuk depresi. Namun, jika perjalanan Anda menjadi sangat salah dan berubah menjadi kekacauan total, efek mental positif akan segera menutupi itu semua.
Studi telah menunjukkan bahwa orang (terutama wanita) yang sering berlibur cenderung berkurang rasa tegang, depresi, atau lelahnya, dan mereka cenderung lebih puas dengan pernikahan dan karier mereka.
JENNY WIRAHADI | CURIOUSITY