Pakaian Istri Sunan Gunung Jati Dipamerkan di Gotrasawala

Reporter

Kamis, 29 Oktober 2015 18:06 WIB

Sultan PRA Arief Natadiningrat, Sultan Sepuh XIV mengelus kepala seorang bocah sata bersama bakapknya melakukan sungkeman pada prosesi Chaos sambil menunggu puncak acara Panjang Jimat dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Keraton Kesultanan Kasepuhan, Cirebon, Jawa Barat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Cirebon - Festival Gotrasawala akan meramaikan Kota Cirebon mulai 30 Oktober sampai 1 November 2015. Yang istimewa pada pelaksanaan festival kali ini adalah dipamerkannya pakaian istri Sunan Gunung Jati, Putri Ong Tien, yang berusia lebih dari 600 tahun.

Festival ini akan digelar mulai dari Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Taman Gua Sunyaragi, Keraton Cirebonan, hingga kompleks Pemakaman Sunan Gunung Jati. Penggagas dan Ketua Tim Kreatif Festival Gotrasawala, Franki Raden, mengatakan festival ini sudah berlangsung untuk yang ketiga kalinya dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Festival ini melibatkan banyak seniman lokal, khususnya dari Cirebon. Namun yang membanggakan adalah kesediaan Kesultanan Cirebon untuk memamerkan baju Putri Ong Tien ke khalayak umum.

“Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat berkenan memamerkan pakaian Putri Ong Tien,” ujar Franki, Kamis, 29 Oktober 2015.

Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat membenarkan bahwa pakaian Putri Ong Tien akan dipamerkan pada festival Gotrasawala di Keraton Kasepuhan. “Selain baju Putri Ong Tien, akan dipamerkan baju panglima perang,” ujarnya. Usia kedua baju tersebut saat ini sudah lebih dari 600 tahun. Pakaian Putri Ong Tien yang dipamerkan terdiri atas 1 baju, 1 atasan, 1 bawahan, serta kain.

Dengan alasan kain yang sudah tua dan rapuh, keamanan serta berbagai faktor lain, akhirnya kedua baju tersebut hanya dipamerkan pada hari terakhir Festival Gotrasawala. “Itu pun hanya satu jam,” kata Arief. Yaitu mulai pukul 10.00 hingga 11.00 WIB.

Franki menjelaskan, selain panggung budaya, festival ini akan menyajikan kesenian rakyat, ritual, kerajinan, dan kuliner dari wilayah pesisir Cirebon. “Termasuk pesta rakyat yang diadakan di alun-alun kompleks Pemakaman Sunan Gunung Jati,” ujar musikus kawakan ini.

Dia menambahkan, festival ini dirancang khusus untuk memperkenalkan dan memasarkan produk-produk kesenian di Jawa Barat yang bermutu tinggi ke dunia internasional. Gotrasawala pun bertujuan menjadikan Jawa Barat, khususnya Cirebon, sebagai salah satu wilayah pariwisata dan budaya. “Wisatawan dari dalam negeri maupun mancanegara akan tertarik berkunjung ke kota yang didirikan oleh Sunan Gunung Jati pada awal abad ke-16 ini,” tuturnya.

Adapun nama Gotrasawala diambil dari judul sebuah musyawarah besar kebudayaan Nusantara dan dunia yang diprakarsai Pangeran Wangsakerta pada akhir abad ke-17.

Masih dalam rangkaian Festival Gotrasawala di Keraton Kasepuhan, di Jinem Pangrawit dan Jinem Sri Manganti akan digelar workshop dan pameran batik. Sedangkan di Bangsal Pagelaran akan dipamerkan 2 meja kerja Sultan Sepuh, 1 set meja, dan kursi tamu serta lemari kaca lengkap dengan isinya. Adapun isinya terdiri atas seperangkat alat makan, cangkir, dan piring yang semuanya terbuat dari kristal. Seluruh barang yang dipamerkan di Bangsal Pagelaran tersebut sudah berumur lebih dari 250 tahun.

IVANSYAH

Berita terkait

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

7 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.

Baca Selengkapnya

Wisata Bahari Kejawanan Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan saat Libur Lebaran di Cirebon

9 hari lalu

Wisata Bahari Kejawanan Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan saat Libur Lebaran di Cirebon

Selama 11-15 April di libur Lebaran, ada lebih dari 50 ribu wisatawan yang berkunjung ke Kota Cirebon.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

10 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.

Baca Selengkapnya

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

57 hari lalu

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.

Baca Selengkapnya

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.

Baca Selengkapnya

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa

Baca Selengkapnya

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda

Baca Selengkapnya

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Wisata Cirebon yang Bisa Dikunjungi Minggu Ini

1 November 2023

5 Rekomendasi Wisata Cirebon yang Bisa Dikunjungi Minggu Ini

Wisata Cirebon terkenal dengan keindahan alam serta kulinernya yang enak. Berikut ini beberapa rekomendasi wisata Cirebon yang bisa Anda kunjungi.

Baca Selengkapnya

Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.

Baca Selengkapnya