Masjid Tua Semarang Bikin Buka Puasa Gratis

Reporter

Selasa, 1 Juli 2014 12:08 WIB

Tiga petugas Masjid Pekojan Semarang mempersiapkan bubur India untuk santapan berbuka puasa di masjid, (29/8). TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.COil Semarang -- Pengelola masjid Masjid tua di Kota Semarang membagikan menu buka puasa secara gratis ke jamaah. Di masjid Agung Semarang yang usianya tak kalah tua membagikan air Zam-zam secara cuma-cuma selama Ramadhan. Air dari sumber mata air di arab itu sebagai salah satu menu utama selain takjil, yang dibagikan kepada jamaah saat berbuka puasa.

"Sebagai pasangannya, air zamzam selalu dipadu dengan tiga butir kurma yang dibungkus plastik kecil," kata Sekretaris Takmir Masjid Agung Semarang, Muhaimin, Senin 30 juni 2014.

Ia mengatakan, setiap memasuki buka puasa pengelola masjid membagikan takjil kepada lebih dari 400 orang. "Bahkan jika hari libur jumlahnya bisa berlipat ganda," kata Muhaimin.

Selain air zamzam dan kurma, pengelola Masjid Agung juga membagi sejumlah menu lain seperti kolak dan aneka es buah. Menu itu tergantung sikap para penyandang dana, yakni para pemberi bantuan, sekumpulan dermawan pembeli makanan buka puasa.

Saat memasuki bulan Ramadhan seperti saat ini, masjid Agung Kauman Semarang tak akan kekurangan takjil atau makanan pembuka puasa. Menurut Muhaimin, makanan itu selalu ada karena disediakan oleh para dermawan sekitar masjid. "Makanan pembuka puasa itu sering berlebih, hingga kami bagikan ke warga sekitar masjid," katanya.

Muhaimin menjamin air zamzam yang dibagikan itu asli, karena para dermawan yang membagikan rata-rata pengusaha terpercaya yang selama ini punya ketaatan ibadah. Bukti lain keaslian air zamzam itu dikirim dari biro perjalanan yang biasa mengirim umroh dan haji ke Mekkah. Kebiasaan bagi makanan saat jelang buka puasa itu berlangsung di masjid Jami Pekojan, kampung Purwodinatan, Kecamatan Semarang Tengah, yang membagikan menu buka puasa selama bulan Ramadhan.

"Namun menu kami lain, kami membagikan buka bubur India," kata Ahmad Ali, seorang juru masak masjid Jami Pekojan kampung Purwodinatan, Kecamatan Semarang Tengah.

Ali bersama 10 orang anggota takmir sibuk membagikan bubur khas India itu ke sejumlah warga mau pun pengunjung yang sedang menunggu buka puasa di masjid tua itu. Menurut dia, kegiatan yang dilakukan setiap bulan Ramadan itu sudah terjadi sejak 350 tahun silam. "Kebiasaan makan bubur Pekojan yang awalnya disebut bubur India itu berawal dari kebiasaan para saudagar asal india saat berbuka puasa di masjid ini," kata Ali.

Ia menjelaskan, kebiasaan bagi bubur saat buka puasa itu berawalnya dari beberapa pengusaha asal India yang berjualan di Pasar Johar. Mereka membawa bungkusan untuk dibagikan bersama jamaah lain yang kemudian menjadi kebiasaan hingga sekarang.

Kebiasaan membagi makanan saat berbuka itu diorganisir oleh kekuatan pedagang asal Gujarat yang telah menetap maupun singgah di Semarang. Hal ini mendorong terkumpul anggaran khusus buka bersama secara gratis untuk memasak bubur di masjid tersebut. Para saudagar itu mengumpulkan biaya lewat iuran untuk berbagi dalam berbuka puasa di masjid.

"Hingga terjadi saat sekarang," kata Ali yang mengaku sebagai keturunan ketiga tamir masjid yang selalu bubur setiap bulan Ramadan itu. (Baca: Rendang Diperkenalkan di Cina)

EDI FAISOL


Berita Lainnya:
Bright Eyes, Kisah Anak Indonesia di Sekolah AS
Kerabat Lucky Hakim Dukung Jokowi karena Medok
Ormas Islam Klaim Prabowo Panglima Perang

Berita terkait

Tarawih Bubar Gara-gara Ulah Tikus Ugal-ugalan  

17 Juli 2015

Tarawih Bubar Gara-gara Ulah Tikus Ugal-ugalan  

Di antara yang menjadi korban, mayoritas


para wanita yang sedang menjalankan salat




tarawih.

Baca Selengkapnya

7 Orang Tewas Selama Arus Mudik dan Balik di Banten

6 Agustus 2014

7 Orang Tewas Selama Arus Mudik dan Balik di Banten

Persentase pemudik meninggal dunia turun 65 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Takbir Keliling Pakai Musik Dugem, Warga Protes  

6 Agustus 2014

Takbir Keliling Pakai Musik Dugem, Warga Protes  

"Mereka tidak takbiran, malah joget-joget dengan diiringi musik 'dugem' lewat sound system."

Baca Selengkapnya

Ada Aa Gym, Sekolah di Banyuwangi Libur  

5 Agustus 2014

Ada Aa Gym, Sekolah di Banyuwangi Libur  

Sekolah-sekolah meliburkan siswanya bersamaan dengan halalbihalal Lebaran yang digelar pemerintah daerah setempat.

Baca Selengkapnya

Habis Mudik Lebaran, Terbitlah Social Jetlag  

5 Agustus 2014

Habis Mudik Lebaran, Terbitlah Social Jetlag  

Social jetlag merupakan fenomena menurunnya produktivitas masyarakat yang melakukan mudik.

Baca Selengkapnya

Lebaran Dongkrak Kinerja Impor Juni  

4 Agustus 2014

Lebaran Dongkrak Kinerja Impor Juni  

"Ini sebagai gambaran bahwa ada kegiatan mengimpor untuk memenuhi kebutuhan Lebaran, seperti produk tekstil dan makanan," kata Kepala BPS Suryamin.

Baca Selengkapnya

Korban Jiwa Kecelakaan Lebaran di Jawa Timur 64 Orang

4 Agustus 2014

Korban Jiwa Kecelakaan Lebaran di Jawa Timur 64 Orang

Jumlah kecelakaan tahun ini 559 kasus. Angka kecelakaan itu, kata Awi, menurun 16 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Bolos Habis Lebaran, PNS Subang Tak Naik Jabatan

4 Agustus 2014

Bolos Habis Lebaran, PNS Subang Tak Naik Jabatan

Bupati Subang Ojang Sohandi memperingatkan para pegawai negeri
yang berani bolos kerja hari pertama seusai libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Usai Lebaran, Lalu Lintas ke Ragunan Lancar  

4 Agustus 2014

Usai Lebaran, Lalu Lintas ke Ragunan Lancar  

Keadaan jalan menuju Ragunan sangat berbeda dengan beberapa hari sebelumnya saat libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

60 Ribu Penumpang Melintas di Bandara Juanda  

4 Agustus 2014

60 Ribu Penumpang Melintas di Bandara Juanda  

Akumulasi dari kedatangan dan keberangkatan penumpang di jalur
domestik dan internasional.

Baca Selengkapnya