Menjelajah Jalur Sutera Tiongkok dari Shicuan

Reporter

Antara

Minggu, 29 Oktober 2017 08:27 WIB

Seorang wanita memperagakan gerakan yoga di puncak gunung di Xinmi, Provinsi Henan, Tiongkok, 23 Maret 2016. chinadaily.com.cn

TEMPO.CO, Jakarta - Provinsi Shicuan tampaknya menjadi wilayah yang pas untuk memulai penjelajahan Jalur Sutera di wilayah barat daya daratan Tiongkok. Sebabnya, di sini banyak lokasi yang bisa dikunjungi untuk mengenal budaya setempat.

Pertama-tama pelancong bisa njujug ke Desa Pingle, wilayah terpencil di Provinsi Sichuan. Perkampungan kuno ini berjarak sekitar 65 kilometer baratdaya Ibu Kota Sichuan di Chengdu.

Konon,kampong ini sudah berdiri di tepi Sungai Baimo yang lestari sejak Dinasti Ming (1368-1644) dan Dinasti Qing (1644-1911).

Saat Antara berkunjung ke sana pada pertengahan Oktober lalu, beragam kegiatan tengah digelar warga perkampungan. Mereka bersuka ria karena masih dalam suasana hari nasional dan digelarnya kongres Partai Komunis Cina di Beijing.

Di perkampungan ini suasana masa lampau masih kental terasa. Mulai dari jembatan kuno yang menghubungkan perkampungan di kedua sisi sungai, sistem irigasi, dan model bangunan rumah.

Advertising
Advertising

Begitu juga penataan pasar tradisional, lapak-lapak kedai minum, hingga kerajinan anyaman bambu yang dapat dipesan langsung dari pengrajinnya, smeuanya menguatkan aromamasa silam Tiongkok.

Tempat lain yang menarik dikunjungi, kali ini di Chengdu, adalah museum Shu Brocade. Di sini tak hanya menjaid tempat penyimpanan koleksi brokat dan kain sutera kuno. Melainkan, ternyata mereka juga masih memproduksi kain tenun dan bordir hingga kini.

Cina juga identik dengan hewan panda. Nah, Chengdu juga tempat yang tepat untuk mengetahui segala hal tentang binatang pemakan bambu itu. Di kota terdapat Pusat Penelitian dan Pengembangbiakan Panda Raksasa.Indonesia-Tiongkok Realisasikan Breeding Loan Giant Panda

Pelancong tidak saja melihat langsung panda-panda di taman terbuka, melainkan juga tempat perawatan bayi-bayi panda. Di lokasi penangkaran yang berjarak 40 menit dari pusat Kota Chengdu itu, juga terdapat beberapa ekor panda merah yang terancam punah.

"Meskipun di tempat ini ditumbuhi banyak bambu, tidak semuanya bisa dijadikan makanan oleh panda," kata Kepala Divisi Pertukaran Masyarakat, Kantor Urusan Luar Negeri Pemkot Chengdu, Wang Guangliang.

Menurut dia, hanya sepuluh jenis bambu di seluruh daratan Tiongkok yang bisa dikonsumsi panda. Selebihnya bambu-bambu didatangkan dari Australia untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Sebenarnya, tempat tersebut bukan satu-satunya tempat penangkaran panda, karena masih ada yang lain di Provinsi Sichuan ini. Tetapi yang di Chengdu ini memang jadi avorit turis. "Pada hari biasa tidak kurang dari 30 ribu orang mengunjungi tempat ini." ujar Wang.

Apalagi yang menarik di Chengdu? Para wisawatan bisa meninjau stasiun kereta api internasional khusus angkutan barang (CIRP). Di sini lah terdapat aktivitas bongkar-muat dan pergerakan kereta barang dari wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara menuju Eropa.

