TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah tempat yang cukup istimewa bagi para seniman akan menjadi ajang untuk mewujudkan kreasi mereka. Tempat ini adalah kedai kopi Tak Kie, yang tersohor sebagai kedai kopi es di daerah Glodok, Jakarta. Enam seniman akan berpameran di tempat ini pada 28 Februari–16 Maret 2015.
Pameran bertema "Recollecting Memory" ini diselenggarakan oleh 168 Project bersama Japan Foundation Jakarta. Pameran ini menampilkan karya kontemporer A. Haris Kartasumitra, Eben Andreas & Rezanov, Kamerad Edmond, Wahyudi Pratama, dan Yuka Dian Narendra. Kurator pameran, Evelyn Huang, menjelaskan bahwa pameran ini bertema memori kolektif dalam ruang fisik dan sosial kedai kopi Tak Kie. “Para seniman mewujudkan ingatan yang mereka dapatkan secara verbal maupun visual ke dalam karya mereka,” ujar Evelyn dalam siaran pers yang diterima Tempo, hari ini, 2 Maret 2015.
Kedai kopi Tak Kie, kata Evelyn, memiliki peran penting dalam kehidupan sosial di kawasan Glodok-Pancoran dan sekitarnya. Sebagian besar warga lama Glodok mengenal satu sama lain, termasuk dengan keluarga pemilik Tak Kie. Kedai ini juga berperan sebagai ruang pertemuan bagi warga Glodok-Pancoran, pemilik toko, dan pelanggan sejak 1930-an.
Tempat ini menyimpan cerita dan kenangan yang diteruskan secara lisan oleh pelanggan mereka dan diceritakan kembali melintasi generasi. Beberapa kenangan yang tersimpan di ruang ini juga merupakan bagian dari memori Kota Jakarta. Kedai ini bertahan sejak era kolonial hingga kini.
Dalam pameran ini, kurator memposisikan Tak Kie sebagai wadah memori, dan seniman mewujudkan ingatan yang beredar di dalamnya. Pameran ini akan memamerkan karya dalam media visual, audio, audio visual, dan jurnal. Para seniman menggali ingatan dan kenangan di kedai ini melalui serangkaian riset observasi partisipatif. Mereka merekam dan merespons fragmen yang mereka tangkap dari cerita verbal atau obyek yang bercerita di kedai ini.
Jadi, bersiap-siaplah untuk berwisata batin menikmati karya para seniman sekaligus berwisata kuliner dengan memanjakan lidah, terutama bagi penikmat kopi.
DIAN YULIASTUTI
Berita terkait
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa
38 hari lalu
Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.
Baca SelengkapnyaGrey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman
45 hari lalu
Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.
Baca SelengkapnyaBelasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal
16 Oktober 2023
Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance
Baca SelengkapnyaSelasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel
23 September 2023
Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.
Baca SelengkapnyaPameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar
19 September 2023
Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.
Baca SelengkapnyaKelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung
4 September 2023
Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.
Baca SelengkapnyaFenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika
20 Agustus 2023
Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.
Baca SelengkapnyaLato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung
19 Juni 2023
Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.
Baca SelengkapnyaGaleri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia
21 Mei 2023
Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.
Baca SelengkapnyaPameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri
7 April 2023
Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.
Baca Selengkapnya