Diplomat Asing di Belanda Menikmati Kuliner dan Tari Indonesia

Reporter

Antara

Sabtu, 28 Oktober 2017 07:20 WIB

Penari menarikan tarian Jaipong. ANTARA/Agus Bebeng

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan diplomat asing yang bertugas di Belanda menghadiri acara Diplomats Meet and Greet di Den Haag, belum lama ini. Dalam kesempatan itu mereka menikmati aneka sajian kultur Indonesia, dari kuliner hingga kesenian.

Acara Diplomats Meet and Greet adalah kegiatan rutin bulanan yang dihelat Diplomat Magazine bekerja sama dengan perwakilan asing di Den Haag. Ini bisa menjadi ajang promosi oleh negara yang terpilih sebagai tuan rumah. Bulan ini, Kedutaan Republik Indonesia di Den Haag terpilih menjadi tuan rumah.

Untuk itu Dubes RI untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja mengundang diplomat dari berbagai negara sahabat yang sedang bertugas di Belanda. Hadir juga sejumlah mitra kerja KBRI Den Haag dan insan pers.

Sekitar 200 orang hadir dalam acara ini, di antaranya. Duta Besar Palestina, Rawan Sulaiman, Dubes Kroasia, Andrea Gustovic-Ercegovac dan Dubes Irak, Saywan Barzani.

Alunan musik tradisional bernuansa tanah Sunda mengiringi tarian yang dibawakan duo Amie dan Febrina Tanoewidjaja. Penari yang tergabung dalam InaDance, kelompok tari tradisional Indonesia berbasis di Belanda, ini membuaka acara dengan membawakan Tari Ringkang Mojang/Kaca-kaca.

KBRI Den Haag juga menampilkan berbagai ragam kuliner khas tanah air, di antaranya sate, gado-gado, siomai dan nasi goreng. Sedangkan sector kesenian, selain tarian tradisional , juga ditujukkan permainan piano oleh Stephanus Maximilian Harsono, mahasiswa kelahiran Semarang yang tengah belajar musik di Conservatory Amsterdam. Ilustrasi Sate Ayam Madura. TEMPO/Luciana

Tidak hanya itu. KBRI Den Haag juga memperkenalkan minuman beralkohol dengan cita rasa Indonesia, spekkoek (lapis legit), dari Sayah Liquor. Marc Pieplenbosch yang mempresentasikan produk Sayah Liquor ini mengungkapkan minuman beralkohol itu dibuat berdasarkan resep keluarga.

Dengan rasa asli spekkoek, Sayah Liquor mengandung rempah-rempah khas Indonesia. “Yang didatangkan khusus ke Belanda dari Indonesia,” kata Marc.

"Makanannya enak-enak, juga minuman itu," kata Marwan Osseiran, yang berasal dari Libanon, sambil menunjuk gelas-gelas shot yang berisi Sayah Liquor.

Alfred E Kellermann, Visiting Professor pada Asser Institute Den Haag, mengaku sangat menikmati acara itu. “Saya menikmati makanan yang dihidangkan, karena saya memang pecinta makanan Indonesia.”

Sementara para tamu menikmati suguhan makanan, dua penari InaDance tampil membawakan tari Jaipong. Suasana makin meriah ketika penari mengajak sejumlah tamu ikut berjaipong.

Advertising
Advertising

ANTARA

Berita terkait

Ragam Tari Tradisional Jawa Barat Selain Tari Jaipong

3 Desember 2022

Ragam Tari Tradisional Jawa Barat Selain Tari Jaipong

Jawa Barat memiliki beragam tari tradisional yang hingga kini masih lestari. Selain tari Jaipong yang populer, berikut ragam tari tradisional itu.

Baca Selengkapnya

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.

Baca Selengkapnya

Siswa SMP Labschool Kebayoran Juara Festival Folklore di Polandia

2 Juli 2018

Siswa SMP Labschool Kebayoran Juara Festival Folklore di Polandia

Tim SMP Labschool Kebayoran Jakarta menang dalam pada International Folklore Festival XXV Miedzynarodowy Festival Tanca di Polandia.

Baca Selengkapnya

Tarian Indonesia Tampil di Festival Rakyat Ekuador

16 Februari 2018

Tarian Indonesia Tampil di Festival Rakyat Ekuador

Indonesia yang diwakili oleh KBRI Quito menampilkan dua tarian yaitu Legong Bapang Saba dari Bali dan Tari Enggang dari Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya