Hari Batik Nasional, Mengenal Batik Rifa'iyah yang Sarat Nilai

Selasa, 3 Oktober 2017 14:36 WIB

Batik Rifa'iyah. pekalongan.rifaiyah.or.id

TEMPO.CO, Batang - Desa Kalipucang, Kecamatan Batang, jaraknya hanya 7 kilometer dari pusat kota Pekalongan. Di desa ini tradisi membatik yang sudah berusia ratusan tahun masih dipertahankan. Penggemar batik mengenalnya sebagai Batik Rifa’iyah. Tak ada salahnya, masih terkait Hari Batik Nasional kita mencoba mengenalnya.

Jenis batik ini, diakui Miftahutin, Ketua Kelompok Perajin Batik Rifa’iyah, tidak setenar batik daerah lain, misalnya Cirebon, Sala, atau Yogyakarta. “Karena memang dari awal orientasinya bukan untuk industri. Warga Kalipucang memilih tidak mengubah motif dan cara membatik demi melestarikan budaya dalam Rifa’iyah,” ujar dia saat ditemui Agustus lalu.

Tradisi itu dipertahankan karena batik Rifa’iyah terkait erat dengan gerakan dakwah pada masa silam. Nama Rifa’iyah merujuk pada ajaran Rifa’iyah yang dibawa ulama sejak abad ke-18 bernama KH. Ahmad Rifai.

Miftahutin mengatakan Batik Rifa’iyah memiliki sejarah panjang dan makna spiritual yang dalam. Kata dia, pendiri ajaran Rifa’iyah menggunakan kain batik ini sebagai sarana dakwah.

Batik ini dulunya digunakan sebagai sandang utama para pengikut ajaran Rifa’iyah. Selain itu juga digunakan untuk salat dan pengajian.

Advertising
Advertising

Pada setiap motifnya terdapat pesan-pesan spiritual untuk disebarkan kepada masyarkat luas. Seperti pesan peseduluran atau persaudaraan, gotong royong, dan kelembutan hati.

Salah satu yang menjadi ciri khas batik ini adalah penggambaran makhluk hidup yang tidak boleh utuh. “Misalnya motif bergambar ayam kepalanya harus dipisah,” kata Miftahutin

Saat ini ada 140 orang warga Kalipucang yang teguh meneruskan budaya membatik khas mereka.

Koordinator Komunitas Batang Heritage, Prasetyo Widi, mengungkapkan Rifa’iyah bukan satu-satunya produk batik di Kabupaten Batang. Di wilayah lain seperti di Kecamatan Tulis dan Wonotunggal ada masyarakat yang memproduksi batik khas Batang. Tapi jumlahnya tidak sebanyak di Desa Kalipucang.

Selain itu, di wilayah lain banyak yang beralih dari tulis ke batik cap. “Yang masih bertahan cukup bagus itu di Kalipucang,” katanya.

Namun masa depan Batik Rifa’iyah juga dalam ancaman. Pasalnya, dari 140 orang perajin, hanya segelintir anak muda yang berminat meneruskan tradisi. “Jumlahnya tidak lebih dari lima orang,” kata Miftahutin.

Ini pesan penting yang layak diperhatikan di Hari Batik Nasional kali ini.

Berita terkait

GranDhika Iskandarsyah Jakarta Usung Pesona Budaya Nusantara Peringati Hari Batik Nasional

5 Oktober 2023

GranDhika Iskandarsyah Jakarta Usung Pesona Budaya Nusantara Peringati Hari Batik Nasional

Hotel GranDhika Iskandarsyah Jakarta mengusung tema Pesona Budaya Nusantara untuk memperingati Hari Batik Nasional.

Baca Selengkapnya

Makna Mengenakan Batik Sarimbit Keluarga

3 Oktober 2023

Makna Mengenakan Batik Sarimbit Keluarga

Mengenakan batik sarimbit, bermakna meski dalam satu keluarga terdiri dari individu yang berbeda tetapi tetap saling mendukung.

Baca Selengkapnya

Mengenal Batik Sarimbit dan Muasalnya

3 Oktober 2023

Mengenal Batik Sarimbit dan Muasalnya

Batik sarimbit adalah jenis batik khas Indonesia yang dirancang untuk suami-istri. Asal-usul batik sarimbit berawal dari legenda Loro Blonyo.

Baca Selengkapnya

Diresmikan, Museum Batik Indonesia di TMII jadi Pusat Edukasi Batik ke Generasi Muda

2 Oktober 2023

Diresmikan, Museum Batik Indonesia di TMII jadi Pusat Edukasi Batik ke Generasi Muda

Museum Batik Indonesia hadir sebagai respons pengakuan UNESCO pada 2009 terhadap batik sebagai warisan budaya takbenda yang diakui oleh dunia.

Baca Selengkapnya

3 Tradisi yang Termasuk Warisan Tak Benda UNESCO

2 Oktober 2023

3 Tradisi yang Termasuk Warisan Tak Benda UNESCO

Reog, Pantun dan Pencak Silat merupakan tradisi yang diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Baca Selengkapnya

Pesan Menkominfo di Hari Batik Nasional dan Istana Berbatik

2 Oktober 2023

Pesan Menkominfo di Hari Batik Nasional dan Istana Berbatik

Istana Berbatik merupakan upaya mempromosikan batik sebagai produk asli dan karya kreatif warisan budaya ke kancah dunia di Hari Batik Nasional.

Baca Selengkapnya

Hari Batik Nasional, Ribuan Prajurit TNI di Yogyakarta Membatik Pecahkan Rekor MURI

2 Oktober 2023

Hari Batik Nasional, Ribuan Prajurit TNI di Yogyakarta Membatik Pecahkan Rekor MURI

Aksi membatik gabungan prajurit TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara pada Hari Batik Nasional pun berhasil memecahkan rekor MURI.

Baca Selengkapnya

Hari Batik Nasional 2023, Begini Sejarah Penetapannya Sejak 2009

2 Oktober 2023

Hari Batik Nasional 2023, Begini Sejarah Penetapannya Sejak 2009

Hari Batik Nasional pada hari ini 2 Oktober bersamaan ditetapkannya Batik sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity oleh Unesco 2 Oktober 2009.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Batik Nasional, Menteri Nadiem Resmikan Museum Batik Indonesia

2 Oktober 2023

Peringati Hari Batik Nasional, Menteri Nadiem Resmikan Museum Batik Indonesia

Perayaan Hari Batik Nasional 2023 yang mengusung tema "Batik, Bangkit!" ini turut dihadiri oleh Iriana Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Menarik di Balik Acara Istana Berbatik

2 Oktober 2023

Sederet Fakta Menarik di Balik Acara Istana Berbatik

Istana Berbatik digelar di halaman Istana Merdeka Jakarta. Berikut sederet fakta menarik di balik acara Istana Berbatik.

Baca Selengkapnya