Festival Batik Pinggir Kali Semarangan

Reporter

Jumat, 26 Juli 2013 04:16 WIB

Seorang warga melihat motif batik Semarangan yang dipajang di Lapangan Simpanglima, Semarang, dalam Kibar Budaya, Minggu (1/11). Selain motif batik, acara tersebut juga menggelar sejumlah budaya tradisional. Tempo/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang--Sejumlah perajin batik di Kota Semarang selenggarakan vestifal batik di sepanjang bantaran kanal banjir barat, tepatnya di taman sungai kampung Kokrosono, Kelurahan Bulu, Kota Semarang. Kegiatan yang dilakukan selama tiga hari sejak Jum?at 26 Juli hingga Minggu 28 juli menampilkan beragam kegiatan terkait batik khas Semarangan.

"Kami sengaja tampilkan tema Cah Semarang Duwe Batik sebagai pengenalan batik khas Semarangan," kata Yunda Nuraga, ketua panitia penyelenggaran pameran batik, Kamis 25 Juli 2013.

Festival sengaja digelar di pingir Kanal Banjir Barat yang merupakan identitas baru ruang publik di Kota Semarang. Sejumlah stan galeri dan perajin batik ditampilkan di pinggir sungai yang kini dibangun sebagai taman kota itu. "Selain itu juga diramaikan sajian musik Batikustik sebuah Band Akustik asal Semarang," kata Yunda menambahkan.

Pengunjung yang hadir dalam vestifal batik pinggir kali itu tak hanya melihat koleksi batik di sejumlah stan galeri, namun juga bisa melakukan praktek dengan sajian Melu Mbatik atau Njajal Mbatik yang khusus diselenggarakan pada Jumat hingga Sabtu. Menurut Yunda, panitia sengaja memanjakan pengunjung untuk mencoba membatik itu secara grastis, sebagai pengenalan langsung tekhnik membatik bagi generasi muda.

Untuk mengaitkan dengan nuansa bulan Ramadhan, panitia juga menampilkan sejumlah model berkain khas batik Semarangan. Namun menurut Yunda model itu tak berlenggak lenggok memperagakan busana di catwall, tapi bagi-bagi takzil pada sore hari jelang buka puasa.

Ketua Koperasi Batik Sekar Arum, Ginanjar Syaputra menyatakan kegiatan vestifal batik pinggir sungai sengaja untuk menarik minat kaum muda pelajar dan mahasiswa untuk mencintai batik. Menurut dia batik yang ditampilkan pun dengan motif baru seperti, Lawang Sewu, Gereja Blenduk, Tugu Muda dan Wewe Gombel. "Itu motif baru yang populer di kalangan muda dan menampilkan icon Kota Semarang," kata Ginanjar.

Menurut Ginanjar vestifal ini rencana akan menampilkan kain batik tulis terpanjang sepanjang 33 meter di pinggir sungai, batik itu hasil karya pengunjung yang berlatih maupun perajin yang hendak menuangkan motifnya sealama vestifal berlangsung.

EDI FAISOL

Terhangat:

Front Pembela Islam | FPI | Bisnis Yusuf Mansur | Aksi Chelsea di GBK

Baca juga:

Empuk Maknyus Kambing Oven Kawasan Ampel

Menyusuri Gua Putri di Ogan Komering Ulu

Bibir Kawah Bromo Menipis, Upacara Kesada Dijaga

Wisata Religi di Atas Menara Kembar Bandung

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

7 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

8 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

11 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

36 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

38 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

55 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya