Ketika Pelajar Menelusuri Budaya Gayo

Reporter

Editor

Jumat, 27 April 2012 03:18 WIB

Nelayan ikan depik di Danau Laut Tawar, Takengon, Aceh Tengah. Mencari ikan depik menjadi tradisi turum temurun di sana. Tempo/Adi Warsidi

TEMPO.CO , Banda Aceh: Sebanyak 40 siswa dari Provinsi Aceh dan Sumatera Utara diajak ke tanah Gayo di Aceh Tengah mengikuti acara Jejak Tradisi Budaya Daerah (Jetrada).

Dalam siaran pers yang diterima Tempo, pembukaan ajang yang bertema jejak tradisi budaya masyarakat Gayo di Takengon dilaksanakan di Hotel Bayu Hill, Takengon, Aceh Tengah, Kamis 26 April 2012. Aceh Tengah terkenal dengan keindahan Danau Laut Tawar dan budaya kearifan lokal nelayan ikan depik.

Kepala Sub Bagian Pelestarian Sejarah pada Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional (BPNST) Aceh, Irini Dewi Wanti, mengatakan para peserta akan diajak mengunjungi beberapa obyek budaya guna melihat secara langsung tradisi yang tumbuh di Gayo. Budaya seperti pengolahan gula tebu, kebun kopi serta aktivitas nelayan ikan depik di Danau Laut Tawar.

Mereka juga dibekali materi tentang budaya Gayo oleh budayawan setempat, di antaranya Tgk Mahmud Ibrahim dan Ibnu Hajar Laut Tawar. "Seluruh peserta dibekali oleh pengetahuan dasar mengenai tradisi dan budaya Gayo,” ujar Irini.

Kegiatan yang berlangsung 26 - 29 April 2012 ini bertujuan memberikan pemahaman bagi siswa tentang tradisi dan budaya yang berkembang di masing-masing daerah, mempunyai karakter yang berbeda. “Sehingga kemajemukan tersebut diharapkan dapat menjadi suatu kekuatan positif dan diterima sebagai bahagian dari kehidupan berbangsa.”

Jetrada kali ini, kata Irini, merupakan yang kedua dilaksanakan di Aceh. Sebelumnya acara itu dilakukan di Kabupaten Aceh Besar. Untuk tingkat nasional juga dilakukan pada tahun ini dan akan diselenggarakan di di Yogyakarta. "Peserta terbaik dan dinilai layak akan diikutsertakan pada jejak tradisi nasional tahun ini di Yogyakarta,” katanya.

Sekretaris Daerah Aceh Tengah Taufik mengatakan kegiatan itu sangat membantu generasi muda dalam mencerna keberadaan dan nilai-nilai yang terdapat dalam setiap obyek tradisi dan budaya di daerah yang dikunjunginya.

Ajang ini diharapkan menjadi wadah bagi peserta untuk bertukar informasi dan saling mengisi sebagai referensi yang semakin memperkaya budaya masing-masing. “Penelusuran tradisi dan budaya menjadi penting untuk melihat bagaimana suatu aktivitas dapat terus eksis hingga kini, demikian pula halnya dengan tradisi dan budaya yang berkembang dalam masyarakat Gayo,” ujarnya.

"Tugas kita sekarang bagaimana menjamin agar tradisi dan budaya yang kita miliki tetap lestari dan terjaga dengan baik,” kata Taufik.

Bagus Wahyutomo, salah seorang peserta yang berasal dari SMAN 1 Stabat, mengaku senang mengikuti acara tersebut. “Kami bangga dapat berkumpul bersama rekan-rekan dari berbagai sekolah dalam kegiatan jejak tradisi budaya daerah kali ini,” ujarnya.

ADI WARSIDI

Berita terkait

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

12 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

16 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.

Baca Selengkapnya

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

4 Maret 2024

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.

Baca Selengkapnya

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.

Baca Selengkapnya

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa

Baca Selengkapnya

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda

Baca Selengkapnya

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.

Baca Selengkapnya

Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.

Baca Selengkapnya

Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.

Baca Selengkapnya

Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.

Baca Selengkapnya