200 Kuda Ramaikan Festival Jaran Kencak Lumajang  

Reporter

Senin, 1 Desember 2014 17:18 WIB

Iring-iringan peserta kirab tradisional Jaran Kencak di Ranu Lemongan, Desa Tegal Randu Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang Jawa Timur. TEMPO/DAVID PRIYASIDHARTA

TEMPO.CO, Lumajang - Dua ratus kuda terlatih meramaikan Festival Jaran Kencak Kabupaten Lumajang, Senin, 1 Desember 2014. Kegiatan ini menandai rangkaian peringatan hari jadi Kabupaten Lumajang ke-759.

Ketua Paguyuban Jaran Kencak Kabupaten Lumajang, Abdullah Al Kudus, mengatakan Festival Jaran Kencak digelar setiap tahun. Tahun ini festival diikuti tak kurang 200 ekor kuda terlatih. Jaran Kencak sendiri merupakan kesenian tradisional khas Lumajang yang telah ada sejak ratusan tahum silam. "Festival ini digelar setiap 1 Desember. Banyak seniman Jaran Kencak di Lumajang," kata Abdullah yang biasa disapa Aak ini, Senin, 1 Desember 2014.

Dari pantauan Tempo, ratusan ekor kuda yang dibagi menjadi puluhan kelompok ini dilepas dari Jalan Alun-alun Utara dan finis di Stadion Semeru. Bak peragawan atau peragawati, ratusan kuda tersebut berjalan dengan dua kaki depan tak henti-hentinya berjingkrak bergantian kanan-kiri sejauh dua kilometer.

Aksi kuda-kuda itu mengikuti irama tetabuhan berupa gong, kenong, ketipung, dan sronen (sejenis terompet) yang dimainkan tujuh hingga sembilan orang yang berjalan di belakangnya.

Sesekali secara bergantian, kuda-kuda ini berjalan beberapa meter dengan hanya bertopang pada dua kaki belakang saja mengikuti perintah pawangnya. Terkadang, kuda-kuda ini duduk sesuai perintah pawangnya.

Aak mengatakan kesenian Jaran Kencak dipercaya lahir pada masa kerajaan Wirabhumi di bawah kepemimpinan Arya Wiraraja. Pada zamannya, kesenian ini sebagai bentuk penghormatan kepada kuda kesayangan Adipati Ranggalawe yang diberi nama Nila Ambara.

Ranggalawe adalah putra Arya Wiraraja. Dipercaya juga kalau kesenian ini diciptakan oleh Klabisajeh, seorang pertapa suci yang tinggal di lereng Gunung Lemongan. Kesaktian pertapa ini membuat kuda liar menjadi jinak, tunduk, dan pandai menari.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita Terpopuler:

Kelas-kelas Kuliner di Solo
Sultan HB IX, Makan 7 Sendok dari Selir-selirnya
Di Yogya, Ada Lidah Penggoyang Lidah
Nasi Blawong, Makanan Sakral Sultan Yogyakarta
Bir Jawa Berkhasiat Melangsingkan Tubuh

Berita terkait

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

2 Maret 2024

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.

Baca Selengkapnya

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.

Baca Selengkapnya

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.

Baca Selengkapnya

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.

Baca Selengkapnya

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.

Baca Selengkapnya

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.

Baca Selengkapnya

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar

Baca Selengkapnya