Pengelola Parangtritis Diminta Sebar Peringatan

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 10 Maret 2013 18:12 WIB

Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Komandan Tim Search and Rescue Pantai Parangtritis, Ali Sutanto, berharap gagasan agar setiap pengunjung kawasan wisata Pantai Parangtritis menerima selebaran pemberitahuan bahaya berenang sembarangan segera terealisasi. Dia meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata segera merealisasikan usulan yang sudah pernah disampaikan sejak 2010 lalu ini. "Pemberian peringatan agar hati-hati dalam berenang di pantai bisa lebih efektif dan murah biayanya kalau pakai brosur selebaran," kata Ali kepada Tempo pada Minggu, 3 Maret 2013.

Menurut dia karakter Pantai Parangtritis mudah mengecoh pengunjung yang suka bermain air laut. Di kawasan Pantai dengan kondisi ombak tenang justru berbahaya karena di bawahnya sering ada pusaran ombak, yang biasa disebut palung, mengancam keselamatan pengunjung.

Kata Ali radius 200 meter ke kanan dan kiri palung merupakan kawasan berbahaya untuk renang. Posisi lokasi pusaran air pun berpindah-pindah dan paling lama semingguan lebih di satu posisi. "Kalau pas renang di posisi palung, alamat tak selamat karena lima menit saja pasti keseret," ujar dia.

Dia mengeluh hingga kini anggota Tim SAR Parangtritis harus selalu repot untuk mengingatkan pengunjung agar tak berenang terlalu jauh dari pantai di perairan Prangtritis yang sedang berombak agak tenang. Sayangnya, meski banyak sudah korban tenggelam, pengunjung suka tak menghiraukan himbauan itu.

Biasanya, perilaku pengungjung kebanyakan ialah suka ada yang jika disuruh hati-hati minggir, tapi setelah ditinggal anggota Tim SAR berenang menjauh dari pantai lagi. "Apalagi kalau hari libur, kami pasti harus sering-sering mondar-mandir," kata dia.

Ali menilai jika ada selebaran brosur yang menginformasikan potensi bahaya Pantai Parangtritis pasti efektif memberi edukasi tentang aktivitas yang aman di sekitar Pantai Parangtritis. "Biayanya juga murah dan memudahkan penjelasan," kata dia.

Peristiwa kecelakaan laut terakhir yang dialami pengunju Parangtritis, yakni, korban wisatawan dari Magelang dan Tawangmangu juga disebabkan karena kurang waspadanya pengunjung. "Korban dari Tawangmangu kemarin memang tidak sempat diingatkan karena mandi pas pagi hari, jadi saat sepi," kata dia.

Bahkan, turis asing pun sempat terseret. Pada Februari 2013 lalu, kata dia, ada enam pelajar dari Rusia yang mandi di kawasan timur Pantai Parangtritis, atau Pantai Parangendog. Kata Ali, tiga pelajar Rusia sempat terseret palung saat itu. "Kawasan ini berbahaya sekaligus banyak karangnya jadi agak menyulitkan proses evakuasi, mereka mungkin tak sadar bahanya disitu," ujar dia.

Untungnya, kata Ali, tiga warga Rusia tadi bisa diselematkan Tim SAR Pantai Parangtritis. Dua pelajar laki-laki selamat tanpa cedera dan satu pelajar perempuan sempat kritis sehari tapi segera kembali sehat. "Konsul Rusia berkali-kali bilang terima kasih," kata dia.

Sumaryati, satu dari delapan personel perempuan relawan Tim SAR Parangtritis, mengatakan banyak pengunjung memang suka tak mudah menaati himbauan agar berenang tak jauh dari pantai. Dia mengaku sering mewanti-wanti pengunjung dengan mengatakan sudah banyak korban sebelumnya, sehingga sebaiknya tak nekat meski jago renang. "Yang paling menjengkelkan, kita semprit agar tak menjauh ke tengah, malah dijawab dengan terikana offside, offside," ujar relawan yang sudah bertugas sejak 2006 itu.

