Menikmati Desa Wisata Rantih Disambut Keramahan Warga Desa

Reporter

Kamis, 17 September 2015 22:00 WIB

Seorang pembalap melintasi Danau bawan di Kawasan Danau Kembar, Solok, dalam Etape V Kejuaraan Balap Sepeda Tour de Singkarak, Sumatra Barat, (6/6). Etape ke IV dengan jalur Sawahlunto-Muara Labuh di dominasi oleh Pembalap dari Iran, Amir Kolahdozhagh. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Hijau yang menenangkan. Begitu gambaran awal saat memasuki Desa wisata Rantih di Sawahlunto.

Suasana khas hutan tropis yang sejuk dengan alur sungai nan kemilau serta keragaman hayati begitu melekat di Rantih, yang letaknya di Kenagarian Sijantang, Kecamatan Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat, 95 kilometer dari Kota Padang.

Menuju Desa Rantih dapat menggunakan angkutan umum selama 30 menit dari pusat kota, dengan akses jalan yang memadai dan bisa ditempuh kendaraan roda empat dan roda dua hingga pos pemberhentian pertama.

Tiba di pos pemberhentian pertama pengunjung akan disuguhi pemandangan aliran sungai Batang Rantih dengan hamparan sawah cukup luas khas pedesaan yang saat ini sudah jarang dijumpai.

Koordinator pengelola objek wisata Budiman mengatakan pengunjung dapat memarkir kendaraan sembari beristirahat sejenak menikmati lahan persawahan masyarakat serta gemericik aliran sungai Batang Rantih.

"Warga desa yang ramah senantiasa akan menyambut pengunjung sehingga tidak perlu ragu dan sungkan," ujar dia.

Pengelola Kawasan Desa Wisata Rantih, Ardi menuturkan pihaknya menyediakan fasilitas berupa akomodasi dan konsumsi bagi para pengunjung yang ingin menikmati suasana malam di kawasan wisata tersebut.

Ada empat rumah pondok yang dapat dijadikan sebagai tempat bermalam bagi wisatawan yang ingin menginap disini. Kami juga menyediakan konsumsi. Semua fasilitas tersebut dapat diperoleh dengan mengeluarkan biaya yang relatif murah, " terangnya.

Ardi mengatakan, sisi lain yang menjadi daya tarik dari Desa Wisata Rantih adalah beberapa titik air terjun yang menyajikan pemandangan alam masih alami.

"Dari kelima titik air terjun yang terdapat di Kawasan Desa Wisata Rantih ini, air terjun Sungai Bikan merupakan primadona. Selain tinggi air terjun ini juga memiliki kolam yang memungkinkan para wisatawan dapat berenang dan menikmati segarnya air Sungai Bikan," tuturnya.

Untuk mencapai lokasi air terjun tersebut, pengunjung menempuh perjalanan dengan berjalan kaki atau mengendarai sepeda motor hingga lokasi outbond dan rumah pondok dengan lama perjalanan sekitar 10 hingga 15 menit, selanjutnya perjalanan akan dilanjutkan dengan berjalan kaki dan bisa ditemani seorang pemandu wisata bagi yang belum mengetahui rutenya.

"Jarak dari lokasi rumah pondok ke lokasi air terjun tidak begitu jauh, hanya membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit dengan berjalan kaki," kata dia.


ANTARA

Berita terkait

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

32 hari lalu

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.

Baca Selengkapnya

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

32 hari lalu

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.

Baca Selengkapnya

Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

32 hari lalu

Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

Pemerintah mempercepat program pemutihan lahan sawit ilegal di kawasan hutan. Ditargetkan selesai 30 September 2024.

Baca Selengkapnya

Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

32 hari lalu

Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seringkali tidak mendapatkan hak akses yang cukup untuk memanfaatkan sumber daya di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Tingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen

34 hari lalu

Tingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen

Kondisi hutan di IKN yang sudah ditetapkan sebagai kawasan lindung masih jauh dari kondisi ideal.

Baca Selengkapnya

Hari Hutan Internasional: Laju Deforestasi Hutan Tiap Tahun Mengkhawatirkan

38 hari lalu

Hari Hutan Internasional: Laju Deforestasi Hutan Tiap Tahun Mengkhawatirkan

Hari Hutan Internasional diperingati setiap 21 Maret. Sejarahnya dimulai 2012 yang diprakarsai oleh PBB untuk membantu dan mendukung konservasi hutan

Baca Selengkapnya

Agar Dilirik Wisatawan, Taman Hutan Raya Bunder Gunungkidul Diusulkan Digarap Sistem Blok

39 hari lalu

Agar Dilirik Wisatawan, Taman Hutan Raya Bunder Gunungkidul Diusulkan Digarap Sistem Blok

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan pengelolaan Taman Hutan Raya Bunder di Kabupaten Gunungkidul dengan sistem blok.

Baca Selengkapnya

OIKN Klaim 65 Persen Kawasan IKN akan Menjadi Hutan Tropis

41 hari lalu

OIKN Klaim 65 Persen Kawasan IKN akan Menjadi Hutan Tropis

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan 65 persen kawasan IKN akan bisa dijadikan hutan tropis kembali.

Baca Selengkapnya

Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

42 hari lalu

Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

Saat sedang pergi ke hutan atau gunung dan bertemu harimau, sebaiknya jangan panik. Berikut beberapa tips menyelamatkan diri saat bertemu harimau.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

57 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya