TEMPO.CO, Jakarta - Layaknya di Indonesia, di Korea Selatan pun ada pedagang makanan kaki lima. Mereka biasa beroperasi menjelang sore atau jam keluar kantor.
Makanan yang dijual bermacam-macam, seperti gorengan (buchimgae, pajeon yang bentuknya seperti pancake, tetapi mirip bala-bala atau bakwan sayur), tteokpokki (dijual per mangkuk atau piring), dan odeng atau disebut juga fish cake yang dijual per tusuk atau menjadi satu dengan tteokpokki. Sosis yang dijual di Korea ada yang berisi sayuran dan dijual dengan atau tanpa saus pedas.
Mengutip buku Bujet Pas-pasan Keliling Korea 60 Hari? Bisa!, ada pula jajanan tradisional seperti jagung rebus atau bakar dan ubi. Jika ingin nasi, ada penjual kimbap. Penyuka daging dan isian babi mencoba sundae. Jika ingin kentang goreng, ada pedagang yang menjual kentang tornado. Disebut tornado karena bentuknya memanjang dan melingkar.
Bagi penyuka makanan manis, ada penjual kue seperti hottoek, bungeoppang, kkultarae, dan permen ala Korea. Hottoek menyerupai pancake yang diisi kacang tanah dan gula merah. Sedangkan bungeoppang adalah semacam kue Jepang bernama taiyaki yang terbuat dari beras dan diisi kacang merah. Sayangnya, hottoek dan bungeoppang hanya dijual pada musim-musim tertentu saja, yaitu mendekati musim dingin.
Konon, dulunya kkultarae adalah makanan raja. Bentuknya seperti aromanis, tetapi berbentuk persegi dengan isian kacang tanah, almond, atau kenari. Dalgona adalah semacam gulali yang dibuat dari gula dan soda yang dilelehkan kemudian dibentuk memakai cetakan.
Buat penyuka hewan laut, di jalanan kaki lima ini ada keripik gurita dan cumi. Penggemar makanan ekstrem juga bisa mencoba pondegi, yakni kepompong ulat sutra yang direbus dan dijual dalam cangkir plastik. Bayangkan bagaimana rasanya?
Namanya juga panganan kaki lima, harganya terbilang terjangkau untuk kantong orang Korea. Semua makanan yang disebutkan tadi paling mahal dijual sekitar 5.000 won, yakni untuk sekotak kkulturae. Harga panganan termurah adalah 500 won dan rata-rata harga makanan pinggir jalan tidak lebih dari 10 ribu won.