Sugiyono, relawan SAR Parangtritis yang sudah aktif sejak 1987 lampau, mengatakan sikap pengunjung yang mengabaikan himbauan bahaya berenang di kawasan bahaya merupakan asam garam relawan sejak dulu. Dia mengaku malah pernah mau dituntut keluarga korban hanya gara-gara membawa dulu korban tenggelam ke tengah untuk menjauhi pusaran arus laut. "Mereka tak tahu itu metode penyelamatan saat evakuasi agar selamat dari jebakan pusaran laut, jadi maunya menjauh dari pusaran arus dikira memperlama evakuasi," kata Wakil Koordinator Bidang Operasi Tim SAR Parangtritis itu.

Saat ini, kata Sugiyono, peristiwa pengunjung tenggelam sudah menurun drastis sebab jumlah personel Tim SAR Parangtritis terus bertambah banyak sejak awal 2000-an. Saat dia pertama kali aktif, rekan sesama tim SAR hanya 10 orang. "Sekarang jumlah korbah jauh berkurang karena tenaga SAR yang mengingatkan ancaman bahaya jauh lebih banyak, dulu sekali terjadi bisa sampai puluhan yang terseret ombak," kata dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita terkait

Pengelolaan Kebun Raya Cibodas Akan Dilelang  

20 Agustus 2013

Pengelolaan Kebun Raya Cibodas Akan Dilelang  

Ada empat lokasi wisata yang memiliki daya tarik tertinggi di kawasan Cianjur, yaitu Kebun Raya Cibodas, Pantai Jayanti, Ziarah Makam Cikundul, dan Waduk Cirata.

Baca Selengkapnya

300 Wisatawan Parangtritis Disengat Ubur-ubur  

11 Agustus 2013

300 Wisatawan Parangtritis Disengat Ubur-ubur  

Ubur-ubur datang bersamaan dengan datangnya musim kemarau

Baca Selengkapnya

100 Ribu Pengunjung Padati Kawasan Wisata Ancol

9 Agustus 2013

100 Ribu Pengunjung Padati Kawasan Wisata Ancol

Untuk lebaran tahun ini, Ancol dipadati sekitar 100 Ribu pengunjung.

Baca Selengkapnya

Hari Ini, Pengunjung Ragunan Diprediksi Membludak

9 Agustus 2013

Hari Ini, Pengunjung Ragunan Diprediksi Membludak

Tahun lalu, puncak kunjungan ada di H+2 ketika pengunjung Ragunan mencapai 142.999 orang.

Baca Selengkapnya

Borobudur Lebih Ketat Jelang Idul Fitri

8 Agustus 2013

Borobudur Lebih Ketat Jelang Idul Fitri

Pengelola Candi Borobudur juga memasang close circuit television atau kamera CCTV di sejumlah titik di kawasan candi.

Baca Selengkapnya

Payung-payung Cantik Warnai Langit Agueda Portugal  

26 Juli 2013

Payung-payung Cantik Warnai Langit Agueda Portugal  

Payung-payung tersebut membuat turis yang berkunjung ke Agueda, Portugal, terkagum-kagum.

Baca Selengkapnya

Jatim Park Group Bagi-bagi Tiket Gratis

10 Juli 2013

Jatim Park Group Bagi-bagi Tiket Gratis

Promo diberikan untuk menjaga tingkat kunjungan wisata yang menurun saat bulan puasa.

Baca Selengkapnya

Layak Dicoba, Resor Mewah Milik Bos Virgin Air

5 Juli 2013

Layak Dicoba, Resor Mewah Milik Bos Virgin Air

Untuk menginap di resor mewah ini, Anda harus siap mengeluarkan
biaya sebesar US $ 60 ribu atau sekitar Rp 596 juta per
malamnya. Apa fasilitasnya?

Baca Selengkapnya

Tantangan Penjelajah Kaldera Tambora

5 Juli 2013

Tantangan Penjelajah Kaldera Tambora

Lama waktu tempuh turun sejauh 2,8 kilometer ini diperhitungkan delapan jam dan pulangnya memerlukan waktu lebih lama, sekitar 12 jam.

Baca Selengkapnya

BBM Naik, Lokasi Wisata Bogor Padat Pengunjung

23 Juni 2013

BBM Naik, Lokasi Wisata Bogor Padat Pengunjung

Riska bahkan sudah menyiapkan uang untuk membeli ole-ole dan biaya makan di restroran untuk keluarganya.

Baca Selengkapnya