TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengadakan lomba membuat motif batik khas Bekasi. Motif yang mencerminkan adat istiadat masyarakat asli suku Betawi itu akan dipatenkan sebagai batik Bekasi.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Kepariwisataan Kota Bekasi, Junarsih, mengatakan pemerintah daerah menerima usulan motif dari masyarakat umum.
Setelah itu, usulan motif akan dikaji. Salah satu kriterianya adalah memasukkan unsur budaya masyarakat Bekasi pada corak yang ditampilkan. "Motif yang terpilih dipatenkan pemerintah daerah," kata Junarsih kepada wartawan.
Budayawan Ridwan Saidi mengatakan Kota Bekasi belum memiliki motif batik. Namun ada banyak sumber yang bisa menjadi inspirasi batik Bekasi. Di antaranya, bejana yang dipakai masyarakat arkais atau kuno serta emas permata di pasar Babelan.
"Wayang Semar juga bisa menjadi inspirasi," kata Ridwan pada acara lokakarya Motif Batik Khas Betawi di Universitas Islam "45" Bekasi, Selasa 10 Juli 2012.
Masyarakat asli Bekasi adalah suku Betawi yang masuk dalam kategori arkais. Sebagian, kata Ridwan, masih ada di wilayah Kranggan. "Aktivitas atau benda-benda masyarakat di sana bisa menjadi inspirasi motif batik Bekasi," kata dia.
Adapun warna yang mendominasi batik Bekasi adalah warna ungu. Pilihan warna itu bisa melihat identitas daerah yang namanya berasal dari masyarakat Betawi, yakni Pondok Ungu.
Menurut Junarsih, batik Bekasi coraknya berbeda dengan batik pesisir. Motifnya besar-besar, beda dengan batik pesisir dengan motif kecil-kecil. "Saat ini baru ada batik warga Kabupaten Bekasi, tepatnya masyarakat Tarumajaya," katanya.
HAMLUDDIN
Berita terkait
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
8 hari lalu
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral
9 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.
Baca SelengkapnyaJangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park
13 hari lalu
Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.
Baca SelengkapnyaPNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah
37 hari lalu
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.
Baca SelengkapnyaKampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya
40 hari lalu
Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaBegini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik
57 hari lalu
Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.
Baca SelengkapnyaKBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta
28 Februari 2024
Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).
Baca SelengkapnyaPiaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik
17 Februari 2024
Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.
Baca SelengkapnyaNMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik
11 Februari 2024
NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.
Baca SelengkapnyaCerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online
6 Februari 2024
Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.
Baca Selengkapnya