Lodeh Kental dan Logat Jakarta di Thailand  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 17 Maret 2013 19:12 WIB

Kawasan wisata Asiatique The Riverfront tepi Sungai Chao Phraya, Bangkok, Thailand. TEMPO/Sunudyantoro

TEMPO.CO, Bangkok - Matahari tenggelam di seberang Sungai Chao Phraya Bangkok. Perut lapar. Saya pun menuju restoran Baan Khanitha. Restoran ini berada di ujung barat dan paling dekat dengan aliran sungai yang membelah Thailand ini. Saya melancong ke Thailand memenuhi undangan Mercure Bangkok Siam dan Ibis Bangkok Siam. Ini adalah dua hotel dalam satu bangunan di pusat ibu kota Negeri Gajah Putih ini.

Sehari sebelumnya saya menyantap som tam, semacam rujak sayur Thailand yang superpedas, kali ini saya menyasar tom yam kung yang sudah mendunia itu. Saya penasaran karena selama ini tak pernah makan tom yam kung di negeri asalnya. Beberapa mangkuk berbahan keramik ukuran jumbo berisi tom yam kung tersaji di meja buat kami bersepuluh. Pedasnya lebih berasa dibanding yang pernah saya santap sebelumnya. Melihat saya lahap menikmati makanan ini, Beau, kolega Thailand yang duduk di seberang saya, menciduk beberapa irus buat dia bagikan di piring saya.

Aneka gorengan menemani. Tak lupa kami memesan masakan khas Thailand lainnya, kari hijau. Semula agak penasaran karena terhidang dengan kuah kuning kental bersantan. Ternyata santapan ini mirip sayur lodeh terong plus pokak atau takokak utuh. Beau tak begitu kaget ketika saya bilang bahwa kari hijau senapas dengan sayur lodeh. “Saya kira masakan Asia Tenggara ada banyak kemiripan,” kata perempuan yang pernah melancong ke Bali ini, Rabu 6 Maret 2013.

Setelah menutup makan malam dengan seruputan jus jambu hijau, saya melanjutkan menikmati Asiatique. Saya berkeliling dari gerai ke gerai. Ya, aneka barang yang dijual di sana mirip barang-barang yang dijual di kawasan Legian dan Kuta, Bali. Tak jarang, saya mendengar di antara pembeli ada yang bercakap menggunakan bahasa Indonesia logat Jakarta. Sekumpulan ibu, di sebuah gerai sandang, saling bicara. Mereka sedang mengkonversi harga dari baht ke rupiah dengan berbahasa Jawa.

Taman Juliette dan air mancur di tengah kawasan Asiatique jadi tempat favorit untuk berfoto dan sekadar melepas penat setelah berkeliling-keliling. Dari situ, saya bisa menatap bangunan berukuran lebih besar dibanding bangunan yang lain di kompleks itu. Tulisan Clypso Bangkok berpendar ungu kebiruan dari panel lampu neon yang terpasang di atapnya. Ini sebuah tempat pertunjukan kabaret para pria cantik Thailand. Mereka memainkan pertunjukan wayang orang tradisional Thailand.

Oh ya, di sini juga ada komidi putar raksasa. Ketika keranjang komidi sedang berada di puncak putaran, tampaklah di mata seluruh kawasan Asiatique di tepian Chao Phraya. Penat menggoda tubuh. Chao Phraya, urat nadi Thailand, baru bisa saya nikmati sepenggalnya. Keesokan harinya, penerbangan ke Jakarta telah menunggu.

SUNUDYANTORO (BANGKOK)

Berita terkait

Pantai Terbaik Kedua se-Asia Ditutup Sementara

5 April 2018

Pantai Terbaik Kedua se-Asia Ditutup Sementara

White Beach, Pulau Boracay, merupakan tempat tujuan pantai terbaik kedua di Asia oleh TripAdvisor ditutup mulai 26 April, puncak liburan musim panas.

Baca Selengkapnya

Tempat Romantis Rayakan Valentine di Australia

14 Februari 2018

Tempat Romantis Rayakan Valentine di Australia

Salah satu lokasi untuk liburan romantis merayakan Valentine adalah di Perth, ibu kota Australia Barat. Hanya 4,5 jam penerbangan dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Indahnya Wisata di Resor Pertanian Taiwan

24 September 2017

Indahnya Wisata di Resor Pertanian Taiwan

Tak hanya mengandalkan hasil panen, petani di Taiwan juga membidik bisnis wisata dengan menyediakan penginapan dan aneka atraksi menarik.

Baca Selengkapnya

Wisata Pertanian Taiwan, Bersalin Rupa di Generasi Kedua

24 September 2017

Wisata Pertanian Taiwan, Bersalin Rupa di Generasi Kedua

Sejumlah lahan pertanian yang melakukan ekspansi ke bisnis wisata di Taiwan, banyak dikelola oleh generasi muda.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini Singapura Punya 6 Tempat Wisata Baru  

9 September 2017

Tahun Ini Singapura Punya 6 Tempat Wisata Baru  

Tahun ini, setidaknya ada enam sarana wisata baru yang telah dan akan diluncurkan pemerintah Singapura untuk menggaet lebih banyak wisatawan.

Baca Selengkapnya

Kiat Berwisata ke Jepang dengan Biaya Hemat  

9 September 2017

Kiat Berwisata ke Jepang dengan Biaya Hemat  

Meski Jepang terbilang sebagai destinasi wisata yang mahal, dengan perencanaan yang tepat, Anda bisa berlibur di Jepang dengan biaya hemat.

Baca Selengkapnya

Ada Tiga Cara untuk Mencapai Tembok Besar Cina dari Beijing  

5 September 2017

Ada Tiga Cara untuk Mencapai Tembok Besar Cina dari Beijing  

Tidak heran, bahkan untuk mencapai gerbang Tembok Besar Cina dari kota Beijing pun sudah menjadi perjuangan tersendiri. Begiu juga saat pulangnya.

Baca Selengkapnya

Di Tengah Cuaca Ekstrim, Tembok Besar Cina Tetap Ramai Turis  

5 September 2017

Di Tengah Cuaca Ekstrim, Tembok Besar Cina Tetap Ramai Turis  

Di tengah ancaman cuaca ekstrim masih banyak turis yang mengunjungi Tembok Besar Cina.

Baca Selengkapnya

Sejak Ada Jokowi, Madame Tussaud Hong Kong Ramai Turis Indonesia

9 Agustus 2017

Sejak Ada Jokowi, Madame Tussaud Hong Kong Ramai Turis Indonesia

KJRI Hong Kong menyatakan jumlah pengunjung asal Indonesia meningkat.

Baca Selengkapnya

Wisata Uji Nyali Menyusuri Skywalk di Atas Jurang di Cina

8 Juli 2017

Wisata Uji Nyali Menyusuri Skywalk di Atas Jurang di Cina

Skywalk yang terdiri dari konstruksi kaca ini berada 120 meter di atas jurang yang menganga.

Baca Selengkapnya