Nongkrong ala Pekerja Jepang di The Momo  

Reporter

Rabu, 8 Oktober 2014 16:12 WIB

The Momo Resto & Bar di kawasan Senopati, Jakarta, 4 Oktober 2014. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - The Momo Restaurant and Bar menjadi pilihan tempat nongkrong baru di Jalan Senopati, Jakarta Selatan. Buka sejak Mei 2014, tempat tersebut jadi buah bibir pecinta jajanan Ibu Kota belakangan ini.

The Momo itu mengadopsi izakaya--artinya kira-kira mengudap bersama--dari Jepang. Izakaya populer di kalangan pekerja kantoran di Jepang. Contoh paling mudah diingat ada di film animasi Crayon Sinchan dan Doraemon. Sepulang bekerja, ayah Sinchan dan ayah Nobita kerap mampir ke bar untuk minum sake.

Nah, The Momo membidik pasar pekerja kantoran di Jalan Jenderal Sudirman, sekitar satu kilometer dari Senopati. "Semua menu yang ada di sini bisa untuk berbagi," kata Agung, pelayan di sana, seperti ditulis Koran Tempo, Rabu, 8 Oktober 2014.

Beda dengan izakaya murni, Momo tidak menyediakan sake--minuman keras Jepang yang terbuat dari fermentasi beras. Sebagai gantinya, mereka menyajikan sederet minuman beralkohol, dari wine hingga koktail. Ini menjadi bentuk kompromi izakaya yang diberi embel-embel "urban".

Meski tanpa sake, aroma Jepang masih terasa kental di sana. Sebagian besar menu andalan di The Momo adalah hidangan asal Negeri Sakura, dari okonomiyaki--berupa pancake berisi cumi dan udang, bertabur mayones, dan bumbu--hingga sushi. Ada juga pasta, untuk Anda yang tidak doyan racikan Jepang.

Anda boleh mencoba Beng-Beng Cake yang menjadi menu hidangan penutup favorit di sini. Kue cokelat berlapis rice crispy--tekstur kuenya mengingatkan kita pada Beng-Beng yang dijual di warung sebelah rumah--ini dihidangkan dengan es krim vanila. Sebagai alternatif untuk Anda yang emoh menenggak minuman beralkohol, ada moktail, seperti Fruit Loop, yang punya warna seperti lampu lalu lintas: hijau, kuning, dan merah. (Baca juga: Sajian Kuliner Warisan Orang Rawa)

Tentu Anda mesti merogoh kocek lumayan dalam jika ingin duduk bergaya di sini. Untuk koktail, misalnya, harganya dibanderol mulai Rp 55 ribu. Sedangkan Okonomiyaki Rp 65 ribu, dan Beng-Beng Cake Rp 50 ribu. Harga yang tercantum di menu masih harus ditambah pajak 20 persen.

Sebaiknya, Anda memesan tempat terlebih dulu jika ingin datang pada akhir pekan. Sabtu lalu, misalnya, sebagian besar bangku di The Momo sudah dipesan, ada pula area yang bakal digunakan untuk perayaan ulang tahun seorang siswa sekolah internasional.

Dengan mengenal izakaya, kita terlepas dari keluhan soal porsi. Sebabnya, The Momo memang bukan tempat untuk makan besar. Sayangnya, kebanyakan tamu tidak menyadari konsep tersebut. "Meskipun harganya lumayan mahal, semua porsinya terlalu sedikit," kata Anggrya, 25 tahun, pengunjung. (Baca: Sate Matang, Resep Sate Kambing Asal Aceh)

SUBKHAN

Berita Lainnya
Indonesia SeGar Beri Pelatihan Bugar Siswa SMP-SMA
Perlunya Branding bagi Orang Kota
Begini Penggunaan Silikon yang Benar

Berita terkait

Rujak Uleg Surabaya yang Tak Sekedar Festival

11 jam lalu

Rujak Uleg Surabaya yang Tak Sekedar Festival

Pemerintah Kota Surabaya menggelar Festival Rujak Uleg 2024 di Balai Kota, Ahad pagi, 19 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

8 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.

Baca Selengkapnya

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

9 hari lalu

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

11 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

12 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

18 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

21 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

31 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

32 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

33 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya