TEMPO.CO , Bintan: "Satu dolar Singapura kak, dapat 10," ujar ibu penjual otak-otak di Resort Nirwana Garden, Bintan, pada Ahad, 16 September 2012. Saya pun bingung, karena hanya ada rupiah di kantong dan tidak tahu berapa nilai tukar hari itu.
"Oh sama dengan 7.500, bisa kok pakai rupiah," kata dia lagi. Jadilah 10 potong otak-otak dibungkus untuk kudapan sore yang cerah itu.
Penggunaan mata uang asing memang lazim di sejumlah resor wisata di pulau yang hanya 20 menit dari Singapura. Setidaknya terlihat di resor Nirwana Garden. Pusat oleh-oleh, makanan dan air minum semuanya berstempel harga dolar Singapura.
Jika dilihat di peta, resor wisata ini berada tepat berhadapan dengan Singapura. Bahkan waktu tempuh naik kapal cepat dari Singapura lebih dekat ketimbang dari Batam. Dan tentunya tamu-tamu utama di resor ini adalah warga jiran tersebut. "Kebijakan itu memang berlaku khusus di tempat wisata," ujar Bupati Bintan Ansar Ahmad.
Menurut dia, pemerintah daerah tak bisa intervensi karena kawasan wisata tersebut sudah mengikat kontrak dengan pemerintah pusat. Sekarang memang sudah ada Undang-Undang Mata Uang Nomor 7 Tahun 2011. Tapi belum ada peraturan pemerintah. "Kami belum bisa mewajibkan penggunaan rupiah kalau belum ada aturannya," ujar Ansar.
Apalagi pelaksanaannya ada tenggang hingga 17 Agustus 2014. "Jadi memang masih ada ruang," Ansar menambahkan. Cerita serupa sebenarnya juga ditemui di Bali. Khusus daerah wisata, memang banyak yang masih memakai transaksi dengan mata uang asing.
Kalau boleh memilih, Ansar berharap tentunya transaksi dalam rupiah. Sebab, transaksi dengan rupiah akan memudahkan turis untuk belanja dan belanja lagi di Indonesia.
Sumbangan wisata bagi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan cukup besar. Ansar mengakui sekitar 60 persen pendapatan disumbang dari pariwisata. "Sekitar 50 persen per tahun," ujar dia. Tapi memang mayoritas dari kantong wisatawan asing. Baru tiga tahun terakhir, jumlah turis lokal meningkat. Kini komposisi turis lokal sekitar 10 persen dari 402 ribu kunjungan tahun 2011.
DIANING SARI
Berita lain:
Ada Apa di Festival Kopi Malang?
Citilink Incar 40 Ribu Penumpang Surabaya-Lombok
Target Nusa Dua Fiesta 15 Ribu Pengunjung Sehari
Koki Top Hingga Artis Masak-masak di Bandung
Tanjung Priok Berdandan Demi Festival
Berita terkait
Pengelolaan Kebun Raya Cibodas Akan Dilelang
20 Agustus 2013
Ada empat lokasi wisata yang memiliki daya tarik tertinggi di kawasan Cianjur, yaitu Kebun Raya Cibodas, Pantai Jayanti, Ziarah Makam Cikundul, dan Waduk Cirata.
Baca Selengkapnya300 Wisatawan Parangtritis Disengat Ubur-ubur
11 Agustus 2013
Ubur-ubur datang bersamaan dengan datangnya musim kemarau
100 Ribu Pengunjung Padati Kawasan Wisata Ancol
9 Agustus 2013
Untuk lebaran tahun ini, Ancol dipadati sekitar 100 Ribu pengunjung.
Baca SelengkapnyaHari Ini, Pengunjung Ragunan Diprediksi Membludak
9 Agustus 2013
Tahun lalu, puncak kunjungan ada di H+2 ketika pengunjung Ragunan mencapai 142.999 orang.
Baca SelengkapnyaBorobudur Lebih Ketat Jelang Idul Fitri
8 Agustus 2013
Pengelola Candi Borobudur juga memasang close circuit television atau kamera CCTV di sejumlah titik di kawasan candi.
Baca SelengkapnyaPayung-payung Cantik Warnai Langit Agueda Portugal
26 Juli 2013
Payung-payung tersebut membuat turis yang berkunjung ke Agueda, Portugal, terkagum-kagum.
Baca SelengkapnyaJatim Park Group Bagi-bagi Tiket Gratis
10 Juli 2013
Promo diberikan untuk menjaga tingkat kunjungan wisata yang menurun saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaLayak Dicoba, Resor Mewah Milik Bos Virgin Air
5 Juli 2013
Untuk menginap di resor mewah ini, Anda harus siap mengeluarkan
biaya sebesar US $ 60 ribu atau sekitar Rp 596 juta per
malamnya. Apa fasilitasnya?
Tantangan Penjelajah Kaldera Tambora
5 Juli 2013
Lama waktu tempuh turun sejauh 2,8 kilometer ini diperhitungkan delapan jam dan pulangnya memerlukan waktu lebih lama, sekitar 12 jam.
Baca SelengkapnyaBBM Naik, Lokasi Wisata Bogor Padat Pengunjung
23 Juni 2013
Riska bahkan sudah menyiapkan uang untuk membeli ole-ole dan biaya makan di restroran untuk keluarganya.
Baca Selengkapnya