Pengiriman barang dari China ke Jerman dengan menggunakan kereta api hanya membutuhkanan waktu 10 hari. "Wow! Jauh lebih singkat ketimbang menggunakan kapal yang butuh waktu hingga sebulan," kata Ludovit Katuscak seorang diplomat dari Kedutaan Besar Ceko.

Biaya pengiriman barang dengan menggunakan kereta api itu pun hanya sepertiga dari biaya kapal sebagaimana penjelasan seorang juru bicara CIRP.

Berapa harikah yang dibutuhkan untuk mengnjungi tempatr-tempat penting di Chengdu dan sekitarnya ini? Barangkali empat hari waktu yang pas, apalagi jika anda masih ingin melanjutkan menyusuri jalur sutera di wilayah barat Tiongkok ini.

ANTARA

Berita terkait

Penuhi Ekspor ke Tiongkok, Harga Lobster Lampung Naik Menjelang Imlek

8 Februari 2021

Penuhi Ekspor ke Tiongkok, Harga Lobster Lampung Naik Menjelang Imlek

Harga lobster milik pembudidaya lobster di Lampung naik menjadi Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu per kilogram menjelang hari raya Imlek.

Baca Selengkapnya

Thuisa Talks - Potensi Mahasiswa Indonesia Di Tiongkok

25 Agustus 2020

Thuisa Talks - Potensi Mahasiswa Indonesia Di Tiongkok

THUISA sukses menghadirkan tiga tokoh internasional yang benar-benar menguasai informasi tentang Tiongkok dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tenaga Kerja Asing dari Cina Pulang Nonreaktif Covid-19

22 Mei 2020

Tenaga Kerja Asing dari Cina Pulang Nonreaktif Covid-19

Pada rombongan pertama, para tenaga kerja asing asal Tiongkok menjalani pemeriksaan keimigrasian dengan protokol pencegahan penyebaran COVID-19.

Baca Selengkapnya

Kontrak Kerja Habis, 190 Tenaga Kerja Asing Tiongkok Pulang

22 Mei 2020

Kontrak Kerja Habis, 190 Tenaga Kerja Asing Tiongkok Pulang

Direktorat Jenderal Imigrasi menerapkan protokol pencegahan penyebaran COVID-19 dalam pemulangan tenaga kerja asing asal Tiongkok itu.

Baca Selengkapnya

6 Mahasiswa Banten dari Tiongkok Jalani Karantina Virus Corona

5 Februari 2020

6 Mahasiswa Banten dari Tiongkok Jalani Karantina Virus Corona

Enam mahasiswa Banten dari Tiongkok jalani karantina virus corona selama 14 hari.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Penting Soal Virus Corona.

28 Januari 2020

10 Fakta Penting Soal Virus Corona.

Berita-berita soal virus Corona mengegerkan dunia pada beberapa hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Karena Virus Corona, Facebook Larang Pegawai Masuk Kantor

28 Januari 2020

Karena Virus Corona, Facebook Larang Pegawai Masuk Kantor

Virus Corona membuat Facebook mengambil sejumlah langkah untuk melindungi pegawainya.

Baca Selengkapnya

Ini Rincian Korban Virus Corona di Seluruh Dunia

28 Januari 2020

Ini Rincian Korban Virus Corona di Seluruh Dunia

Tiongkok masih menjadi satu-satunya kawasan dengan korban meninggal virus Corona.

Baca Selengkapnya

Angka Korban Meninggal Virus Corona Naik Menjadi 106

28 Januari 2020

Angka Korban Meninggal Virus Corona Naik Menjadi 106

Penambahan jumlah korban virus Corona berasal dari Tiongkok saja.

Baca Selengkapnya

2 Strategi Pemerintah Cegah Virus Corona dari Tiongkok

27 Januari 2020

2 Strategi Pemerintah Cegah Virus Corona dari Tiongkok

Dua strategi pemerintah meliputi penguatan cegah tangkal serta informasi tentang virus Corona.

Baca Selengkapnya