Doa, Dupa, dan Peziarahan Cirebon (Bagian 2)  

Reporter

Selasa, 23 Oktober 2012 14:12 WIB

Orang-orang sedang berziarah di makam Sunan Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. dok. TEMPO/Dahlan RP

TEMPO.CO, Cirebon - Di Cirebon, banyak terdapat situs peziarahan Islam. Satu di antaranya adalah makam Sunan Gunung Jati. Imam, 35 tahun, dan rombongannya yang berasal dari Kediri, Jawa Timur, menyambangi makam Sunan Gunung Jati pada hari ketiga dari empat hari wisata ziarahnya.

Sunan Gunung Jati (1478-1568), atau Syarif Hidayatullah, yang mereka ziarahi, merupakan wali paling berpengaruh dalam pengislaman Jawa wilayah bagian barat. Ia juga pendiri dan raja pertama Kasultanan Cirebon.

Kompleks makam seluas 5 hektare yang telah berusia lebih dari enam abad itu terdiri dari sembilan tingkat pintu utama, yakni pintu Lawang Gapura di tingkatan pertama, pintu Lawang Krapyak, Lawang Pasujudan, Lawang Gedhe, Lawang Jinem, Lawang Rararoga, Lawang Kaca, Lawang Bacem, dan Lawang Teratai di puncak kesembilan.

Wisatawan hanya diizinkan berkunjung sampai bangsal Pesambangan, di depan pintu Lawang Gedhe, di tingkatan pintu keempat. Sedangkan pintu kelima sampai kesembilan terkunci rapat, hanya sesekali dibuka khusus bagi anggota keluarga Kerajaan Cirebon, atau orang yang mendapat izin khusus dari Keraton Kasepuhan Cirebon, atau pada momen-momen tertentu seperti pada malam Jumat Kliwon, Maulud Nabi, Gerebeg Idul Fitri, dan Gerebeg Idul Adha.

Pada saat itu, pintu satu hingga pintu ketujuh dibuka untuk umum, tetapi pengunjung tetap dilarang menerobos sampai ke bangsal Teratai, tempat kuburan Sunan Gunung Jati beserta istri-istrinya bersemayam. Di kompleks ini, pengunjung dilarang memotret, apalagi mengambil video. “Itu sudah peraturan. Mesti ditaati,” ujar Pak Tawi, 54 tahun, pemandu wisata dan juru kunci makam, kepada Tempo.

Yang menarik, selain warga muslim, banyak juga warga Cina yang berziarah ke makam Sunan Gunung Jati. Di makam mereka berdoa, membakar hio, dan bersedekah uang kepada para pengemis di sekitar lokasi. “Salah satu istri Sunan Gunung Jati, bernama Ong Tien Nio, adalah putri kaisar Yung Lo dari Cina. Jadi, kehadiran warga Cina ke sini untuk menziarahi leluhur mereka juga,” kata Hasan, 70 tahun, bekel sepuh atau lurah juru kunci pemakaman Sunan Gunung Jati.

Para peziarah pribumi berdoa di depan pintu Lawang Gedhe, sementara peziarah Cina berdoa dan membakar dupa di bilik depan pintu Lawang Merdhu.

Setiap malam, kompleks makam ini juga ramai didatangi peziarah untuk berdoa, yang di dalam kosmologi Jawa, malam dipercayai merupakan waktu terbaik untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Di dalam kompleks juga terdapat Masjid Dog Jumeneng, atau Masjid Agung Sunan Gunung Jati, yang berkapasitas 3.000 orang.

Masjid ini dulu dibangun orang-orang Keling, yaitu orang-orang India Tamil, setelah mereka takluk dalam usaha penyerangan yang gagal terhadap kekuasaan Sunan Gunung Jati. Terdapat pula Paseban Besar, tempat menerima tamu; Paseban Soko, tempat musyawarah; dan Gedung Jimat, tempat penyimpanan guci-guci keramik kuno dari era Dinasti Ming, Cina, dan keramik-keramik gaya Eropa, terutama Belanda.

Tur ke Cirebon memang identik dengan wisata menziarahi situs-situs peninggalan Sunan Gunung Jati. Tak hanya kompleks makamnya di Gunung Sembung, tetapi juga berbagai situs peninggalannya yang tersebar di seantero Cirebon. Ini memang tak lepas dari sejarah Cirebon. (Baca selanjutnya: Doa, Dupa, dan Peziarahan Cirebon Bagian 3)

WAHYUANA| IVANSYAH

Berita lain:
16 Prioritas Kawasan Strategis Wisata

12 Kota yang Ramah Sepeda

Surabaya Akan Gelar Kongres Kota Pusaka

Keliling Pasar Lambocca, Menteri Gita Kekenyangan

Festival China Town Siap Digelar Hari Ini

Berita terkait

David Beckham Pernah Touring dengan Motor Chopper ala Jokowi

20 Januari 2018

David Beckham Pernah Touring dengan Motor Chopper ala Jokowi

Beckham berjalan-jalan menggunakan Harley-Davidson klasik bergaya motor chopper seperti kepunyaan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Setelah Teror Truk, Pelancong yang Masuk Amerika Makin Ribet

1 November 2017

Setelah Teror Truk, Pelancong yang Masuk Amerika Makin Ribet

Presiden Donald Trump mengatakan dia telah memerintahkan agar pemeriksaan terhadap pelancong asing yang masuk Amerika Serikat kian diperketat.

Baca Selengkapnya

Baru Jadian, Pasangan Ini Korban Kecelakaan Roller Coaster  

5 Juni 2015

Baru Jadian, Pasangan Ini Korban Kecelakaan Roller Coaster  

Dua remaja yang mengalami cedera paling parah akibat insiden roller coaster Alton Towers.

Baca Selengkapnya

Jumpa Saudara Asal Indonesia di Arequipa, Peru

7 Desember 2014

Jumpa Saudara Asal Indonesia di Arequipa, Peru

Kecantikan kota ini bertambah oleh hadirnya Basilica Catedral de Arequipa.

Baca Selengkapnya

Cuit Rem dan Perang Klakson di Lima, Peru

6 Desember 2014

Cuit Rem dan Perang Klakson di Lima, Peru

Ada cerita tentang seorang pejabat Kedutaan Besar Indonesia di Lima yang nyaris ditubruk mobil.

Baca Selengkapnya

Bocah 9 Tahun Berhasil Daki Gunung Aconcagua

28 Desember 2013

Bocah 9 Tahun Berhasil Daki Gunung Aconcagua

Telah lebih dari 100 orang meninggal saat berusaha menaklukan Aconcagua.

Baca Selengkapnya

Lima Tempat Indah Papua Nugini Layak Dikunjungi

16 Agustus 2013

Lima Tempat Indah Papua Nugini Layak Dikunjungi

Lima tempat wisata indah di Papua Nugini yang layak dikunjungi.

Baca Selengkapnya

Festival Seni Pertunjukan Internasional di Padang

16 Agustus 2013

Festival Seni Pertunjukan Internasional di Padang

Sumatera Barat sebagai daerah destinasi membutuhkan seni pertunjukan berlevel internasional.

Baca Selengkapnya

Festival Toraja Diundur

12 Agustus 2013

Festival Toraja Diundur

Festival Toraja akan digabungkan bersama kegiatan Lovely Desember.

Baca Selengkapnya

Ribuan Orang Kunjungi Balekambang  

11 Agustus 2013

Ribuan Orang Kunjungi Balekambang  

Libur Idhul Fitri dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk mengunjungi tempat wisata, di antaranya Taman Balekambang, Solo.

Baca Selengkapnya