Pengunjung Wisata Petik Apel Melonjak  

Reporter

Senin, 29 September 2014 05:26 WIB

Seorang anak menunjukkan apel yang telah dipetik di kebun apel Agrokusuma Batu, Jawa Timur, Jumat (23/5). Setiap wisatawan yang berkunjung di sini hanya diperbolehkan memetik 2 buah apel per orang. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Batu - Wisata petik apel di Kota Batu semakin digemari wisatawan sejak lima tahun terakhir. Wisatawan berasal dari seluruh Nusantara dan negara di Asia dan Eropa. "Banyak biro perjalanan dan wisatawan langsung menuju kebun buah apel para petani," kata Bendahara Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA), Pramono, Ahad, 28 September 2014.

Jumlah wisatawan yang berkunjung ke wisata petik apel KTMA awalnya setiap tahun berkisar sekitar 6 ribu pengunjung. Namun, saat ini naik menjadi 26 ribu pengunjung. Wisatawan dari berbagai daerah di Nusantara, bahkan wisatawan asing dari negara di Asia dan Eropa, terus berdatangan. Turis asing yang paling banyak mengunjungi wisata petik apel berasal dari Malaysia dan Singapura.

Wisata petik apel tak hanya didominasi perusahaan besar. Kelompok tani dan petani pun mulai melirik. KTMA sendiri memulai mengembangkan wisata petik apel sejak 2005. Kebun apel milik anggota disiapkan dengan produksi secara bergilir. Dengan demikian, setiap hari pengunjung bisa melihat dan memetik buah apel dan mencicipi langsung dari pohon. "Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang pertama menikmati wisata buah apel," katanya.

Pengunjung cukup membayar Rp 20 ribu dan bisa makan buah apel sepuasnya. Sedangkan jika pengunjung hendak membawa pulang buah apel, buah itu dijual seharga Rp 15-20 ribu. Tergantung ukuran dan jenis apel yang dipetik. Dengan wisata petik apel, harga jual apel lebih mahal dibanding bila dijual ke tengkulak. Harga jual petani ke tengkulak seharga Rp 9-10 ribu per kilogram.

Pramono cukup bangga pamor usaha wisata petik apel bersinar. Bahkan, mereka kewalahan sampai-sampai tanaman apel habis untuk kunjungan wisata. Kebun apel anggota KTMA di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, ini disiapkan untuk petik setiap hari. Dengan demikian, wisatawan bisa datang setiap saat untuk memetik apel segar dari kebun.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Mistin menjelaskan petik apel menjadi salah satu pengembangan desa wisata. Total dikembangkan 12 desa wisata dengan potensi dan kearifan lokal di masing-masing desa. Seperti wisata petik bunga mawar di Desa Gunungsari, tanaman dan bunga hias di Desa Sidomulyo, dan sayuran di Desa Sumberrejo.

Sedangkan Desa Sumbergondo menyajikan wisata pengolahan apel menjadi keripik dan sari buah apel. Ia menargetkan desa wisata terus berkembang dan menjadi wisata alternatif selain obyek wisata yang dikelola perusahaan besar. "Menjadi alternatif, tak bisa dibandingkan dengan obyek wisata besar," katanya.

Hasilnya, kunjungan wisata ke Batu melonjak signifikan. Pada 2011, jumlah wisatawan sebanyak 2,5 juta orang, tahun 2012 naik menjadi 4 juta orang, dan tahun 2013 naik menjadi 5 juta. Kota Batu, katanya, menjadi salah satu tujuan utama pariwisata di Jawa Timur.

EKO WIDIANTO

Berita lain:
5 Alasan iPhone 6 Bakal Dianggap Produk Gagal
Tagar #ShameOnYouSBY Dominasi Perbincangan Netizen
Usai Pilpres, Dua Kali Demokrat Plin-plan





Berita terkait

Musim Liburan Sekolah, Gubernur Khofifah Promosikan Wisata Kawah Ijen Hingga Gili Iyang

25 Juni 2023

Musim Liburan Sekolah, Gubernur Khofifah Promosikan Wisata Kawah Ijen Hingga Gili Iyang

Libur long weekend bersamaan liburan sekolah bisa dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata bersama keluarga ke berbagai destinasi.

Baca Selengkapnya

Ada Ritual Yadnya Kasada, Kawasan Wisata Bromo Ditutup Total 3-5 Juni

22 Mei 2023

Ada Ritual Yadnya Kasada, Kawasan Wisata Bromo Ditutup Total 3-5 Juni

Penutupan kegiatan wisata di Gunung Bromo tersebut dalam rangka upacara ritual Yadnya Kasada yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya

Bangkai Ikan Paus Balin di Surabaya akan Direkonstruksi Jadi Sarana Wisata Edukasi

19 Mei 2023

Bangkai Ikan Paus Balin di Surabaya akan Direkonstruksi Jadi Sarana Wisata Edukasi

Bangkai ikan paus balin itu ditemukan nelayan tersangkut di kawasan hutan mangrove Tambakbatu Sukolilo Surabaya pada Ahad dini hari, 14 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Wisata ke Jawa Timur Saat Libur Lebaran

16 April 2023

Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Wisata ke Jawa Timur Saat Libur Lebaran

Gubernur Jawa Timur Khofifah menyebut daerahnya memiliki banyak daya tarik wisata yang menarik untuk dikunjungi saat libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Jembatan Kaca Seruni Point di Bromo Telah Diuji Coba, Kapan Akan Dibuka?

16 Februari 2023

Jembatan Kaca Seruni Point di Bromo Telah Diuji Coba, Kapan Akan Dibuka?

Jembatan kaca Seruni Point merupakan jembatan kaca yang dibangun di kawasan Bromo, tepatnya di Dusun Seruni Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura.

Baca Selengkapnya

Gubernur Khofifah Promosikan Wisata Pantai Sijile Situbondo, Apa Daya Tariknya?

10 Januari 2023

Gubernur Khofifah Promosikan Wisata Pantai Sijile Situbondo, Apa Daya Tariknya?

Pantai Sijile yang berada di kawasan wisata Merak Baluran Situbondo itu termasuk pantai indah yang masih belum banyak terjamah.

Baca Selengkapnya

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

22 Desember 2022

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

Beji Antaboga dapat ditempuh dua jam perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pecinan Kya-kya Surabaya Nanti Bisa Sekalian Belanja Malam di Pasar Bong

11 Desember 2022

Wisata ke Pecinan Kya-kya Surabaya Nanti Bisa Sekalian Belanja Malam di Pasar Bong

Sebagai langkah awal, dilakukan pembersihan Pasar Bong di Surabaya secara menyeluruh sebelum dilakukan beautifikasi.

Baca Selengkapnya

KA Blambangan Ekspres Diharapkan Dongkrak Kunjungan Wisata ke Banyuwangi

5 Desember 2022

KA Blambangan Ekspres Diharapkan Dongkrak Kunjungan Wisata ke Banyuwangi

KA Blambangan Ekspres menghubungkan Semarang dan Banyuwangi yang selama ini belum dilayani rute kereta secara langsung.

Baca Selengkapnya

Jember Mini Zoo Ingin Jadi Lembaga Konservasi Eduwisata

1 Desember 2022

Jember Mini Zoo Ingin Jadi Lembaga Konservasi Eduwisata

Saat ini, Jember Mini Zoo memiliki koleksi satwa sebanyak 300 ekor dengan 40 macam spesies.

Baca Selengkapnya