TEMPO.CO , Mataram - Bagi Anda pecinta selera pedas, tampaknya tantangan yang satu ini perlu dicoba untuk menguji seberapa kuat lidah anda mencicip pedasnya sambal.
Pemerintah Nusa Tenggara Barat menggelar Festival Sambal untuk memeriahkan Pameran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Jumat, 28 September 2012. "Ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan di NTB," kata Istri Wakil Gubernur NTB yang juga Ketua Badan Kordinasi Organisasi Wanita NTB, Elok M Eveni Badrul Munir.
Kepala Badan Ketahanan Pangan NTB, Husnanidiaty Nurdin mengatakan perlu upaya untuk membangkitkan kreativitas dalam menu lama yang ada di daerah. Sebab, ada banyak sekali rupa sambal di daerah NTB.
"Sambal ini juga bisa dijadikan oleh-oleh," ujarnya. Sambal, lanjut Nusnanidiaty, juga bisa dikeringkan seperti sambal Balado dari Padang yang dapat bertahan beberapa waktu di dalam kemasan.
Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan BKP NTB Titik Rostiati mengatakan selama ini NTB terkenal dengan sambal plecing. Padahal, menurut dia, masih banyak ragam sambal dari daerah yang rasanya juga enak.
Festival Sambal NTB diikuti 23 peserta yang masing-masing diberikan kesempatan menyertakan tiga jenis sambal. Tim juri yang memberikan penilaian berasal dari hotel, PKK, SMKN, Dinas Kesehatan dan Badan Ketahanan Pangan.
Penilaian ini meliputi cita rasa, kreativitas, nilai gizi, dan penampilan. Para pemenang Festival Sambal ini diberikan hadiah keseluruhannya Rp 10 juta dan kesempatan menginap gratis di hotel berbintang yang ada di Lombok.
Beberapa sambal yang 'mejeng' di festival ini, antara lain sambal bawang goreng, sambal mentah, sambal bajak, sambal Sira Bagek, yang rasanya agak kecut. Ketika menikmati sambal bagek, sebaiknya dipadukan dengan sedikit cabe rawit dan tomat. Ada pula sambal terasi udang, sambal kemiri, sambal Mangga, sambal Pelalah dan sambal Masin Lakir (Sumbawa) yang dijadikan pelenggkap makan menggunakan lauk ikan laut atau ikan bakar.
SUPRIYANTHO KHAFID
Berita terpopuler lainnya:
AirAsia Tambah Frekuensi Yogyakarta - Kuala Lumpur
Cara Cepat Menghabiskan Uang di Singapura
Sikerei dan Daun-daun Kehidupan
Wisatawan Asing Keluhkan Kondisi Toilet
Dibuka Lagi, Tangkuban Parahu Diserbu Wisatawan
5 Hal Ini Hanya Ada di Singapura
Berita terkait
Iuran Wisata untuk Siapa
9 jam lalu
Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?
Baca SelengkapnyaTerkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina
3 hari lalu
BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai
4 hari lalu
Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan
4 hari lalu
Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.
Baca SelengkapnyaIuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang
5 hari lalu
Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.
Baca SelengkapnyaTolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang
5 hari lalu
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.
Baca SelengkapnyaAkan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga
6 hari lalu
Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.
Baca SelengkapnyaOvertourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata
7 hari lalu
Pengunjuk rasa percaya bahwa model pariwisata Kepulauan Canary tidak berkelanjutan dan harus diubah, merugikan penduduk lokal.
Baca SelengkapnyaReza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023
12 hari lalu
Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata
Baca SelengkapnyaViral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab
12 hari lalu
Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.
Baca Selengkapnya