Warga Memproduksi Sarung Batik Borobudur

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 27 Maret 2013 19:10 WIB

Putra mahkota kerajaan Norwegia, Pangeran Haakon Magnus dan Putri Mette Marit mengunjungi Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, (28/11). TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO, MAGELANG - Pengelola Candi Borobudur akan merangkul warga sekitar untuk memproduksi sarung batik khas Borobudur. Rencananya sarung ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung candi yang diprediksi meningkat. Wakil Kepala Unit Operasional I Candi Borobudur Aryono Hendro mengatakan, seiring dengan kewajiban memakai sarung batik di kawasan candi, dibutuhkan sarung batik dalam jumlah besar.

Aryono mengatakan, hingga Maret 2013, jumlah pengunjung Candi Borobudur mengalami peningkatan dibanding pada tahun lalu. Di Maret 2012, pengunjung sebanyak 166.299 orang, sedangkan Maret 2013 ini sudah mencapai 171.933 orang. "Jumlah pengunjung diprediksi akan terus meningkat lebih tinggi lagi menjelang Juni, saat liburan anak sekolah," kata Aryono di kantornya, 27 Maret 2013.

Aryono menjelaskan, selama ini, sarung batik untuk pengunjung didatangkan dari luar daerah. Karena itu, perlu adanya ikon sarung batik khas yang diproduksi oleh warga sekitar Borobudur. Sarung batik khas Borobudur ini diupayakan tidak bisa ditiru oleh daerah lain.

Pengelola candi sudah menunjuk enam desa di sekitar candi yang akan diajak terlibat untuk membuat sarung batik Borobudur.
Dari enam desa tersebut, akan dibentuk sekitar delapan kelompok yang akan diajari membatik. "Delapan kelompok pionir ini harapannya bisa menularkan ilmu kepada masyarakat di desanya," dia menambahkan.

Aryono menjelaskan, sarung batik yang diproduksi bermotif khas Candi Borobudur. Setiap bulannya, masing-masing kelompok ditargetkan bisa memproduksi 1.000 sarung. Jumlah ini untuk memenuhi jumlah pengunjung setiap tahunnya yang mencapai sekitar 2 juta orang. Rencananya, pemberdayaan enam desa ini akan diluncurkan April mendatang. Kendati begitu, saat ini sudah ada beberapa sarung batik yang diproduksi.

"Harapannya, pembuatan sarung batik Borobudur oleh warga ini bisa membantu perekonomian warga sekitar," ujarnya.

Sementara itu, untuk meningkatkan jumlah pengunjung Candi Borobudur, pengelola akan meningkatkan atraksi gajah. Hingga saat ini sudah ada lima ekor gajah yang dikelola untuk menarik perhatian. "Kami terus melakukan perbaikan sarana-prasarana untuk terus memberikan kepuasan pada pengunjung," kata Aryono.

Kepala Seksi Layanan Konservasi Balai Konservasi Borobudur Iskandar M. Siregar menambahkan bahwa pemeliharaan rutin, seperti penanganan kerusakan dan pelapukan, terus dilakukan. Apalagi menjelang Juni, saat musim liburan tiba, candi harus tetap dalam keadaan rapi.

OLIVIA LEWI PRAMESTI

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

10 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

11 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

14 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

39 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

41 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

58 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya