TEMPO.CO, Jakarta - Mongolia meluncurkan kampanye pariwisata "Welcome MonGOlia" untuk mencapai jumlah satu juta kunjungan wisatawan asing pada 2025. Negara ini memperbarui beberapa atraksi wisatanya, termasuk menambah pengalaman wisata unik seperti naik kereta luncur rusa kutub dan balap unta.
Kampanye ini diharapkan dapat meningkatkan jumah wisatawan dari luar negeri setelah penurunan tajam selama pandemi. Negara ini mengandalkan bentang alamnya yang megah dan beragam pengalaman, seperti padang rumput yang luas dan pegunungan yang menjulang tinggi.
Untuk memudahkan kunjungan wisatawan, pemerintah telah menambah jumlah penerbangan dan akan menyederhanakan proses visa, menawarkan kunjungan bebas visa untuk banyak negara.
Pengalaman Budaya
Mongolia yang terletak di antara Rusia dan Cina ini terkena sebagai negara Genghis Khan, salah satu penakluk terbesar dalam sejarah. Pengalaman sejarah dan budaya menjadi hal utama dalam upaya revitalisasi pariwisata Mongolia. Operator tur memperkenalkan berbagai aktivitas seperti memanah tradisional dan melatih elang untuk berburu, yang menarik minat wisatawan yang ingin merasakan kehidupan dengan tradisi lokal.
Penggemar kegiatan luar ruangan juga dapat menikmati menunggang kuda dan menjelajahi taman nasional, yang memamerkan keindahan alam Mongolia.
Visinya adalah menjadikan Mongolia bukan hanya tentang wisata, tetapi juga tentang merasakan kehidupan seperti penduduk setempat. Dari budaya yang semarak hingga pemandangan yang menakjubkan, setiap aspek dibuat untuk menceritakan kisah negara yang beragam ini.
Kesenjangan Komunikasi
Selain mengembangkan atraksi wisata, Mongolia juga menambah kemampuan penduduk setempat untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Berbagai tempat usaha tengah bersiap untuk mengakomodasi wisatawan dengan lebih baik dengan menawarkan pelatihan bahasa untuk membantu menjembatani kesenjangan komunikasi.
Perbaikan infrastruktur juga menjadi agenda untuk mempermudah perjalanan. Pihak berwenang berusaha memodernisasi layanan transportasi dan meningkatkan pengalaman keseluruhan bagi pengunjung internasional.
Industri pariwisata Mongolia hancur akibat pandemi COVID-19. Namun, tahun ini kunjungan wisata mulai membaik. Setidaknya 437.000 wisatawan asing berkunjung dalam tujuh bulan pertama tahun ini, naik 25 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, termasuk peningkatan jumlah wisatawan dari Eropa, AS, dan Jepang. Pengunjung dari Korea Selatan hampir dua kali lipat, sebagian berkat penerbangan kurang dari empat jam dari Seoul to Ulaanbaatar.
TRAVEL AND TOUR WORLD | TIMES OF INDIA
Pilihan Editor: Xilamuren Pedalaman Mongolia yang Menawan