TEMPO.CO, Kupang - Danau tiga warna Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali berubah warna, setelah perubahan terakhir terjadi pada 2013. Kepala Stasiun Vulkanologi Ende Gabriel Rago mengatakan perubahan warna terjadi akibat aktivitas vulkanologi. “Memang ada asap di kawah. Dulunya, danau itu keluarkan asap warna putih, yang kini berubah menjadi warna telur asin," ucapnya, Rabu, 29 April 2015.
Saat ini Stasiun Vulkanologi Ende masih memantau perkembangan perubahan warna danau itu. Gabriel meminta warga tidak mendekat ke kawah karena bau belerang yang menyengat.
Ester Elim, wisatawan yang berkunjung ke Kelimutu, mengaku menyaksikan langsung perubahan itu. Danau Nuwamuri Ko’o Fai yang semula berwarna biru berubah menjadi putih susu. Danau Ata Polo yang berwarna hijau berubah menjadi merah. Sedangkan Danau Ata Bupu yang berwarna hitam berubah menjadi hijau. “Kami terkejut melihat keajaiban itu," tuturnya kepada Tempo melalui telepon.
Ester menuturkan, sejak pagi, warga mulai mencium bau belerang yang menyengat. Warga disarankan membawa air minum jika hendak ke puncak Kelimutu. "Dalam perjalanan ke puncak, napas kami terasa sesak dan tenggorokan sakit hingga batuk-batuk," katanya.
Masyarakat setempat percaya bahwa perubahan warna danau di Kelimutu tidak sekadar fenomena alam biasa. Perubahan itu dipercaya sebagai tanda akan munculnya peristiwa besar.
YOHANES SEO
Berita terkait
2.265 Sekolah di NTT Siap Terapkan Kurikulum Merdeka
11 Juli 2022
Ribuansekolah di provinsi itu mendaftar secara mandiri sebagai sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka.
Baca SelengkapnyaNikmati Eksotisme Labuan Bajo dari Jakarta
15 Oktober 2021
Pengunjung bisa merasakan nikmatnya kopi asal Flores yang perkebunannya dekat dengan Labuan Bajo di booth coffee corner.
Baca SelengkapnyaPengembangan Kawasan Labuan Bajo Hampir 50 Persen
28 September 2021
Dalam menata KSPN Super Prioritas Labuan Bajo, Pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1,3 triliun.
Baca SelengkapnyaStrategi Wisata di Negeri Seribu Bukit
1 September 2021
Strategi pengembangan pariwisata Nusa Tenggara Timur berbasis pada inklusviitas, sumber daya lokal, dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaDiselamatkan, Penyu Belimbing Raksasa Terjerat Jaring Nelayan di Kupang
29 Juli 2020
Penyu belimbing yang terjerat itu berukuran raksasa. Masyarakat setempat dipuji.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi NTT Berkukuh Tutup Taman Nasional Komodo
25 September 2019
Pemerintah Provinsi NTT akan berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata mengenai keputusan Gubernur NTT tetap menutup Taman Nasional Komodo.
Baca SelengkapnyaPenampilan Baru ASN NTT Tiap Selasa dan Jumat, Kenalkan Tenun
10 April 2019
Ada tata cara berpakaian sarung tenun ikat motif NTT bagi ASN di Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaDari Pisang, Margareta Ingin Berdayakan Masyarakat Kota Maumere
16 September 2018
Ia berpikir beratus-ratus tandan pisang itu dibeli dari petani langsung dengan harga sangat murah.
Baca SelengkapnyaMengintip Kesamaan Budaya Masyarakat Adat Suku Boti dengan Baduy
20 Juli 2018
Masyarakat adat Boti adalah suku paling menolak modernisasi di Nusa Tenggara Timur. Lokasinya sangat terpencil, dan belum dialiri listrik.
Baca SelengkapnyaPolda NTT Sedang Menyelidiki Penembakan Poro Duka
2 Mei 2018
Kasus penembakan terhadap seorang warga Sumba Barat bernama Poro Duka, 45 tahun kini tengah diusut oleh Polda NTT.
Baca Selengkapnya