Sengatan Mie Hijau Kuah Rica dari Bandung

Reporter

Editor

Minggu, 22 April 2012 04:52 WIB

Bolognaise Mie Hijau Panggang Saus Keju.

TEMPO.CO , BANDUNG:—Potongan daging ayam dan jamur menumpuk di atas mie berwarna hijau. Kuah berwarna cokelat kemerahan menggenang, tapi tak menenggelamkan potongan sawi dan sepasang bakso di pinggir mangkuk. Begitu masuk suapan pertama, sensasi makanan itu langsung terasa. Pedas, tapi bikin ketagihan.

Itulah mie bakso kuah rica, racikan andalan Mie Hijau Maheswari di Jalan Rereng Wulung nomor 9 Sukaluyu, Bandung. Tak seperti resep aslinya yang kasar seperti bumbu belado, racikan rica yang cukup menyengat itu berbentuk cair.



Walau begitu, ada saja pembeli yang menambahkan sambal lagi. Padahal kuah rica standar di mangkuk itu saja sudah cukup menghangatkan badan setelah hujan besar turun di daerah sekitar Jalan Surapati itu.

Sepasang pembeli, Negin Anjani, 24 tahun, dan Rizki Eka Pratama, memesan mie kuah rica dan bolognaise panggang saus keju. “Kami suka pedas, dan mienya juga enak, agak terasa sayurnya,” kata Negin. “Favorit pembeli kuah rica itu dan bolognaise panggang,” ujar pembuatnya, Rochmat Darodjat, Sabtu lalu.

Bolognaise panggang itu juga berbahan mie hijau dengan tambahan daging sapi giling di dalamnya. Penutup mangkuk ovalnya berupa lapisan putih cream campuran susu, keju, dan telur. Modelnya seperti pastri penutup zuppa soup.

Mie hijau itu tergolong istimewa. Hanya terbuat dari bahan dasar tepung terigu, warna hijaunya berasal dari jus sayuran caesim. Bahan tambahan adonan lainnya seperti telur, sedikit minyak goreng, dan garam. Rochmat dan istri menyingkirkan tepung tapioka (aci) agar perut konsumen tak kembung.

Selain itu, mie dibuat tanpa bahan pengawet serta vetsin atau MSG (Monosodium glutamat). “Supaya orang tetap sehat,” katanya. Seluruh menu lain, seperti mie bakso kuah, yamin rica, bihun, dengan tambahan ceker, juga tanpa vetsin.



Rasa gurih masih terasa cukup dari campuran garam dan gula. Pilihan ini, kata Rochmat, masih sulit diterima konsumen yang sangat suka masakan gurih. Tapi mantan wartawan foto itu tak kompromi. “Jangan pernah cari vetsin di sini, kami tak sediakan,” katanya.

Bakso pendamping mie hijau memang irit dan seukuran buah duku. Tapi teksturnya lembut karena sengaja dibuat dari daging sapi asli dengan sedikit tepung. Pangsit yang disajikan juga unik, karena terbuat dari tepung dicampur jus caesim.

Tak juga memakai vetsin dan bahan pengawet, pangsit itu cuma tahan sebulan di bungkus plastik. Lebih dari itu, pangsit akan berubah warna dan rasa. Adapun mie hijau berumur singkat, hanya tahan sehari di tempat terbuka atau bisa kuat selama tiga hari jika disimpan di dalam kulkas.

Awalnya, kata Rochmat, mie hijau hanya dibuat mentah untuk pasokan hotel dan rumah makan. Baru pada Januari 2011 mereka menyajikan sendiri. Harganya berkisar Rp 9 ribu-10 ribu. Seporsi mie hijau mentah seberat 75 gram, juga bisa dibeli untuk dimasak sendiri di rumah. Sekantong plastik berisi 14 mie harganya Rp 25 ribu. Tentu lebih sehat dibanding makan mie instan, bukan?

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

15 jam lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

9 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

11 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

12 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

13 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

15 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

17 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

25 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

27 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya

Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

30 hari lalu

Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah

Baca Selengkapnya