Yesus Berbaju Jawa di Gereja Ganjuran  

Reporter

Editor

Selasa, 27 Desember 2011 00:11 WIB

Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Kawasan Gereja Ganjuran, Bantul, Yogyakarta. ANTARA/ Wahyu Putro A

TEMPO.CO - Suryani bergegas membasuh kepala, tangan, dan kakinya dengan air pancuran begitu ia tiba di halaman Candi Mandala Hati Kudus, Ganjuran. Peziarah asal Jakarta ini bersama dua putri dan suaminya lalu bersimpuh di pelataran candi yang di dalamnya bersemayam patung Yesus Kristus. Tiga botol air mineral ukuran satu liter berisi air tegak di samping Suryani duduk. “Ini air untuk kesejahteraan dan kebahagiaan,” kata Suryani saat berziarah ke Ganjuran, Senin, 26 Desember 2011. Air itu diambil dari mata air Perwitasari yang tak jauh dari candi.

Sejak perayaan Natal malam akhir pekan kemarin, banyak peziarah seperti Suryani memadati kompleks Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus di Dusun Ganjuran, Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul. Mereka bersuci–-mirip wudu dalam Islam-–terlebih dahulu sebelum khusyuk berdoa di depan patung Yesus. Ada pula yang hanya bersimpuh di pekarangan candi, agak jauh dari patung Yesus, tapi tetap mendaras doa. Lima kali ke Ganjuran sepanjang hidupnya, Suryani selalu antusias. “ Biasanya datang tiap Natal,” katanya.

Menurut Agustinus Suryo Nugroho, pastor pembantu paroki di gereja itu, peziarah Ganjuran tak melulu pemeluk Katolik, tapi juga Khonghucu dan Islam. Peziarah lintas iman makin berbondong-bondong datang setelah belasan tahun lalu ada pengunjung yang semula tak bisa bicara karena lehernya baru dioperasi sembuh berkat basuhan air Perwitasari. “Kini para peziarah ingin cari berkah dari air Perwitasari,” ujar Romo Suryo.

Kompleks Gereja Ganjuran betul-betul kental nuansa Jawa. Selain arsitektur candi yang mirip Candi Sewu, bangunan utama gerejanya berbentuk joglo. Patung Yesus di dalam candi juga unik. Yesus mengenakan mahkota dan busana Jawa. Tangan kanannya menunjuk ke arah hatinya yang bersinar. Di atasnya, terpacak aksara Jawa: Sampeyan Dalem Maha Prabu Yesus Kristus Pangeraning Bangsa. Kaki Yesus dikelilingi melati.

Menurut Romo Suryo, candi di kompleks gereja mula-mula dibangun oleh keluarga Joseph Smutzer dan Julius Smutzer pada 1924. Smutzer bersaudara membangun candi lengkap dengan altar dan patung Yesus. Mereka memperluas kompleks gereja dengan sokongan pastor Belanda, Van Driessche S.J., yang memimpin Gereja Ganjuran pada 1924-1934. Sempat runtuh akibat gempa pada 2006, gereja kini seperti sediakala.

Keluarga Smutzer adalah pemilik pabrik gula Gondang Lipuro di kawasan Bambanglipuro yang mulai beroperasi pada 1912. Gondang Lipuro merupakan satu-satunya pabrik gula saat itu yang menolak ikut Sindikasi Gula Hindia Belanda. Di zaman malaise 1929, pabrik ini tetap bertahan. Selain pabrik gula dan gereja, Smutzer membangun 12 sekolah rakyat, asrama putri Stella Duce, dan Rumah Sakit Panti Rapih di Yogyakarta.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

5 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

6 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

9 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

10 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

10 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya