TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya menggelar pameran bersama sepuluh museum di Jawa Timur di ruang pamer Museum Sepuluh Nopember, Jalan Pahlawan, Surabaya, 22 Mei 2015. Program yang digagas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya ini akan digelar pada 22-26 Mei 2015.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Surabaya M. Fikser mengatakan pameran ini merupakan salah satu rangkaian acara untuk menyambut hari jadi Kota Surabaya ke-722. "Ini agenda rutin tiap tahun. Kali ini sudah tahun kelima," ucap Fikser kepada Tempo, Jumat, 22 Mei 2015.
Menurut Fikser, tujuan pameran ini adalah mengajak masyarakat untuk mengapresiasikan Museum Sepuluh Nopember sebagai tujuan edukasi, riset, dan wisata sejarah budaya. Juga untuk mengenalkan warisan budaya Jawa Timur kepada masyarakat supaya mengetahui kebudayaannya dan peninggalan sejarahnya. "Jadi nanti semua museum akan memamerkan beberapa koleksinya kepada masyarakat," ujarnya.
Adapun sepuluh museum itu adalah Museum Sepuluh November, Kota Surabaya; Museum Rajekwesi, Kabupaten Bojonegoro; Museum Mandilaras, Kabupaten Pamekasan; Museum Anjuk Ladang, Kabupaten Nganjuk; Museum D`Topeng, Kota Batu; Museum Angkut, Kota Batu; Museum Daerah Kabupaten Lumajang; Museum Tempo Doeloe, Kota Malang; Museum Kesehatan, Surabaya; dan Museum Brawijaya, Malang.
Fikser menambahkan, khusus untuk Museum Sepuluh Nopember, pihaknya akan memamerkan koleksi baru tentang peninggalan peristiwa 10 November 1945, seperti alat-alat kesehatan, di antaranya perban, kapas, termometer, alat penyangga tulang, alat suntik, dan jarum suntik milik dokter Agustin, yang merupakan salah satu pejuang peristiwa 10 November 1945. Selain itu, ada perangko dan mata uang kuno.
Pameran museum ini terbuka untuk umum. Untuk hari ini, Jumat, 22 Mei 2015, pameran dibuka pukul 08.00-14.00, Sabtu-Minggu pukul 07.00-13.00, dan Senin-Selasa pukul 08.00-15.00.
Pantauan Tempo, masyarakat berbondong-bondong melihat pameran itu. Baik anak-anak maupun orang tua terlihat antusias menyaksikan barang-barang kuno dalam pameran itu.
MOHAMMAD SYARRAFAH