TEMPO.CO, Jakarta - Kendati merupakan bangunan lawas, Hotel Hermitage jauh dari kesan angker. Alih-alih seram, tampang hotel ini justru terlihat cantik dan klasik. Hotel Hermitage yang berlokasi di Jalan Cilacap Nomor 1, Menteng, Jakarta Selatan, adalah peninggalan Belanda yang didirikan pada 1923.
Dulunya, bangunan warna putih ini dipakai sebagai kantor telekomunikasi Belanda bernama Telefoongebouw. Setelah Indonesia merdeka, Telefoongebouw dimanfaatkan untuk kantor Departemen Pendidikan dan Pengajaran, pernah jadi kantor Presiden Sukarno, dan sempat jadi kampus Universitas Bung Karno hingga akhir 1990-an. Baru pada 2008, salah satu bangunan cagar budaya ini diambil alih PT Menteng Heritage Realy dan disulap jadi hotel bintang lima. Hotel ini diresmikan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama awal Juni lalu.
Memanfaatkan bangunan lama, PT Menteng Heritage Realy tentu wajib mematuhi aturan pemerintah: pantang mengubah arsitektur bangunan. Walhasil, gedung inti seluas 11.400 meter persegi tak dirombak oleh kontraktor, melainkan dipersolek pada beberapa bagiannya saja. Arsiteknya adalah Tom Elliot dari PAI Design. "Satu batu bata pun tak boleh diganti," kata kepala kontraktor Hotel Hermitage, Suratno, saat ditemui Kamis sore lalu.
Gedung inti yang memiliki dua lantai ini berpola "U". Arsitektur art deco terlihat dari bentuk jendela dan pintu yang besar menjulang serta dari kotak ventilasi. Seperti kebanyakan bangunan peninggalan Belanda, gedung inti didominasi warna putih, yang mengeluarkan kesan mewah. Pada zaman dulu, bangunan putih sendiri menyimbolkan status ekonomi pemiliknya, yang kebanyakan ningrat dan orang kaya. Sentuhan kekinian dimunculkan dari lis kayu warna cokelat beraksen kaca di dinding.
<!--more-->
Yang menarik adalah sejumlah lukisan perempuan Jawa berkebaya, yang dipampang di beberapa ruang utama. Perempuan berkulit sawo matang pada lukisan itu ada yang sedang bergaya duduk sambil melamun, ada pula yang sedang berdandan. "Lukisan perempuan Jawa itu menyimbolkan sosok tuan rumah yang menyambut tamunya," ujar Manajer Humas Hotel Hermitage Karina Eva Poetry. (Baca: Harga Terjangkau Hotel Mentereng)
Karena tak begitu luas, gedung inti dimanfaatkan manajemen sebagai lobi utama, resepsionis, aula, lounge, juga kafe. Yang jadi andalan adalah Courtyard Cafe. Dekorasi kafe itu digarap sedemikian rupa hingga membuat tamu merasa seperti tengah nongkrong di Eropa. Ada juga Cigar Room, ruang santai bergaya eklektik dengan dominasi perabot hitam dan cokelat tua. Sentuhan klasik pada ruangan ini disumbang gorden emas, tepat di samping lukisan "si nyonya rumah".
Lantas, di mana kamar hotelnya? Keterbatasan ruang memaksa manajemen membikin bangunan baru berisi 90 kamar di bagian tengah yang dulunya berupa taman. Gayanya sama-sama art deco. Ya, bangunan baru mencontek persis desain interior gedung lama, baik bentuk pintu, teralis, jendela, dan ventilasi. Bahkan motif karpet yang digelar di kamar hotel persis dengan ubin di bangunan lama. Kamar di hotel yang bertarif Rp 2,7-44 juta per malamnya ini didesain seperti rumah.
ISMA SAVITRI
Terpopuler:
Ketika Geger Melanda Acara Puncak JFW 2015
Kopi Kolombia, Pilihan Menu Baru Minum Kopi
Begini Cara Terapi Target untuk Kanker Bekerja
Desember, Uji Klinis Terapi Ebola Pertama
Bogor Organic Fair Akan Digelar di Sempur
Naomi Watts Duta Kecantikan untuk L'Oreal Paris
Berita terkait
7 Dampak Buruk Overtourism Bagi Daerah Wisata
5 hari lalu
Di satu sisi, overtourism bisa meningkatkan ekonomi suatu daerah dan penduduk setempat, namun di sisi lain, dampak buruk berpotensi terjadi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Usul BUMN Lepas Bisnis Perhotelan, Pengamat Sebut Masih Layak Dipertahankan
9 Maret 2024
Mengomentari Prabowo, pengamat BUMN Toto Pranoto mengatakan, perhotelan BUMN masih bisa berkembang dalam ekosistem InJourney.
Baca SelengkapnyaSuka Traveling dengan Budget Tipis, RedDoorz Masih Fokus ke Gen-Z Tahun Ini
31 Januari 2024
RedDoorz menyasar generasi Z atau Gen-Z sebagai salah satu target pasar 2024. Hasil survei RedDoorz Indonesia pada 2023 menunjukkan lebih dari 50 persen pengguna hotel RedDoorz dan multibrand di Indonesia berasal dari kalangan usia Gen-Z.
Baca SelengkapnyaRekomendasi Hotel di Mekkah, Letak Strategis untuk Beribadah
22 Mei 2023
Terdapat beberapa rekomendasi hotel di Mekkah yang bisa pertimbangkan sesuai bujet maupun kebutuhan
Baca SelengkapnyaPiala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, Pengelola Wisma Atlet Jakabaring hingga PHRI Gigit Jari
3 April 2023
Kabar Indonesia batal menjadi tuan rumah penyelenggara Piala Dunia U-20 sontak membuat pengelola Wisma Atlet Jakabaring dan PHRI kecewa berat.
Baca SelengkapnyaSequence Of Service: Pengertian dan Tahapan yang Harus Diperhatikan Pelayan Restoran dan Hotel
22 Februari 2023
Sequence of service memiliki peran penting dalam jasa pelayanan hotel dan restoran. Berikut pengertian dan tahapan yang harus diperhatikan. Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaMengenal Apa Arti Hotelier: Tugas dan Tips Menjadi Profesional
21 Februari 2023
Apa itu hotelier? Simak pengertian hotelier, tugas, tips, dan gaji seorang hotelier.
Baca SelengkapnyaTiga Sektor Properti Ini Diprediksi Dapat Berkah dari Pencabutan PPKM
30 Desember 2022
Tiga sektor properti komersial akan terdampak positif pasca pencabutan PPKM.
Baca SelengkapnyaArchipelago International Rayakan Usia Perak
15 September 2022
Berbagai perayaan menarik dan flash sale menandai 25 tahun perjalanan
Baca SelengkapnyaPemerintah Tak Pasang Target Sektor Pariwisata di Tahun Ini
23 Oktober 2020
Pemerintah tidak memasang target maupun melakukan prediksi perihal proyeksi industri pariwisata Tanah Air sampai dengan akhir 2020.
Baca Selengkapnya