Tarik Wisatawan, Relawan Selfie di Jembatan Jurug  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 10 Agustus 2014 19:54 WIB

Sejumlah penumpang antre untuk menyeberangi Sungai Bengawan Solo dengan menggunakan perahu tambang di Desa Trucuk, Kec. Trucuk, Bojonegoro, Jatim, Rabu (25/4). ANTARA/Aguk Sudarmojo

TEMPO.CO, Surakarta - Relawan pegiat pariwisata di Surakarta ingin menjadikan Jembatan Jurug sebagai ikon baru pariwisata. Seorang relawan, Bambang Nugroho, mengatakan Jembatan Jurug yang melintang di atas Sungai Bengawan Solo punya pemandangan yang cukup bagus.

"Untuk berfoto, bagus latar belakangnya sungai atau kawasan Jurug," kata Bambang, Ahad, 10 Agustus 2014. Agar lebih menarik, para relawan ingin mengecat Jembatan Jurug dengan warna merah muda atau jambon dalam bahasa Jawa. Sehingga kelak bisa diberi nama JJJ atau Jembatan Jambon Jurug.

Sebagai permulaan, Bambang dan para relawan bersama-sama memasang foto profil dan foto selfie mereka dengan latar Jembatan Jurug. Foto tersebut ditampilkan di akun Facebook atau di media sosial lainnya. "Memang belum dicat. Karena idenya juga baru muncul Kamis kemarin. Untuk mengecat juga butuh izin dari Balai Besar Bengawan Solo," ucapnya. Bambang mengaku sengaja memasang foto Jembatan Jurug yang seolah-olah sudah dicat merah muda, agar masyarakat tahu nantinya hasilnya seperti apa.

Relawan lainnya, Bambang Mintosih mengatakan relawan pegiat pariwisata yang dibentuk Kamis lalu adalah paguyuban dari berbagai lintas pemangku kepentingan yang mewakili individu. Menurutnya tidak ada struktur pengurus, nama, ataupun panitia. "Baru kami bentuk secara temporer saat ada kegiatan," katanya.

Mereka yang tergabung dalam relawan berasal dari pegiat perhotelan dan restoran, biro wisata, seniman, budayawan, praktisi wisata, desainer, dan masyarakat umum. Kegiatannya seperti diskusi dan mewujudkan hasil diskusi dalam tindakan nyata. Salah satunya rencana membuat ikon wisata Jembatan Jambon Jurug.

Salah seorang penggagas relawan pegiat pariwisata, Yayok Arioseno, mengatakan pemunculan ikon baru pariwisata agar tidak terpaku pada ikon yang selama ini ada. "Harapannya bisa lebih variatif. Tidak hanya keraton, Pasar Klewer, dan Pasar Gede," katanya.

Dia menilai Jembatan Jurug potensial menjadi ikon baru wisata, paling tidak sebagai ajang masyarakat berfoto. Di situ juga terdapat Taman Satwa Taru Jurug dan Taman Ronggowarsito di bantaran Sungai Bengawan Solo.

Jembatan Jurug sisi paling utara selama ini hanya dilewati kendaraan roda dua dan sepeda. Saat air Sungai Bengawan Solo sedang tinggi, biasanya masyarakat yang melintas berhenti sejenak untuk melihat derasnya arus. Jembatan tersebut menghubungkan Surakarta dengan Karanganyar.

UKKY PRIMARTANTYO

Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Angkat Hendropriyono sebagai Penasihat
Ini Penyebab Muncul Fenomena Jilboobs
Ical Tak Akan Maju Lagi Jadi Ketum Golkar

Berita terkait

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

57 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

58 hari lalu

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?

Baca Selengkapnya

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

10 Januari 2024

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

7 November 2023

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

20 April 2023

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

20 April 2023

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka program studi S1 Pariwisata di Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

14 Maret 2023

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

PT Timah Tbk. dikabarkan akan membuka penambangan timah di blok laut Olivier Perairan Manggar Kabupaten Belitung Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

23 Desember 2022

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Dosen Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) M. Nilzam Aly membagikan beberapa tips untuk masyarakat dalam menghabiskan libur natal dan tahun baru.

Baca Selengkapnya

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

24 November 2022

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

Perusahaan rental mobil nasional Tunas Rent berdiri lebih dari 20 tahun lalu. Hertz melihat jumlah wisatawan dfi Indonesia sebagai peluang.

Baca Selengkapnya

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

29 Agustus 2022

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

Para guru pariwisata dari seluruh Indonesia akan belajar di SMKN 2 Batam. Mereka nantinya akan menyampaikan pada siswanya dan membuat paket wisata.

Baca Selengkapnya