Akhir Tahun di Desa Wisata Sleman  

Reporter

Editor

Kamis, 8 Desember 2011 19:09 WIB

Suasana pondokan di Desa Wisata Kembangarum, Turi Sleman, Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO Interaktif, Sleman - Menjelang liburan akhir tahun, sejumlah desa wisata di Sleman berbenah guna menyambut para wisatawan, khususnya yang tertarik pada wisata minat khusus seperti live in selama beberapa hari.

Salah satu desa wisata itu adalah Desa Wisata Kembangarum, Turi Sleman. Desa yang selama ini terkenal dengan pondokan-pondokan berkonsep tradisional-modern itu kini tengah merampungkan dua rumah panggung sebagai pondokan keluarga jenis baru.

“Rumah panggung ini untuk melengkapi pondokan bernuansa Joglo Jawa yang selama ini sudah banyak tersebar. Agar ada suasana lebih segar, tapi tetap tradisional dan alami,” kata Yulianto dari Sanggar Prasasti, selaku pengelola desa wisata Kembangarum saat ditemui Tempo, Kamis 8 Desember 2011.

Di Kembangarum, saat ini sedikitnya ada lima pondokan yang dikelola secara profesional bagi pelancong yang ingin bermalam dengan tarif berkisar Rp 200-700 ribu per malam (tanpa makan). Tiap pondokan memiliki kapasitas sekitar 10-20 orang.

Selain pondokan itu, wisawatan juga dapat menginap di rumah penduduk yang tersebar di desa dengan tarif variatif mulai Rp 50 ribu per malam. Baik di pondokan maupun rumah penduduk, wisatawan dapat menikmati suasana desa nan sunyi, bersih, dan teduh khas pedesaan Jawa. Selain itu, hampir tiap sudut desa ini dipenuhi dengan kebun salak dengan latar pemandangan Gunung Merapi.

“Pondokan rumah panggung juga sengaja dibangun tanpa batas dengan dikelilingi kebun salak agar pengunjung saat santai atau bangun bisa melihat petani yang panen salak,” kata Yulianto.

Di desa wisata yang seringkali memenangkan lomba wisata tingkat nasional itu, juga disediakan fasilitas jika pengunjung ingin melakukan bakti sosial bagi warga lereng Merapi. Ada 25 motor trail yang dapat disewa untuk melintasi medan bekas lahar dingin menuju tempat pengungsian.

Di desa wisata lainnya yang lebih dekat ke puncak Merapi, yakni di desa wisata Sambi, Pakem, Sleman, pengelola Ledok Sambi juga tengah bersiap. Edung, seorang petugas Ledok Sambi saat ditemui Tempo menuturkan pihaknya tengah mempromosikan fasiltas wisata yang menantang adrenalin bagi pelancong yang datang.

“Ada flying fox sepanjang 200 meter yang melintasi Kali Kuning yang merupakan bekas alur lahar dingin Merapi,” kata dia. Pihak Ledok Sambi menggarap wisata alam dengan menyediakan setidaknya tiga lintasan flying fox yang melintasi kali berhulu ke Merapi itu yang tidak dimiliki desa wisata lain.

Sementara di Desa Wisata Tanjung Ngaglik Sleman pihak pengelola wisata mempersiapkan sejumlah atraksi budaya seusai karakter potensi yang dimiliki desa itu. Kegiatan budaya yang dapat dinikmati dan dipelajari oleh pelancong yang live in di desa wisata ini diantaranya pengalaman membajak sawah dan menanam padi, belajar membatik, kuda lumping, tari tradisional Angguk, dan kesenian musik tradional Pek Bung.

“Kuda lumping dan membatik yang selama ini paling diminati. Selain itu wisatawan Eropa dan Asia sangat suka dengan pengalaman menanam padi dan membajak,” kata Bayu R, pimpinan pengelola desa wisata itu. Tarif untuk belajar kesenian dan pengalaman tanam padi itu cukup murah sekitar Rp 10 ribu- 25 ribu per orang.

Di Sleman sendiri terdapat tak kurang 35 desa wisata yang selalu penuh dengan pelancong minat khusus tiap liburan akhir tahun.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

David Beckham Pernah Touring dengan Motor Chopper ala Jokowi

20 Januari 2018

David Beckham Pernah Touring dengan Motor Chopper ala Jokowi

Beckham berjalan-jalan menggunakan Harley-Davidson klasik bergaya motor chopper seperti kepunyaan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Setelah Teror Truk, Pelancong yang Masuk Amerika Makin Ribet

1 November 2017

Setelah Teror Truk, Pelancong yang Masuk Amerika Makin Ribet

Presiden Donald Trump mengatakan dia telah memerintahkan agar pemeriksaan terhadap pelancong asing yang masuk Amerika Serikat kian diperketat.

Baca Selengkapnya

Baru Jadian, Pasangan Ini Korban Kecelakaan Roller Coaster  

5 Juni 2015

Baru Jadian, Pasangan Ini Korban Kecelakaan Roller Coaster  

Dua remaja yang mengalami cedera paling parah akibat insiden roller coaster Alton Towers.

Baca Selengkapnya

Jumpa Saudara Asal Indonesia di Arequipa, Peru

7 Desember 2014

Jumpa Saudara Asal Indonesia di Arequipa, Peru

Kecantikan kota ini bertambah oleh hadirnya Basilica Catedral de Arequipa.

Baca Selengkapnya

Cuit Rem dan Perang Klakson di Lima, Peru

6 Desember 2014

Cuit Rem dan Perang Klakson di Lima, Peru

Ada cerita tentang seorang pejabat Kedutaan Besar Indonesia di Lima yang nyaris ditubruk mobil.

Baca Selengkapnya

Bocah 9 Tahun Berhasil Daki Gunung Aconcagua

28 Desember 2013

Bocah 9 Tahun Berhasil Daki Gunung Aconcagua

Telah lebih dari 100 orang meninggal saat berusaha menaklukan Aconcagua.

Baca Selengkapnya

Lima Tempat Indah Papua Nugini Layak Dikunjungi

16 Agustus 2013

Lima Tempat Indah Papua Nugini Layak Dikunjungi

Lima tempat wisata indah di Papua Nugini yang layak dikunjungi.

Baca Selengkapnya

Festival Seni Pertunjukan Internasional di Padang

16 Agustus 2013

Festival Seni Pertunjukan Internasional di Padang

Sumatera Barat sebagai daerah destinasi membutuhkan seni pertunjukan berlevel internasional.

Baca Selengkapnya

Festival Toraja Diundur

12 Agustus 2013

Festival Toraja Diundur

Festival Toraja akan digabungkan bersama kegiatan Lovely Desember.

Baca Selengkapnya

Ribuan Orang Kunjungi Balekambang  

11 Agustus 2013

Ribuan Orang Kunjungi Balekambang  

Libur Idhul Fitri dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk mengunjungi tempat wisata, di antaranya Taman Balekambang, Solo.

Baca Selengkapnya