Dua Langkah Andalan untuk Mengembangkan Mandalika Lombok

Reporter

Antara

Selasa, 10 Oktober 2017 18:02 WIB

Sejumlah pengunjung melintas di depan "signage" Kuta Mandalika di pantai Kuta kawasan KEK Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, 30 Mei 2017. Nama KEK Mandalika sendiri diambil dari cerita legenda masyarakat Sasa

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Develoment Corporation (ITDC) menggandeng Vinci Grand Project, perusahaan asal Prancis, untuk berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus, Mandalika, Lombok.

"Vinci siap menginvestasikan hingga 500 juta dolar AS (setara Rp6,7 triliun),” kata Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 9/10.

Menurut Abdulbar, nota kesepahaman (MoU) kerja sama kedua pihak sudah ditandatangani pada Maret 2017. Selanjutnya akan ditindaklanjuti pembentukan perusahaan patungan (joint venture) pada November 2017.

Sekurangnya ada dua hal yang akan dikerjakan dalam pengembangan KEK Mandalika ini, yakni membangun sirkuit MotoGP dan membangun tujuh hotel di Mandalika.

Pembangunan sirkuit akan dimulai pada bulan November 2017. Pada tahap awal akan dibangun city circuit (sirkuit terbuka) yang menggunakan fasilitas jalan umum di kawasan Mandalika.

"Diproyeksikan akan rampung pada 2019, sehingga bisa digunakan pada tahun 2020," ujar Abdulbar.

Advertising
Advertising

Adapun mengenai pembangunan hotel diperlukan untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan di Mandalika. Saat ini ITDC mengelola satu hotel dengan jumlah kamar sekitar 5.000 kamar di Nusa Dua, Bali.

Dalam kerja sama pengembangan Mandalika ini Vinci menjadi pemegang saham mayoritas sesuai dengan porsi investasi. Sedangkan ITDC menyediakan lahan sekitar 120 hektare sebagai bentuk ekuitas.

ITDC mendapat penugasan dari pemerintah untuk mengembangkan KEK di Mandalika seluas 1.000 hektare dengan investasi sekitar Rp3,3 triliun dalam 10 tahun ke depan. Dari 1.000 hektar ini, Vinci akan menyewa sekitar 120 hektare, selebihnya sekitar 820 hektare akan dikelola sendiri dengan mencari mitra strategis lainnya.

ANTARA

Berita terkait

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

15 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

20 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

20 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

4 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

8 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

8 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

9 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

9 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya