4. Gangneung Coffee Street
Penggemar kopi mesti ke singgah ke Gangneung Coffee Street atau Anmok Coffee Street di dekat Pantai Anmok di Gangneung. Sejak tahun 2000, Gangneung telah menjadi kiblat kopi karena generasi pertama barista yang memimpin budaya kopi Korea Selatan mulai menetap di Gangneung. Ada sekitar 30 kedai kopi di kawasan ini.
Sebagian besar dari kedai-kedai kopi ini adalah kafe sangrai. Mereka memanggang biji kopi secara langsung, menawarkan berbagai aroma dan rasa kopi segar yang berbeda dari kedai kopi waralaba.
Kawasan ini berkembang jadi pusat kopi. Di sini juga terdapat banyak hal terkait kopi, termasuk museum kopi, pabrik kopi, dan akademi barista.
5. Pasar Tongin
Di Seoul terdapat satu lagi pasar yang menjadi pusat kuliner, yakni Pasar Tongin. Berada di kawasan Jongno-gu, pasar ini menawarkan pengalaman unik yang tidak dapat didapatkan di tempat lain saat mencicipi berbagai hidangan karena “yeopjeon dosirak.”
Dosirak secara harfiah berarti kotak makan siang. Yeopjeon adalah koin kuningan Korea dengan potongan persegi di tengahnya yang digunakan selama Dinasti Joseon. Koin ini tidak digunakan di Korea Selatan, tetapi dapat digunakan sebagai mata uang di Pasar Tongin. Saat pelanggan membeli yeopjeon, disediakan kotak makan siang yang berfungsi sebagai semacam dompet, dan orang-orang dapat menikmati pengalaman berbeda dalam menukar yeopjeon dengan makanan yang ingin dibeli sambil berkeliling pasar.
Pasar ini menawarkan berbagai jenis makanan Korea yang sederhana, seperti nasi dan sup, serta lauk pauk seperti kue beras pedas, roti iga panggang, bola nasi, dan telur dadar gulung.
6. Jeonju
Jika ingin mencicipi hidangan tradisional Korea, datanglah ke Jeonju. Kota ini telah lama mengembangkan budaya kulinernya berkat makanan laut segar yang diperoleh dari Laut Barat dan Laut Selatan serta hasil panen dari tanah yang subur.
Bibimbap adalah makanan yang wajib disantap di Jeonju. Pelancong juga bisa mencoba Jeonju Hanjeongsik (meja makan Korea), menu dengan lebih dari 30 lauk, termasuk sup, semur, sayuran berbumbu, dan makanan laut asin, yang semuanya disajikan di satu meja.
Selain itu, Jeonju juga memiliki budaya makanan khas yang disebut “gamaek,” yang merupakan kependekan dari “gagae (toko pojok) maekju (bir).” Berkat semakin populernya gamaek, Festival Gamaek telah diadakan setiap tahun sejak 2015.
PUTRI ANI
Pilihan Editor: Lima Varian Kimchi yang Populer, Tak Selalu Terbuat dari Kubis