Festival Topeng Purwakarta Pecahkan Rekor MURI

Reporter

Minggu, 16 Agustus 2015 09:51 WIB

Sejumlah penari muslimah berselfie jelang mempertunjukkan tariannya dalam Festival Topeng Mauludan di Surabaya, 25 Januari 2015. (Robertus Pudyanto/Getty Images)

TEMPO.CO, Purwakarta - Festival topeng yang dinamakan sarung iket topeng (saket) di Purwakarta semalam, berhasil memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia). Festival yang diikuti 53 ribu orang peserta itu, tercatat sebagai seni budaya yang unik, original dan melibatkan banyak peserta.

Berdasarkan pantauan Tempo semalam, ribuan penonton dan peserta tumpah ruah di sepanjang Jalan Sudirman, Purwakarta. Acara dibuka dengan sembilan penari muda-mudi yang mengenakan kampret dan kebaya khas Sunda. Mereka meliuk-liukan tubuhnya dengan gemulai. Kakinya yang kokoh melangkah rancak ke kiri dan ke kanan mengikuti suara tabahuan perkusi gamelan sunda yang mengiringinya.

Jeritan suara suling menjerit memecahkan susana kemegahan malam. Bau dan asap dupa mewarnai atraksi seni-budaya sunda sebagai pertanda dimulainya Sarung Iket Topeng ( Saket) Festival Purwakarta 2015 pada Sabtu malam, 15 Agustus 2015.

Setelah ditandai dengan obrolan segar antara Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, Mad "Komar" Drajat artis sinetron Preman Pensiun dan Irma Hutabarat, mantan presenter televisi, perhelatan akbar itu dilangsungkan.

Iring-iringan kelompok peserta festival yang bagi peserta prianya mewajibkan pakaian padanan kampret, sarung, iket dan topeng serta buat perempuan kebaya putih, sarung, kerudung dan topeng serta hihid (kipas terbuat dari kulit dan daging bambu) di tangan itu, bergerak dari lokasi patung egrang menuju panggung kehormatan di depan gedung kembar Nakula-Sadewa di jalan Singawinata yang berjarak sekitar tiga kilometer di jantung kota Purwakarta.

Kota Purwakarta berubah menjadi lautan manusia bertopeng. Kehadiran artis sinetron Komar Preman Pensiun, yang juga memakai topeng dan sarung, semakin memeriahkan suasana festival.

Puncak kemeriahan Saket Festival Purwakarta 2015 berlangsung di depan panggung kehormatan. Di tempat itu, setiap rombongan peserta diwajibkan mempertontonkan atraksi goyang maranggi sambil menyanyikan lagu tentang sate maranggi yang merupakan asli Purwakarta.

Mad "Komar" Drajat dan Irma Hutabarat yang berada di atas panggung, sambil terus bergoyang maranggi sesekali menyantap sate maranggi dan ketan bakar yang dihadiahkan para peserta festival. "Saya sangat terpesona dan kagum. Purwakarta sekarang telah menjelma jadi kota seni dan budaya yang hebat," kata Irma Hutabarat.

Komar mengusulkan agar Saket Festival Purwakarta digelar setiap tahun. "Saya usul agar digelar tiap tahun, agar para turis dalam negeri dan mancanegara terus berdatangan ke Purwakarta," ujar Komar.

Dedi merespon usulan Komar. "Kami pastikan Saket Festival akan dilangsungkan setiap tahun," katanya. Perhelatan itu dirangkai dengan agenda tahunan pesta peringan Hari Jadi Kota dan Kabupaten Purwakarta yang dirayakan sejak Juli hingga Agustus.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

11 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

15 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.

Baca Selengkapnya

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

4 Maret 2024

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.

Baca Selengkapnya

34 Tahun Jaya Suprana Dirikan MURI, Menko Kesra dan Menko Polkam Meresmikannya

28 Januari 2024

34 Tahun Jaya Suprana Dirikan MURI, Menko Kesra dan Menko Polkam Meresmikannya

Pendirian Museum Rekor Indonesia atau MURI milik Jaya Suprana telah berusia 34 tahun. Peresmiannya saat itu oleh Menko Polhukam dan Menko Kesra.

Baca Selengkapnya

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.

Baca Selengkapnya

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa

Baca Selengkapnya

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda

Baca Selengkapnya

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.

Baca Selengkapnya

Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.

Baca Selengkapnya

Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.

Baca Selengkapnya