Sejumlah wisatawan asing mengikuti gerakan tarian tradisional Jepang "bon odori" dalam acara musim panas di Tokyo, 1 Agsutus 2015. "Bon" musim di musim panas, ketika umat Buddha Jepang menghormati kembalinya roh nenek moyang mereka. AP/Ken Aragaki
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam lima tahun mendatang wisatawan global diperkirakan akan mencapai 1,26 miliar orang, 40 persen di antaranya berasal dari Asia. Salah satu faktor utama yang mendorong tumbuhnya industri pariwisata di masa depan adalah Generasi Milenial.
Wisatawan generasi milenal adalah kelompok masyarakat yang lahir antara 1981 hingga 1995. Di Indonesia, kelompok generasi milenial tercatat suka melakukan liburan secara impulsif dan sangat mengandalkan informasi dari mulut ke mulut.
Advertising
Advertising
"Generasi milenial merupakan peluang yang sangat besar bagi industri pariwisata. Untuk itu para pemain bisnis perlu memahami preferensi mereka dan memberikan apa yang mereka inginkan," papar Andrew Phua, Director Exhibitions and Conferences Singapore Tourism Board dalam diskusi yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa 1 September 2015.
Generasi milenial sendiri sering dibagi berdasarkan wilayah, yang biasanya memiliki karakteristik dan perilaku berbeda. Misalnya wisatawan milenial dari China terkenal memiliki pengeluaran yang besar dan memiliki preferensi yang jelas untuk tujuan yang populer. Sementara itu, orang Indonesia lebih memilih penerbangan dan akomodasi yang terjangkau dan hampir sering melakukan liburan dadakan jika ada promosi yang ditawarkan.