TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan anggaran pelaksanaan konservasi gedung-gedung di kawasan Kota Tua berasal dari pemilik gedung itu sendiri. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kata dia, mengeluarkan anggaran hanya untuk perbaikan fasilitas umum di kawasan tersebut.
"Yang terkait dengan pemulihan gedung diprioritaskan kepada para pemiliknya," kata Arie kepada Tempo, Selasa, 4 Maret 2014. Pasalnya, ujar dia, revitalisasi kawasan Kota Tua menggunakan konsep public-private partnership. "Setiap gedung tergantung pemiliknya."
Dengan konsep ini, kata Arie, titik beratnya pada partisipasi setiap stakeholder yang ada di kawasan Kota Tua untuk mengembangkan kawasan tersebut. Langkah konservasi nantinya akan diatur bersama dengan konsorsium PT Pembangunan Kota Tua.
Jika pemilik gedung tak bersedia melakukan konservasi, konsorsium akan menawarkan skema kerja sama. Salah satunya dengan sharing profit.
Langkah konservasi, kata Arie, bukan hanya terkait dengan perbaikan gedung secara fisik. "Namun yang lebih penting adalah aktivasi fungsi gedung," ujarnya. Pihaknya merencanakan gedung-gedung di kawasan Kota Tua dapat diiisi oleh berbagai fasilitas seni, budaya, pendidikan, ekonomi, dan industri kreatif.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan waktu selama lima tahun untuk konservasi ini. Selain konservasi, pihaknya pun merencanakan akan menyambungkan kawasan Kota Tua dengan cagar budaya lain melalui konsep heritage trail.
NINIS CHAIRUNNISA
Berita terkait
Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol
21 Februari 2022
Gubernur DIY Sultan HB X dan Menteri BUMN Erick Thohir juga melakukan pertemuan dan pembicaraan empat mata secara tertutup.
Baca SelengkapnyaProyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu
29 Juli 2021
Pemerintah tengah melakukan penataan sarana dan prasarana wisata di Pulau Rinca untuk membuat kawasan wisata komodo yang terintegrasi.
Baca SelengkapnyaKemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur
6 Februari 2020
Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk membangun infrastruktur pariwisata di Borobudur.
Baca SelengkapnyaDukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung
3 September 2019
Kementerian PUPR menyatakan, Trans Babel terdiri atas Trans-Bangka sepanjang 440 kilometer dan Trans-Belitung sepanjang 390 kilometer.
Baca SelengkapnyaDukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga
14 Oktober 2017
Kemenhub mendukung Danau Toba sebagai tujuan pariwisata dunia.
Baca SelengkapnyaGenjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak
4 Oktober 2017
Ketiadaan pelabuhan internasional menjadi perhatian Presiden Jokowi karena bakal mempengaruhi jumlah wisatawan mancanegara.
Baca SelengkapnyaDukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi
1 Oktober 2017
Bandar Udara di Kulonprogo ditargetkan mulai beroperasi pada 2019 untuk mendukung pariwisata di Yogyakarta, Solo, dan Semarang.
Baca SelengkapnyaGaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel
22 September 2017
Desa Wirun yang dikenal dengan industri gamelannya menggandeng Universitas Gadjah Mada dan Jogjakarta Plaza hotel untuk meningkatkan pariwisata.
Baca SelengkapnyaGarap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran
16 Agustus 2017
E-Plesiran juga terintegrasi dengan Google Maps yang bisa diakses masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaPatung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI
13 Agustus 2017
Patung Banteng Wulung seberat tujuh ton berasal dari kayu fosil berusia2,5 juta tahun.
Baca Selengkapnya