Tarif Hotel di Kawasan Bromo Naik 50 Persen
Editor
Kodrat setiawan
Sabtu, 17 November 2012 03:52 WIB
TEMPO.CO , Surabaya: Membanjirnya arus wisatawan di kawasan Bromo saat libur panjang akhir pekan ini dimanfaatkan betul oleh pelaku industri pariwisata khususnya perhotelan. Tarif penginapan hotel di kawasan Bromo meningkat hingga 50 persen saat ini.
"Panen, panen, panen," kata Ketua BPC Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo, Digdoyo Djamaluddin kepada Tempo, Jumat siang, 16 November 2012.
Rata-rata peningkatan tarif kamar hotel di kawasan Bromo 50 persen saat ini. "Berlaku sejak Kamis kemarin," kata Digdoyo yang biasa disapa Yoyo ini. Bila tarif normal sebelumnya Rp 200 ribu per malam, saat ini meningkat menjadi Rp 300 ribu per malam.
Peningkatan tarif kamar hotel di kawasan Bromo ini tampaknya juga diikuti dengan peningkatan tarif kamar homestay di kawasan Bromo. "Di tangan makelar, tarifnya bisa sampai Rp 300 ribu juga dari sebelumnya Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu," kata Yoyo.
Masa libur 1 Muharram ini serta cuti bersama ini membuat kawasan Bromo dibanjiri arus wisatawan. Naiknya tarif kamar hotel ini tidak berpengaruh pada angka hunian.
"Kamar hotel di kawasan Bromo penuh hingga akhir pekan besok. Mungkin sampai Minggu," kata Yoyo.
Sebagian besar kamar, kata dia, sudah habis dipesan sejak seminggu sebelum libur akhir panjang ini. "Mungkin ada satu dua saja yang batal menginap," ujarnya. Yoyo mengibaratkan libur panjang akhir pekan ini sebagai peak season. "Bukan high season lagi, tapi sudah peak season kendati tarifnya masih kategori high season," kata Yoyo.
Sarmin, Kepala Seksi Wilayah I Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang membawahi Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan, mengatakan, libur panjang akhir pekan ini memang membuat kawasan wisata Gunung Bromo dibanjiri arus wisatawan. "Lebih dari seribu orang wisatawan setiap hari sejak Kamis kemarin," kata Sarmin.
Sejumlah titik kunjung di kawasan Bromo seperti Seruni Poin serta Bromo menjadi sasaran para wisatawan. "Banyak yang beralih ke Seruni poin, lantaran Penanjakan belum bisa dikunjungi karena masih ada perbaikan jalan," katanya.
Pada 28 November 2012 mendatang, Penanjakan baru bisa dikunjungi. "Kemungkinan proyek perbaikan jalan baru selesai 28 November mendatang," katanya.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita lain:
Balkot Festival, Hajatan Budaya Sunda dan Kuliner
Permainan Rakyat Aceh Dilombakan
AirAsia Buka 2 Rute Baru dari Medan dan Surabaya
Gangnam Style Menyusup di Festival Reog
Pulau Tidung Tawarkan Agro Wisata