Bali dan Phuket, Pulau Wisata Berbandara Buruk  

Reporter

Editor

Jumat, 2 Maret 2012 20:42 WIB

Bandara Ngurah Rai, Bali. ANTARA/Nyoman Budhiana



TEMPO.CO -Indonesia memiliki Bali, Thailand mempunyai Phuket. Keduanya adalah pulau wisata dengan tingkat kunjungan turis yang tinggi setiap tahunnya. Sayang, kedua pulau itu tidak dilengkapi bandar udara yang baik. Padahal bandar udara adalah pintu gerbang suatu tempat yang pertama kali dilihat pengunjung saat sampai di sana. Bisa dikatakan bandara merupakan cerminan dari kota, negara, atau pulau itu.

Berdasarkan ulasan Airlinequality.com, Bandara Internasional Phuket dan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, merupakan landasan pesawat yang buruk. "Bandara Phuket sangat mengerikan," kata seorang wisatawan di Phuket, 2011 lalu. Pada bagian pemeriksaan Imigrasi, orang-orang yang mengurus paspor menumpuk dan prosesnya kacau balau. "Bandara ini sangat kecil dan kotor."

Bandara Ngurah Rai juga mendapat kritik tak kalah pedas. Pada 2010, bandara Ngurah Rai bahkan masuk dalam daftar 12 bandara paling buruk versi Travel+Leisure, yang dalam salah satu artikelnya menulis,"Untuk badara yang bermoto 'Gateway to Paradis' kondisi Ngurah Rai sangat suram."

Dari luar bandara, kondisi Ngurah Rai memang biasa saja, tidak menyedihkan. Tapi setelah turis melangkah masuk terminal, kesan kumuh mulai terlihat di segala sudut bangunan. "Kondisi kedua bandara itu tidak cocok untuk citra pulau wisata."

Menanggapi kritik tersebut, kedua bandara itu kini mulai berbenah diri. Bandara Ngurah Rai, menggunakan anggaran sekitar US$ 211 juta atau setara dengan Rp 1,9 miliar untuk membangun gedung baru yang akan digunakan sebagai terminal penerbangan internasional. Terminal lama rencananya digunakan sebagai lalu lintas pesawat domestik.

Tidak mau ketinggalan dengan Ngurah Rai, Bandara Phuket juga mulai berbenah diri. Tapi perbaikannya berjalan sangat lambat. Bahkan proyek itu diperkirakan memakan waktu hingga tiga tahun lamanya. "Yang menjadi masalah, titik puncak pengunjung terjadi pada tahun ini," kata Direktur Pelaksana Bandara Phuket Bill Barnet.

Pada 2011, jumlah penumpang yang mendatangi Phuket melebihi batas kapasitas bandara itu. Yakni 8,4 juta orang atau 30 persen di atas daya tampung terminal. Dengan biaya proyek US$ 180 juta (Rp 1,6 miliar), Barnett berharap pembangunan bisa selesai sebelum 2015. "Nantinya bandara itu bisa menampung 12,5 juta penumpang," ujarnya.

CNN | CORNILA DESYANA




Advertising
Advertising

Berita terkait

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

7 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

12 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

12 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

4 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

8 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

8 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

9 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya