Bus wisata Bandros melewati kawasan heritage di Bandung, Jawa Barat, Rabu 7 Januari 2015. Ratusan wisatawan tak bisa naik Bandros setelah antre selama tiga jam karena hanya satu unit yang jalan dari 2 unit yang beroperasi. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Bandung - Turis lokal dan asing memilih Bandung sebagai daerah wisata terfavorit di Indonesia pada 2014. Di kawasan Asia, Bandung berada pada posisi ke-4, dan peringkat 21 dunia. "Hasil survei independen dari Facebook," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Herlan Jurliawan Sumardi, Sabtu, 31 Januari 2015.
Pada 2015, Pemerintah Kota Bandung menetapkan angka kunjungan wisatawan 5,5 juta orang dalam setahun. Adapun rata-rata perkiraan wisatawan pada 2014 mencapai 6 juta orang. "Menginapnya di Kota Bandung, wisatanya menyebar ke sekitar kota. Seperti turis datang ke Pulau Bali," ujarnya. (Baca: Bandung Command Center Awasi Layanan Publik)
Lokasi di luar kota misalnya Tangkuban Parahu yang berada di wilayah Kabupaten Bandung Barat, atau Kawah Putih di Kabupaten Bandung. Di dalam wilayah Kota Bandung sendiri, ujar Herlan, kuliner dan pakaian masih jadi daya tarik kuat wisatawan. Untuk mempertahankan kota favorit wisatawan ini, pemerintah akan membenahi fasilitas kota. "Seperti perbaikan trotoar, taman, dan transportasi bus wisatawan," ujar Herlan.
Untuk penginapan turis, Kota Bandung kini punya sekitar 20 ribu kamar hotel. Pemerintah masih mengizinkan pembangunan hotel baru dengan cara zonasi. Di kawasan jenuh, seperti Jalan Cihampelas, hotel baru tak diperbolehkan. "Pengembangannya diarahkan ke wilayah timur Bandung," ujarnya.
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muhtar mengatakan akan meningkatkan kualitas layanan jasa pada hotel dan restoran. Karyawan hotel hingga sopir taksi, misalnya, perlu banyak dilatih bahasa Inggris. "Restoran juga diperbanyak yang berkelas satu," katanya. Beberapa restoran berlabel internasional juga dinilainya penting untuk mengundang wisatawan asing.