Sejumlah pekerja berada di sekitar proyek pembangunan dermaga baru di Pelabuhan milik Pelni, Labuhan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores NTT, Sabtu (30/6). ANTARA/Eric Ireng
TEMPO.CO, Kupang - Pekan nasional cinta sejarah (Pentas) yang diikuti 30 provinsi se-Indonesia digelar di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Kegiatan ini untuk menggugah para kawula muda agar tidak melupakan sejarah.
Pentas ini juga melibatkan para seniman lokal maupun nasional. Adapun kegiatan yang akan digelar pada pentas nasional ini yakni dialog budaya, pementasan tradisi lisan NTT, pameran seni rupa, pameran lintasan sejarah, kunjungan dari Benteng Concordia ke Kota Tua, dan lainnya.
Kegiatan ini akan berlangsung sejak tanggal 10-15 September 2012. Direktur Sejarah dan Nilai Budaya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Endjat Djaenuderajat mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk menggali sejarah.
"Banyak orang sudah mulai melupakan sejarah, maka kami menggugah kawula muda agar tidak melupakan itu," katanya saat pembukaan acara ini di Kupang, Selasa, 11 September 2012.
Sejarah, kata Endjat, merupakan langkah menuju keharmonisan dalam perbedaan yang tidak diajarkan. Bahkan, sejarah punya peran pembentukan karakter suatu bangsa. "Jangalah kita lupa sejarah," katanya.
Wakil Gubernur NTT Esthon Foenay mengatakan NTT merupakan salah satu daerah bersejarah. Saat Bung Karno dibuang ke Ende pada 1938, muncul ide dan gagasan tentang Pancasila. "Di Ende mulai berpikir tentang perkembangan Indonesia ke depan," katanya.
Bahkan, Esthon mengingatkan kembali pesan Bung Karno untuk tidak pernah melupakan sejarah atau "Jas Merah". "Ingat pesan Bung Karno, jangan sekali-kali melupakan sejarah," katanya.
Pada pembukaan acara ini dimeriahkan dengan tarian Te'o Renda asal Kabupaten Rote Ndao dan alunan alat musik sasando yang dimainkan Anisa Satriana.