TEMPO.CO, Yogyakarta - Pekan Budaya Tionghoa untuk kedelapan kalinya akan digelar di Yogyakarta, 20-24 Februari 2013. Kegiatan ini berpusat di Kampung Ketandan dan kawasan Titik Nol.
Ketua Panitia Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, Tri Kirana Muslidatun, mengatakan pekan Budaya Tionghoa bertema “Harmoni Budaya Yogyakarta” akan dimeriahkan dengan gunungan kue keranjang raksasa setinggi 2,564 meter. Angka itu disesuaikan dengan tahun Imlek.
Sedangkan jumlah kue keranjang yang disiapkan sebanyak 6.666 buah. Angka 6 identik dengan shio ular pada 2013. Kue keranjang itu akan dibentuk dengan latar belakang empat ekor ular, yang melambangkan rezeki berlipat-lipat. “Gunungan Keraton Yogyakarta selama ini jadi ciri khas sehingga kami sebut gunungan kue keranjang. Kami akan daftarkan ke Museum Rekor Indonesia,” katanya, di kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin, 18 Februari 2013.
Selain gunungan kue keranjang, pekan budaya juga menghadirkan naga raksasa atau liong sepanjang 134 meter. Naga raksasa terpanjang yang masuk dalam Museum Rekor Indonesia merupakan naga terpanjang di Asia. Sebanyak 150 personel Angkatan Udara akan dilibatkan untuk membawa naga raksasa selama karnaval berlangsung. “Ada 42 tiang naga yang ukurannya berat. Satu tiang naga membutuhkan dua orang untuk mengangkatnya,” kata dia.
Pekan Budaya Tionghoa sewindu ini, kata dia, juga akan diramaikan dengan acara lainnya, seperti peresmian Gapura Ketandan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Festival naga, stan budaya khas Tionghoa, 68 stan kuliner, dan lomba sajak mandarin juga akan meramaikan acara tahunan itu. Artikel travel dan pariwisata lainnya di sini.