Mengayuh Pedal di Tepi Swan River (Bagian 3)
Editor
Dewi Rina Cahyani
Jumat, 29 Agustus 2014 19:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelajahi Kota Perth dengan sepeda patut dicoba sebagai salah satu pilihan wisata. Kota yang terletak di Australia Barat ini memang ramah untuk pesepeda dan pejalan kaki. (Baca : Mengayuh Pedal di Tepi Swan River (Bagian 1)
Salah satu jalur favorit bagi pesepeda adalah pelipiran Swan River, yang merupakan urat nadi Kota Perth. Swan River memiliki jalur sepeda dengan panjang sekitar 50 kilometer di tepiannya. Mengular dari sisi barat, utara, dan timur, jalur sepeda itu melintasi mulut Sungai Canning hingga ke selatan menuju kota tua Freemantle. (Baca : Mengayuh Pedal di Tepi Swan River (Bagian 2)
Setelah mengayuh sepeda melewati beberapa spot mempesona, sampailah saya ke tujuan berikut:
5. Pulau Heirisson
Satu jam berlalu, sepeda sudah kembali ke jalur Swan River. Trek lurus sepanjang 2 kilometer yang sejajar dengan Jalan Riverside Drive membuat saya tergoda untuk memacu kecepatan. Tak lama, Jembatan Cause Way pun terlewati. Jembatan itu melintasi Pulau Heirisson, sebuah pulau di tengah sungai yang saat ini dijadikan tempat penangkaran kanguru.
Nama Heirisson diambil dari nama seorang Prancis, François-Antoine Boniface Heirisson, yang datang ke Swan River dalam ekspedisi ilmiah pertama pada 1801. Pulau Heirisson adalah titik terjauh dari Swan River yang bisa dilayari oleh perahu besar. Soalnya, makin ke hulu, lebar sungai makin menyempit dan permukaan air makin dangkal.
Selepas dari jembatan, jalur sepeda berbelok turun ke McCallum Park. Di depan mata terhampar taman sangat luas sepanjang kurang-lebih 5 kilometer. McCallum Park sambung-menyambung dengan dua taman lain, yaitu Clydesdale Park dan Sir James Park. Lapangan rumput bak permadani hijau yang diselingi pohon keras membentang sampai ujung pandangan. Pantas jalur bernama Mill Point ini ramai dilintasi pesepeda. Jalur ini sangat nyaman dan jauh dari kebisingan jalan raya. Di sepanjang lintasan ini saya kerap berpapasan dengan penggowes berkecepatan tinggi.
6. South Perth Esplanade Street
Tergoda oleh kursi taman pada sebuah gazebo, saya pun menghentikan kayuhan untuk berehat sejenak. Ternyata dari sinilah titik pandang terbaik untuk melihat deretan gedung-gedung megah Kota Perth. Jika kata "Perth" ditulis di mesin pencari Google Image, foto-foto lanskap yang muncul di baris awal dipastikan angle-nya diambil dari sudut ini, tepatnya di South Perth Esplanade Street. Terbayang jika malam tiba, cahaya lampu kota akan memenuhi horizon dengan kilau jatuh ke permukaan air.
Tak terasa 30 menit saya leyeh-leyeh di kursi taman. Setelah mengambil beberapa foto selfie, saya menuju ujung Mill Point Road. Ada sebuah kincir angin kuno tersembunyi di sudut jalan. Bila tak awas, bangunan antik ini pasti luput dari perhatian karena letaknya tidak mencolok dari lintasan sepeda.
Tak terlihat pula adanya papan penunjuk yang menandakan keberadaannya. The Old Mill namanya. Bangunan ini mulanya adalah pabrik terigu pertama yang didirikan di tanah koloni. Dibangun tahun 1835, Old Mill kini menjadi situs sejarah yang cukup penting di Kota Perth.
7. Narrows Bridge
Dari Mill Point, sepeda bergerak menuju jembatan besar. Adalah Narrows Bridge, jembatan sepanjang 396 meter yang menghubungkan sisi utara dan selatan kota Perth. Ternyata dari jembatan ini kincir angin Old Mill hanya terpaut beberapa meter. Pada 1957, lokasi rencana pembuatan Narrows Bridge digeser untuk menyelamatkan situs ini.
Dilintasi oleh Kwinana Highway dan jalur kereta listrik yang menghubungkan Perth dengan Mandurah, Narrows Bridge menjadi urat nadi transportasi yang paling sibuk di kota ini. Di kedua sisi bahu jembatan berdiri pagar setinggi satu meter yang melindungi lintasan sepeda. Saya menyeberang perlahan sambil menikmati lanskap kota dari atas jembatan.
Jarum jam menunjukan pukul 16.50, angin dingin mulai terasa menerpa wajah. Di ujung jembatan saya menyandarkan sepeda pada sebuah teras. Dari ketinggian pandangan dilepaskan. Tampak lukisan kota berlatar langit merah, pantulannya berkilau di Swan River. Tak ingin cepat beranjak, saya putuskan mengakhiri perjalanan gowes hari ini di sini.
GILANG RAHADIAN
Berita Lainnya :
9 Kilometer Menjelajah Lereng Gunung Merapi
Jepang Bebaskan Visa untuk Wisatawan Indonesia
Presiden Terpilih Agar Prioritaskan Industri MICE